Pascabanjir Jakarta: 2.250 Paket Cinta Kasih
Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Siladhamo Mulyono
|
| ||
Dan kini setelah bencana itu berlalu Tzu Chi kembali memberikan suka cita kepada warga yang terkena musibah melalui pembagian paket bahan makanan. Setiap paket terdiri dari 5 Kg beras dan 20 bungkus mie instan dibagikan kepada 2.250 warga di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi dan Rusun Bumi Cengkareng Indah. Tujuannya adalah agar setiap warga yang terkena musibah dapat merasakan sentuhan kasih tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun ras. “Semua yang tinggal di kedua komplek rusun ini adalah korban banjir. Baik yang terkena langsung (rumah terendam banjir) maupun yang terkena dampaknya adalah sama-sama menderita. Karenanya semua harus mendapatkan perhatian,” terang Goh Poh Peng relawan Tzu Chi. Hari itu Minggu 3 Februari 2013, lebih dari seratus relawan bersumbangsih dalam pembagian paket bahan makanan. Makanya meski banyaknya penerima bantuan yang hadir, pembagian hari itu tetap berjalan dengan lancar dan tertib. Para penerima bantuan pun merasa sangat dihargai kerena mereka mengantri dengan jalur yang rapi, dibimbing dengan santun, serta menerima paket bantuan dari para relawan yang penuh hormat.
Keterangan :
Ju Tjuan warga dari Rusun Bumi Cengkareng Indah mengaku kalau ia baru kali pertama menerima paket bantuan dari Tzu Chi. Tapi budaya humanis Tzu Chi sudah ia kenal sejak enam tahun yang lalu melalui putrinya yang bersekolah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Meski Ju Tjuan berpenghasilan tidak besar, tapi sebagai seorang ayah ia memiliki harapan yang besar pada pendidikan anak-anaknya. Maka pada enam tahun yang lalu ia daftarkan Jovita Tanashia sebagai siswa Sekolah Cinta Kasih. Pertimbangannya karena di Sekolah Tzu Chi semua biaya masih terjangkau. Alih-alih mencari sekolah yang sekadar murah, Ju Tjuan justru mendapat kejutan di luar dugaan. Putrinya mendapatkan beasiswa karena prestasi yang baik. Bahkan tingkah laku putrinya pun jauh lebih baik setelah mengikuti kelas budi pekerti. “Ternyata sekolah Tzu Chi itu bagus dan berkualitas, terutama budayanya. Kegiatan hari ini saya bukan sekadar bahagia, tapi juga bangga, karena Tzu Chi memberikan perhatian secara merata tanpa membedakan suku dan agama,” katanya. Menurutnya satu hari sebelumnya ketika ia menerima kupon pembagian bahan makanan, ia sudah merasa sangat bangga. Bahkan di perkumpulan warga yang mayoritas bapak-bapak ia menjelaskan lebih dalam mengenai misi dan filosofi Tzu Chi. Baginya pembagian paket adalah momen yang sangat tepat untuk menerangkan kepada masyarakat bahwa yang dikerjakan oleh Tzu Chi merupakan sebuah ketulusan. “Jika dulu masih ada yang bertanya-tanya tentang misi Tzu Chi, hari ini mereka baru lihat. Hari ini hati mereka baru di sentuh Tuhan untuk mengenal Tzu Chi,” kata Ju Tjuan bangga.
Keterangan :
Pagi itu Ju Tjuan terlihat sangat bangga berbaris diantara warga lain yang mengantri pembagian paket. Wajahnya terus berseri sambil menjelaskan tentang Tzu Chi kepada seorang temannya yang juga warga Rusun Bumi Cengkareng Indah. Ia bahkan mengatakan kalau paket hari itu merupakan bentuk perhatian yang memberikan rasa bahagia bagi warga yang terkena musibah. Paket bahan makanan tentu akan habis pada waktunya, tapi cinta kasih yang telah dibagikan akan terus tumbuh di hati setiap orang. Ju Tjuan pun menyadari hal ini, lalu ia dengan penuh keyakinan mengatakan, akan banyak orang yang tersentuh dan mengenang kejadian hari ini. | |||