Papa Jie, Ajang Melatih Kesabaran
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaSebanyak 178 relawan Tzu Chi terlibat dalam pementasan drama musikal Pertobatan Air Samadhi yang dipentaskan pada Hari Ayah tanggal 7 Agustus 2011. . |
| ||
Like Shijie, relawan Tzu Chi yang juga Ketua He Qi Utara dan menjadi koordinator drama musikal ini mengatakan bahwa tahun ini merupakan jodoh yang baik dan langkah awal untuk menjalankan pertobatan besar di tahun ini. “Saya berharap Drama Pertobatan Air Samadhi ini dapat dilaksanakan secara lengkap dan lebih baik lagi,” harapnya. Selain itu tidak saja drama musikal yang dilaksanakan, namun sebanyak 58 pasangan ayah dan anaknya hadir untuk mengikuti prosesi Hari Ayah. Dalam prosesi Hari Ayah ini para anak yang membawa serta ayahnya akan membasuh wajah, tangan, dan mencuci kaki sang ayah. Prosesi ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara anak dengan ayah.
Keterangan :
Seperti yang di alami oleh Lisawati, seorang relawan Tzu Chi yang tinggal dengan kedua orangtuanya. “Hari ini pengalaman pertama saya mengikuti Papa Jie(Hari Ayah), sangat luar biasa. Saya bersyukur karena saya dapat membawa papa saya ke acara ini,” ungkap anak keempat dari 7 bersaudara ini. Lisawati mengungkapkan baru kali pertama ini ia membasuh wajah dan mencuci kaki papanya. Sebelumnya Lisawati yang bekerja sebagai karyawan jarang sekali berkumpul dengan kedua orang tuanya. “Ketemu papa dan mama hanya malam hari dan beberapa menit saja,” ujar Lisawati.
Keterangan :
“Setelah mengikuti kegiatan hari ayah ini saya merasa berdosa sekali dengan kedua orang tua saya, terkadang saya kurang sabar dalam menghadapi papa,” ucap Lisawati. Ia mencontohkan terkadang papanya sering menanyakan hal yang sama berulang-ulang. “Kalau saya baru pulang kerja kan capek, nahhh, saya suka kehilangan kesabaran saya kalau papa menanyakan sesuatu hal,” kenangnya haru. Mengikuti Hari Ayah ini bagi lisawati merupakan ajang untuk melatih kesabarannya dan berjanji untuk selalu membahagiakan kedua orang tuanya. Keinginan Lisawati yang belum tercapai adalah mengajak kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan. “Sebenarnya papa dan mama nggak pernah minta sesuatu, paling-paling minta dibawain makanan kesukaannya. Kalau mama sukanya mi goreng, kalau papa sukanya kue sus,” ujar Lisawati. Kedua orang tua Lisawati ini sudah cukup senang jika makanan kesukaannya dibeli dan dimakan bersama-sama sambil menonton televisi di rumah bersama seluruh anggota keluarga. Drama musikal “Pertobatan Air Samadhi” ini diikuti oleh 178 pemain yang berasal dari relawan Tzu Chi. Mereka berlatih gigih selama sebulan penuh. Mereka tidak ada latar belakang sebagai pemain drama, namun penampilan mereka sangat baik walaupun hanya latihan satu bulan. Semoga pementasan drama “Pertobatan Air Samadhi Penuh Welas Asih” ini dapat ditampilkan dengan lebih baik lagi agar dapat menggugah orang yang menyaksikannya. | |||
Artikel Terkait
Kamp Pelatihan Relawan Komite & Calon Komite 2017: Tzu Chi sebagai Ladang Pelatihan Diri
13 Maret 2017Selama dua hari, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Kamp Pelatihan Relawan Komite & Calon Komite 2017. Kamp berlangsung di Gedung Aula Jing Si, Tzu Chi Center. Kamp dibuka tanggal 11 Maret 2017 dan dihadiri oleh 580 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Menjaga Tekad, Menapaki Jalan Kebajikan
15 November 2022Sebanyak 14 tenaga kesehatan turut dilantik menjadi anggota TIMA Medan pada perayaan HUT TIMA Indonesia yang ke-20. Kegiatan berlangsung serentak dengan kota lainnya dan terhubung secara online.