Pascabanjir Jakarta: Paket Cinta Kasih
Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
|
| ||
Kala itu suasana pagi mendung disertai rintik-rintik hujan, namun semua bersyukur pelan-pelan cuaca berubah menjadi cerah dan terang. Hari itu Minggu 3 Februari 2013 jam 08.30 WIB, bertempat di lapangan sekolah Al Muttaqin, Kapuk Muara, Jakarta Utara, nampak sudah para warga yang mengantri dan yang berdatangan. Hadir pula H. Zailani Nur, Ketua LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan) mengucapkan rasa terima kasih karena selama ini insan Tzu Chi sudah begitu peduli kepada warga khususnya Kapuk Muara, di mana ini membawa suatu berkah bagi warga yang dilanda musibah banjir, semoga jalinan cinta kasih ini membawa kedamaian disetiap hati warga. Paket Tzu Chi Peduli Banjir ini berupa 5 kg Beras dan 20 bungkus mi instan, ada sebanyak 5.500 paket akan dibagikan kepada warga Kapuk Muara. Menurut Suriadi Shixiong sebagai kordinator di lapangan, sejak hari Sabtu kemarin, paket ini sudah disiapkan dan diberikan hanya kepada warga yang sudah memiliki kupon.
Keterangan :
Dewi, seorang Ibu rumah tangga yang mempunyai dua anak bertempat tinggal di kampung apung kapuk muara salah satu penerima paket bantuan ini, Ia bersama dua orang tetangganya datang naik angkutan umum. Ia merasa terhibur mendapat paket bantuan ini ketika banjir airnya masuk ke dalam rumah setinggi dada orang dewasa karena suaminya bekerja sebagai upah harian, beberapa hari tidak didapatnya, maka ketika mendapat pembagian kupon sembako dari insan Tzu Chi di hari Sabtu, Ia tidak perlu membeli lagi untuk beberapa hari kedepan, namun lebih dari itu yang ia syukuri selama banjir keluarganya sehat dan selamat, walaupun isi barang rumahnya rusak terendam banjir berhari-hari.
Keterangan :
Di bawah terik matahari yg semakin menyengat, tapi semangat para relawan masih terlihat, keringat membasahi baju dan butiran menetes di wajah mereka, ada barisan yang menerima kupon warga, membagikan sembako, dan lain sebagainya. Sebanyak 160 relawan yang ikut dalam kegiatan ini yang terdiri dari baju kembang, abu putih, biru putih dan komite, mereka sejak pagi tadi bahu-membahu mengorganisir agar kegiatan berlangsung baik dan tertib, hingga para warga penerima bantuan tidak terlalu lama mengantri dan bisa segera pulang ke rumah dengan rasa sukacita. Sekitar jam 12.00 siang antrian warga penerima bantuan sudah tidak ada, para relawan tidak segera pulang, mereka harus kembali merapikan meja dan bangku sekolah yang dipakai selama kegiatan mengingat kata Master Cheng Yen kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita mengenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik serta menghargai hubungan antar manusia. | |||
Artikel Terkait
Buah Manis dari Keuletan dan Ketekunan Belajar
22 Juli 2024Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang mengunjungi Marcellinus Gideon Yieskieln (18), salah satu anak asuh Tzu Chi yang masuk universitas negeri di Karawang, Jawa Barat.
Suara Kasih: Menciptakan Berkah
19 Agustus 2011Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai
17 Oktober 2016Bekerja bukan hanya sekadar cara untuk bertahan hidup, tetapi hiduplah untuk bekerja, karena dengan begitu kita akan memiliki “kecintaan” dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita. Lebih bijaksana lagi jika kita bisa meningkatkan “value of life” dalam proses bekerja sehingga kita tidak hanya mendapatkan sesuatu yang bersifat materi, namun juga kebahagiaan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita.