Parenting Class : Membentuk Karakter dengan Pola Asuh yang Tepat

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan)

Dharmawaty menjelaskan tentang pola asuh anak dan dampaknya terhadap perkembangan dan masa depan anak.

Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan menggelar Parenting Class di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan (10/3/2024) yang juga sebagai pembuka tahun ajaran baru. Menghadirkan pembicara yang berprofesi khusus sebagai family personal consultant dan hypnotherapist, yakni Dharmawaty, S.S., C.Ht., C.P.S. (Certified Hypnotherapist, Certified Public Speaking), yang juga pendiri Medan Parenting Club.

Dengan topik “The Colour of Parenting”, materi parenting meliputi warna-warni /kondisi keluarga yang ada saat ini, jenis pola asuh dan dampaknya terhadap masa depan anak serta tips dan solusi keluarga bahagia. Saat ini, banyak keluarga dengan orang tua tunggal, yaitu anak diasuh hanya oleh ayah atau oleh ibu saja. Faktor penyebabnya dapat berupa salah satu dari orang tua meninggal dunia atau bercerai. Ada pula keluarga besar/lengkap (terdiri dari orang tua dan anak-anak beserta kakek nenek dan anggota keluarga yang lain). Setiap jenis keluarga memiliki pola asuh dan cara didik anak yang berbeda sehingga menghasilkan efek yang berbeda terhadap tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.

Penyerahan suvenir kepada Dharmawaty (kedua kiri) oleh Yanny selaku Wakil Ketua He Qi Jati (kedua kanan) didampingi Koordinator Bidang Pendidikan Tzu Chi Medan, Merry Sudilan (kiri) dan Ketua Kelas Kata Perenungan Tzu Chi Medan Mandala tahun ajaran 2024, Phei Yin (kanan).

Pola asuh over protective (orang tua terlalu mengatur anak) menyebabkan anak tidak berkembang dan tidak mandiri sehingga menghambat kemajuan dan masa depan anak. Pola asuh over permissive (semua hal yang diinginkan dan dilakukan anak diizinkan dan tidak dibatasi) akan membentuk karakter yang buruk pada anak, seperti bersikap sewenang-wenang, tidak beretika, tidak menghargai, tidak ada toleransi dan tidak ada rasa hormat. Yang paling ideal adalah happy parents (keluarga bahagia).

Happy parents bukan berarti keluarga yang tidak ada masalah, tapi keluarga yang memiliki rasa syukur. Bersyukur atas apa yang dimiliki saat ini dan menerima segala kelebihan dan kekurangan setiap anggota keluarga. Rasa syukur membentuk keluarga yang bahagia. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang bahagia akan memiliki karakter dan budi pekerti yang baik sehingga masa depannya pun akan lebih baik,” terang Dharmawaty.       

Dharmawaty juga memberikan tips-tips pola asuh yang mendukung masa depan anak dan keluarga bahagia. Yakni kasih sayang (mendidik dan membimbing anak dengan cinta dan kasih sayang), positive talk (mengucapkan kata-kata yang positif dan memotivasi, menghindari kata-kata negatif), sentuhan dan pelukan (untuk menguatkan ikatan bathin antara orang tua dan anak). Lalu suri teladan (orang tua memberikan contoh yang baik pada anak, tidak melakukan apa yang dilarang pada anak) dan spiritual (melakukan kegiatan yang bersifat spiritual dan amal dengan tetap memprioritaskan keluarga).

“Anak-anak hebat bukan karena terlahir dari orang tua pintar atau keluarga kaya raya, tapi terbentuk dari keluarga bahagia,” jelasnya.

Shirley Leonardi, ibu dari Oliver Kane Winardy, berbagi kesan yang didapat dari Parenting Class dan motivasinya mendaftarkan anaknya di Kelas Kata Perenungan.

Shirley Leonardi, ibu dari Oliver Kane Winardi (Kids Class), merasa terkesan dengan Parenting Class. “Parenting Class membuka wawasan dan pikiran saya. Saya tersadar ternyata cara saya mengasuh dan mendidik anak selama ini kurang tepat. Setelah mengikuti Parenting Class, saya tentunya akan membenahi diri sendiri dan berharap bisa lebih memahami anak dan dapat mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan menerapkan tips-tips yang disampaikan Ibu Dharmawaty,” kata Shirley. Melihat perkembangan yang positif dari karakter dan budi pekerti anaknya (Oliver), Shirley pun mendaftarkan anak perempuannya (adik Oliver) bergabung dengan Kelas Kata Perenungan untuk tahun ajaran 2024.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Perubahan-Perubahan Positif Lewat Pembelajaran Kata Perenungan

Perubahan-Perubahan Positif Lewat Pembelajaran Kata Perenungan

13 Februari 2020

Penutupan Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen Tzu Chi Medan diadakan pada 24 November 2019.  Acara ini diikuti oleh 91 orang peserta, diantaranya 39 relawan, 30 murid dan 23 orang tua murid. Banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi dalam diri anak-anak ini.

Melatih Batin dan Pikiran Lewat Seni

Melatih Batin dan Pikiran Lewat Seni

03 September 2024

Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Mandala (Tzu Chi Medan) mengadakan outdoor class ke Yayasan Wisma Remaja Indonesia pada Minggu, 18 Agustus 2024. Kelas seni yang diikuti anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi ini connect dengan prinsip budaya humanis Tzu Chi.  

Wujud Cinta Kasih Bodhisatwa Cilik Pada Orang Tua

Wujud Cinta Kasih Bodhisatwa Cilik Pada Orang Tua

04 Juni 2014 "Hari ini, anak-anak ingin menunjukkan rasa sayangnya kepada kedua orang tua tercinta. Walaupun mereka masih kecil tapi mereka ingin berbuat sesuatu kepada bapak dan ibu yg hari ini hadir," ujar Tony Honkley, relawan Tzu Chi.
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -