Pariaman, Sum-Bar: “Demi Saudara Kitaâ€
Jurnalis : Sutar Soemithra, Fotografer : Sutar Soemithra
|
| |
Armaini (35), salah seorang warga setempat menemani kami. Mobil kami berhenti di ujung terjauh kampung tersebut, kemudian kembali ke arah depan sambil memberitahu warga untuk berkumpul di Masjid Al Munawwarah. Di masjid yang masih utuh –hanya retak sedikit– itu kami membentuk sebuah barisan antrian agar pembagian berjalan lancar. Mayoritas calon penerima kupon adalah ibu-ibu. Jasnimar (54) mengambil kupon karena sang suami, Agus Salim (60) sedang memperbaiki rumah mereka yang sebagian ambruk. Seperti kebanyakan rumah yang ambruk, rumah mereka yang ambruk pun bagian belakang. Di belakang rumah ada empang. Bagian rumah yang ambruk tersebut tercebur ke dalam empang, padahal hampir semua pakaian berada di bagian rumah yang ambruk tersebut. Tembok, terutama bagian tengah dan depan, tidak ambruk, tapi keretakannya membuat mereka tak berani tinggal di dalam. Mereka pun terpaksa tinggal sementara di tenda yang mereka dirikan di depan rumah. “Ini dibuang semua. Yang retak-retak tidak bisa dipakai lagi,” jelas Agus Salim. Tapi mereka tidak tahu kapan akan selesai karena mereka tidak lagi memiliki uang. Anak mereka pun tidak bisa membantu karena menjadi korban gempa juga. Mereka memiliki 5 anak, kesemuanya telah berkeluarga kecuali si bungsu yang merantau di Bandung. Empat anak tinggal di wilayah Pariaman juga dan menjadi korban gempa. Mereka berdua tinggal sendiri di rumah tersebut.
Ket: - Kupon sembako berhasil dibagikan kepada 125 warga Sungai Langkok. Mereka berbaris rapi menerima kupon yang dibagikan di Masjid Al Munawwarah. (kiri). Masih di Lareh Nan Panjang, pembagian kupon juga dilakukan di Pasar Durian Cimpur. Dari kedua tempat tersebut, berhasil disalurkan total 275 kupon masing-masing Sungai Langkok 125 dan Pasar Durian Cimpur 150. Pembagian dilakukan di sebuah posko gempa swadaya tidak jauh dari rumah Armaini. Rumah Armaini masih berdiri, tapi tembok rumahnya semuanya ambruk. Ia pun menumpang di rumah sebelahnya yang masih utuh. Selama ini ia sangat aktif mengoordinir pemberian bantuan buat tetangga-tetangganya bersama para pemuda, termasuk membantu relawan Tzu Chi hari itu. “Kan kasihan kita semua. Kita kena musibah, kita harus ikhlaskan. Biar payah, capai-capai, demi saudara kita,” ujarnya ketika ditanya mengapa lebih memilih membantu menyalurkan bantuan daripada memperbaiki rumah yang rusak.
Ket: - Armaini (tengah) mengikhlaskan rumahnya yang telah hancur, dan ia memilih untuk membantu tetangga- tetangganya dengan cara ikut menyalurkan bantuan. (kiri). Ketika gempa terjadi, Armaini tidak bisa berbuat apa-apa melihat rumahnya hancur. Tak lama turun hujan lebat. Ia merasa kasihan melihat mereka kehujanan, maka ia berinisiatif membuat posko darurat di dekat sebuah pos kamling tak jauh dari rumahnya. “Ngumpul aja di sini,” ajaknya kepada warga. “Isunya kan ada susulan air banjir segala macam, tsunami. Aku menangis melihatnya tuh,” kenang Armaini. Ia pun ikut tinggal di posko tersebut sebelum akhirnya pindah ke salah satu rumah tetangga setelah gempa susulan reda. Mereka mengumpulkan bantuan dengan mengharapkan sedekah dari warga yang melewati posko. Mereka juga aktif mencari tahu di mana ada pembagian sembako. Selain itu warga yang merantau juga mengirimi uang yang kemudian dibelikan mi, telur, dan bahan makanan lain.
| ||
Artikel Terkait

Menjalin Silaturahmi dengan Berbagi Menjelang Idul Fitri
05 April 2024Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan paket cinta kasih menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kelurahan Darussalam yang lokasinya terpencil sehingga banyak orang membutuhkan jarang mendapatkan bantuan.

Suara Kasih: Bagaikan Merawat Diri Sendiri
21 September 2011 Gadis ini mulai menjadi pasiennya sejak umur 17 tahun. Saat itu ada ibunya yang menemani, namun kini ibunya telah meninggal. Ia memiliki satu adik perempuan dan satu adik laki-laki. Ketiga anak ini mempunyai penyakit yang sama.
Satu Koin, Sejuta Kebaikan
05 Juli 2022Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Cikarang) mengadakan sosialisasi celengan bambu Tzu Chi di Mal Living Plaza Jababeka, Cikarang pada Minggu, 26 Juni 2022.