Para Penyambung Tali Kasih
Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Di penghujung bulan November 2012, sebanyak 83 warga Padang yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan beberapa orang dewasa lain mungkin merasakan bahwa telah ada sejarah baru yang terukir dalam hidup mereka. Hal ini dikarenakan oleh baksos kesehatan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi. Mulai dari pagi para pasien telah memenuhi halaman depan RS. Reksodiwiryo Padang dengan ditemani oleh anggota keluarga masing-masing. Selain para pasien, hadir pula sekelompok anak muda yang datang dengan seragam biru-biru bertuliskan Mandiri 14. Baru saja datang, beberapa relawan kemudian menghampiri mereka dan memberikan mereka rompi Tzu Chi. Ya…, ternyata mereka datang ke lokasi baksos dengan tujuan untuk menjadi relawan membantu terlaksananya baksos kesehatan hari ini. Kurang lebih 18 orang dengan baju yang sama yang kemudian ditempatkan di pos-pos berbeda. Ada yang bertugas sebagai asisten apoteker, ada yang bertugas di pendaftaran, memotong bulu mata, dan ada juga yang bertugas untuk memandu para pasien untuk opersi.
Keterangan :
Seperti Siska Nidyasari, yang bertugas untuk membantu apoteker memberikan obat. Karyawab Bank Mandiri ini ternyata telah mengenal Tzu Chi sejak satu tahun lalu melalui berbagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh Tzu Chi yang bekerjasama dengan pihak Bank Mandiri. “Sebenarnya aku masuk Mandiri sudah tiga tahun, tetapi untuk kenal Tzu Chi baru setahun terakhir ini lewat beberapa kegiatan seperti pelestarian lingkungan dan baksos ini,” ujar Siska. Ia juga menuturkan bahwa apa yang dilakukan oleh Tzu Chi merupakan kegiatan yang bagus dan pantas menjadi panutan, “Untuk sisi kemanusiaannya bagus ya, karena untuk sosial gitu dan bantu masyarakat yang memang butuh bantuan.” Siska merasa membantu kegiatan baksos bukanlah merupakan paksaan dan niat untuk berbuat baiklah yang akhirnya membuatnya ikut melangkahkan kaki dalam dunia Tzu Chi. “Mungkin tergantung pribadinya ya, namanya juga relawan pasti dari niat diri sendiri karena kan untuk bantu sesama, dan walaupun capek rasa senang juga pasti ada karena lihat para pasien yang juga senang,” tuturnya tersenyum.
Keterangan :
Tak jauh berbeda dengan Siska, Fauzul yang juga merupakan karyawan Bank Mandiri terlihat begitu telaten memperlakukan pasien. Fauzul yang biasa dipanggil Boim ini dengan senang hati juga penuh kesabaran menuntun para pasien yang baru saja keluar dari ruang operasi. “Kalau dipikir-pikir, kegiatan seperti ini kan kegiatan sosial yang bisa juga diartikan sebagi bakti pada masyarakat, jadi sekalian berbakti dan berbuat baik,” ucap Boim. Walaupun tidak tercatat sebagai relawan namun ia sudah tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi hingga membuatnya sebisa mungkin dapat membantu dan turut serta. Boim mulai ikut dalam kegiatan Tzu Chi pada saat penyerahan kunci bedah rumah di Kampung Lubuk Buaya, dan hingga saat ini masih sering ikut serta. Selain memposisikan diri sebagai relawan, Boim juga merasa simpati pada para pasien, “Lihat para pasien ini ngerasa terharu, bukan karena mereka sakit, tapi karena mereka orang-orang tua dan nanti saya juga akan tua seperti mereka. Siapa tahu nanti tua saya juga ada masalah dengan penglihatan, jadi untuk kesehatan ya harus diperjuangkan,” ungkapnya. “Kalau lihat mereka gini, jadi ingat sama orang tua di rumah, sama kakek, dan timbul perasaan lebih ingin menjaga mereka (keluarga) semua,” tambah Boim. Siap Menghibur | |||