Papa Jie, Ajang Melatih Kesabaran
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Like Shijie, relawan Tzu Chi yang juga Ketua He Qi Utara dan menjadi koordinator drama musikal ini mengatakan bahwa tahun ini merupakan jodoh yang baik dan langkah awal untuk menjalankan pertobatan besar di tahun ini. “Saya berharap Drama Pertobatan Air Samadhi ini dapat dilaksanakan secara lengkap dan lebih baik lagi,” harapnya. Selain itu tidak saja drama musikal yang dilaksanakan, namun sebanyak 58 pasangan ayah dan anaknya hadir untuk mengikuti prosesi Hari Ayah. Dalam prosesi Hari Ayah ini para anak yang membawa serta ayahnya akan membasuh wajah, tangan, dan mencuci kaki sang ayah. Prosesi ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara anak dengan ayah.
Keterangan :
Seperti yang di alami oleh Lisawati, seorang relawan Tzu Chi yang tinggal dengan kedua orangtuanya. “Hari ini pengalaman pertama saya mengikuti Papa Jie(Hari Ayah), sangat luar biasa. Saya bersyukur karena saya dapat membawa papa saya ke acara ini,” ungkap anak keempat dari 7 bersaudara ini. Lisawati mengungkapkan baru kali pertama ini ia membasuh wajah dan mencuci kaki papanya. Sebelumnya Lisawati yang bekerja sebagai karyawan jarang sekali berkumpul dengan kedua orang tuanya. “Ketemu papa dan mama hanya malam hari dan beberapa menit saja,” ujar Lisawati.
Keterangan :
“Setelah mengikuti kegiatan hari ayah ini saya merasa berdosa sekali dengan kedua orang tua saya, terkadang saya kurang sabar dalam menghadapi papa,” ucap Lisawati. Ia mencontohkan terkadang papanya sering menanyakan hal yang sama berulang-ulang. “Kalau saya baru pulang kerja kan capek, nahhh, saya suka kehilangan kesabaran saya kalau papa menanyakan sesuatu hal,” kenangnya haru. Mengikuti Hari Ayah ini bagi lisawati merupakan ajang untuk melatih kesabarannya dan berjanji untuk selalu membahagiakan kedua orang tuanya. Keinginan Lisawati yang belum tercapai adalah mengajak kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan. “Sebenarnya papa dan mama nggak pernah minta sesuatu, paling-paling minta dibawain makanan kesukaannya. Kalau mama sukanya mi goreng, kalau papa sukanya kue sus,” ujar Lisawati. Kedua orang tua Lisawati ini sudah cukup senang jika makanan kesukaannya dibeli dan dimakan bersama-sama sambil menonton televisi di rumah bersama seluruh anggota keluarga. Drama musikal “Pertobatan Air Samadhi” ini diikuti oleh 178 pemain yang berasal dari relawan Tzu Chi. Mereka berlatih gigih selama sebulan penuh. Mereka tidak ada latar belakang sebagai pemain drama, namun penampilan mereka sangat baik walaupun hanya latihan satu bulan. Semoga pementasan drama “Pertobatan Air Samadhi Penuh Welas Asih” ini dapat ditampilkan dengan lebih baik lagi agar dapat menggugah orang yang menyaksikannya. | |||
Artikel Terkait

Sentuhan Awal untuk Anak Kurang Gizi
22 Februari 2009 Kesehatan adalah harta yang paling berharga bagi manusia. Mempunyai badan sehat adalah keinginan setiap orang. Namun tak jarang karena beban kehidupan yang begitu berat menghimpit, orang mengabaikan bahkan melakukan hal-hal yang dapat membahayakan kesehatannya sendiri.
Lahan Pertanian yang Bisa Diwariskan
29 Mei 2012 Sehari penuh pada Minggu, 13 Mei 2012 melakukan kunjungan lapangan ke lahan-lahan pertanian, wawancara dengan petani padi, jagung dan sayur, serta menyaksikan langsung tingkat perekonomian petani-petani miskin di Singkawang.Perhatian untuk Warga Desa Kiara Payung
02 September 2020Para relawan Tzu Chi bersama anggota TNI menyalurkan bantuan sembako untuk warga kurang mampu di Desa Kiara Payung, Paku Haji, Banten, 30 Agustus 2020.