Para Penjaga Bumi Cilik

Jurnalis : Marcopolo (Tzu Chi Biak), Fotografer : Marcopolo (Tzu Chi Biak)

doc tzu chi indonesia

Murid-murid SD Negeri Dofyo Wafor mendengarkan pengarahan Simon Nababan, selaku koordinator kegiatan ini dengan antusias.

Awan menutupi sang mentari pagi itu. Cuaca pun bersahabat dengan relawan Tzu Chi Biak. Setelah mendengar dharma di pagi hari, para relawan mempersiapkan diri untuk berangkat ke desa binaan Dofyo Wafor Biak Utara, Sabtu 10 Maret 2018. Pukul 09.30 WIT, para relawan pun berangkat dengan mengendarai mobil.

Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 30 menit, tibalah di SD Negeri Dofyo Wafor tempat kegiatan pelestarian lingkungan ini berlangsung. Murid-murid SD Negeri Dofyo Wafor telah menunggu kedatangan relawan dengan tidak sabar. Dengan antusias, mereka mendengarkan pengarahan Simon Nababan, selaku koordinator kegiatan ini. 

doc tzu chi indonesia

Sebanyak 52 siswa yang mengikuti kegiatan ini pun siap menanam pohon masing-masing.

doc tzu chi indonesia

Romo Sanusi tengah merapikan dan menimbun pohon Sirsak dengan tanah.

“Amat penting bagi para murid SD Negeri Dofyo Wafor untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan alam yang terjaga, jauhlah dari bencana daerah itu,” kata Simon Nababan kepada murid-murid.

Dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini sebanyak 50 pohon Sirsak ditanam mengelilingi sekolah. Ke depannya akan ditanam lagi beberapa jenis pohon seperti pohon Kelor, Matoa dan lain-lain. Pohon sirsak ini ditanam berjarak 3 meter antar pohonnya dan dengan kedalaman sekitar 30-50cm. Setelah ditutupi rumput-rumput di sekitar lubang, pohon kemudian ditimbun tanah merah yang banyak terdapat di sekitar sekolah.

doc tzu chi indonesia

Meri Kapitarauw (tengah, berbandana) senang bisa menanam pohon.

doc tzu chi indonesia

Setelah ditutupi rumput-rumput di sekitar lubang, pohon kemudian ditimbun tanah merah.

“Saya senang sekali bisa ikut menanam pohon ini,” kata Meri Kapitarauw (12) yang duduk di bangku kelas 6.

Sebanyak 52 siswa yang mengikuti kegiatan ini pun menanam pohon masing-masing. Relawan juga menyampaikan agar para guru mengawasi secara langsung pertumbuhan pohon Sirsak ini. Sementara para murid yang telah menanam diharapkan bertanggung jawab dengan menyiram pohon setiap hari. Kegiatan hari itu diakhiri dengan makan siang bersama. Tentu saja menu yang dibagikan adalah menu vegetarian. Para siswa dengan sukacita menerima dan berterima kasih kepada relawan Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Kegiatan hari itu diakhiri dengan makan siang bersama dengan menu vegetarian.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Jangan lupa untuk melindungi pohon setelah menanamnya. Lebih baik kita melindungi makhluk hidup daripada sekedar melepas-bebas mereka”.  

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mencegah Erosi dan Abrasi Lewat Penanaman Mangrove

Mencegah Erosi dan Abrasi Lewat Penanaman Mangrove

22 November 2017
Dengan sangat antusias, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bersama anggota TNI dan masyarakat menanam pohon mangrove di Pantai Pelawan. Tanam mangrove merupakan salah satu bentuk nyata menyayangi bumi.
Menjaga Bumi Pertiwi

Menjaga Bumi Pertiwi

30 Oktober 2017

Sebanyak 63 relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Ketapang 1 melakukan penanaman bibit pohon bersama ratusan pelajar dan juga aparat pemerintahan Ketapang, Kalimantan Barat, (10/10).

Para Penjaga Bumi Cilik

Para Penjaga Bumi Cilik

13 Maret 2018
Para relawan Tzu Chi Biak mengajak murid-murid SD Negeri Dofyo Wafor mempraktikkan pelestarian lingkungan dengan menanam sebanyak 50 pohon Sirsak. Ke depannya di lingkungan sekolah juga akan ditanam lagi beberapa jenis pohon seperti Kelor, Matoa dan lain-lain.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -