Pariaman, Sum-Bar: Tangis Kebahagiaan
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi PranotoBukan hanya bantuan barang yang diberikan relawan Tzu Chi, tapi juga perhatian dan ketulusan dalam membantu sesama yang membutuhkan. Hal ini dapat memberi semangat pada warga untuk cepat pulih dari kesedihannya. |
| |
Sistem pembagian kali ini cukup unik, mengingat situasi yang mendesak dan wilayah yang sulit dijangkau, maka pembagian kupon dan paket bantuan dibagikan sekaligus. “Kalau kami harus membagikan kupon hari ini, kemudian baru besok bantuannya, kasihan warga. Sementara mereka (warga) sangat membutuhkan bantuan ini,” kata Rudi Suryana, relawan Tzu Chi Jakarta. Layak, Rapih, dan Baik Saat relawan Tzu Chi turun memberi bantuan dengan menyeberangi sungai, ia pun tampak terharu. Matanya berkaca-kaca, seolah tak yakin dengan apa yang dilihatnya. Sebanyak 35 paket bantuan diberikan relawan kepada warga di sini, setelah sebelumnya membagikan paket bantuan kepada warga Dusun Bari yang berada di mulut desa. ”Baru kali ini ada bantuan yang langsung diberikan seperti ini. Pokoknya ini yang paling bagus dan besar,” ucapnya bersemangat. Sudirman pun mengacungkan dua jempol tangannya sebagai tanda kekagumannya terhadap relawan Tzu Chi.
Ket: - Relawan Tzu Chi dengan dibantu warga setempat (Dusun Bari) menaikkan barang bantuan ke atas rakit (getek) untuk diberikan kepada warga Dusun Bari yang ada di seberang Sungai Bajang Mangoe yang membelah desa ini. (kiri). Menurut Rudi Hartono, Wakil Kepala Dusun, awalnya ia sempat khawatir jika relawan Tzu Chi tak menepati janji. “Kan ada juga yang survei, terus sesudah itu nggak balik-balik lagi. Nah, kitalah nanti yang pusing ditanya-tanya warga,” ungkapnya. Menurut Rudi, bantuan yang datang selama ini lebih banyak bersifat “dadakan” dan seadanya, sehingga sulit dibagi secara merata. Dengan paket bantuan yang diterima kali ini, Rudi merasa bersyukur. Pasalnya, selain merata, bantuan ini terbilang paling besar yang pernah mereka terima pascagempa ini. “Jarang ada yang mau mengunjungi secara langsung. Inilah yang paling layak, rapih, dan bagus,” puji Rudi.
Ket: - Kepada Rudi Suryana, relawan Tzu Chi, Syamsinar (kerudung kuning) dan Piana (kerudung putih) menumpahkan isi hatinya. Keduanya merasa tersentuh dan terharu karena relawan Tzu Chi mau jauh-jauh datang mengunjungi mereka. (kiri). Terharu Dikunjungi
Ket: - Warga secara aktif membantu relawan Tzu Chi menyeberang untuk memberi bantuan kepada warga di seberang sungai. Lokasi yang terpencil ini membuat warga Dusun Bari di seberang kali jarang tersentuh oleh bantuan. (kiri). Selama ini Syamsinar hanya tahu ada bantuan, tapi tidak tahu siapa yang memberikan. “Tahunya dari posko aja, nggak ada yang datang seperti ini,” ungkapnya haru. Syamsinar pun mengaku tak berani lagi untuk tidur di dalam rumah. Ia merasa trauma akan gempa, dan merasa takut jika harus bertarung nyawa bilamana memaksakan meninggalkan tenda pengungsian. Kehadiran relawan Tzu Chi seolah menjadi penyejuk batinnya. “Warga sini merasa senang dah dikunjungi. Bapak-bapak begitu peduli pada kami,” kata Indra, salah seorang pengurus dusun. Syamsinar hanyalah salah satu dari korban gempa yang membutuhkan bantuan. Bukan sekadar bantuan fisik dan materi, tapi juga perhatian dan cinta kasih dari kita semua. | ||
Artikel Terkait
Mengenali Kiprah Tzu Chi
28 Mei 2015 Lima mahasiswa kedokteran dari University of Geneva, Swiss melakukan kunjungan ke Kantor Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Mereka pun diajak berkeliling Aula Jing Si untuk mengenal lebih dekat kiprah Tzu Chi dalam aktivitas kemanusiaan.Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan, Sebuah Bekal yang Sangat Penting
19 Juni 2024Survei Bedah Rumah di Menteng Tenggulun
02 Agustus 2022Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat melakukan survei program bedah rumah di wilayah Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Total ada 14 rumah yang di survei oleh 14 relawan Tzu Chi di wilayah Menteng Tenggulun.