Pascabanjir Jakarta: Paket Cinta Kasih

Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
 
 

foto
Minggu, 3 Febuari 2013 bertempat di sekolah Al Muttaqin, diadakan pembagian paket Peduli Banjir untuk warga kapuk muara .

“Bapak-Ibu sekalian, pepatah mengatakan di mana pun kita dilahirkan kita semua  adalah satu saudara tanpa harus ada hubungan darah. Walaupun kita berasal dari keluarga yang berbeda, namun perasaan untuk saling memberi perhatian, tidak dapat dihalangi oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Berpedoman pada perasaan welas asih dan sepenangungan atas penderitaan sesama, insan Tzu Chi memberikan perhatian yang tulus kepada saudara-saudara sekalian. Sumbangan ini akan habis pada saatnya, namun cinta kasih dan rasa syukur yang terkandung di dalamnya akan berlangsung sepanjang masa. Dari lubuk hati kami yang terdalam, kami berharap agar cinta kasih ini dapat terus berlanjut selama-lamanya dan terus menyebar di dunia ini untuk menolong sesama dari segala penderitaan dan menciptakan dunia yang aman dan damai,” Inilah kata sambutan dari  Suriadi Shixiong yang menyampaikan pesan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada semua para hadirin  yang datang.

Kala itu suasana pagi mendung disertai rintik-rintik hujan, namun semua bersyukur  pelan-pelan cuaca berubah menjadi cerah dan terang. Hari itu Minggu 3 Februari 2013 jam  08.30 WIB, bertempat di lapangan sekolah Al Muttaqin, Kapuk Muara, Jakarta Utara, nampak sudah para warga yang mengantri dan yang berdatangan. Hadir pula H. Zailani Nur, Ketua LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan) mengucapkan rasa terima kasih karena selama  ini insan Tzu Chi sudah begitu peduli kepada warga khususnya Kapuk Muara, di mana ini   membawa suatu berkah bagi warga yang dilanda musibah banjir, semoga jalinan cinta kasih ini membawa kedamaian disetiap hati warga. Paket Tzu Chi Peduli Banjir ini berupa 5 kg Beras dan 20 bungkus mi instan, ada sebanyak 5.500 paket akan dibagikan kepada warga  Kapuk Muara. Menurut Suriadi Shixiong sebagai kordinator di lapangan, sejak hari Sabtu   kemarin, paket ini sudah disiapkan dan diberikan hanya kepada warga yang sudah memiliki  kupon.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi sembari bergandeng tangan mengantar seorang nenek, sampai tempat di mana cucunya akan datang menjemputnya  (kiri).
  • Senyuman pun selalu menghiasi wajah para Tzu Ching dengan memberi rasa hormat pada warga yang akan kembali pulang kerumahnya (kanan).

Dewi, seorang Ibu rumah tangga yang mempunyai dua anak bertempat tinggal di  kampung apung kapuk muara salah satu penerima paket bantuan ini, Ia bersama dua orang  tetangganya datang naik angkutan umum. Ia merasa terhibur mendapat paket bantuan ini   ketika banjir airnya masuk ke dalam rumah setinggi dada orang dewasa karena suaminya  bekerja sebagai upah harian, beberapa hari tidak didapatnya, maka ketika mendapat pembagian kupon sembako dari insan Tzu Chi di hari  Sabtu, Ia  tidak perlu membeli lagi  untuk beberapa hari kedepan, namun lebih dari itu yang ia syukuri selama banjir  keluarganya sehat dan selamat, walaupun isi barang rumahnya rusak terendam banjir berhari-hari.

foto  foto

Keterangan :

  • Antrian panjang tapi warga tidak perlu menunggu terlalu lama, barisan relawan dengan cekatan melayani mereka (kiri).
  • Banyak warga terhibur mendapat paket cinta kasih ini, dapat mengurangi uang belanja sehari-hari (kanan).

Di bawah terik matahari yg semakin menyengat, tapi semangat para relawan masih terlihat, keringat membasahi baju dan butiran menetes di wajah mereka, ada barisan yang menerima kupon warga, membagikan sembako, dan lain sebagainya. Sebanyak 160 relawan  yang ikut dalam kegiatan ini yang terdiri dari baju kembang, abu putih, biru putih dan komite, mereka sejak pagi tadi bahu-membahu mengorganisir agar kegiatan berlangsung baik dan tertib, hingga para warga penerima bantuan tidak terlalu lama mengantri dan bisa segera pulang ke rumah dengan rasa sukacita.

Sekitar jam 12.00 siang antrian warga penerima bantuan sudah tidak ada, para relawan tidak segera pulang, mereka harus kembali merapikan meja dan bangku sekolah   yang dipakai selama kegiatan mengingat kata Master Cheng Yen kehidupan tidak akan  berlalu sia-sia bila kita mengenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik serta menghargai hubungan antar manusia.

  
 

Artikel Terkait

Buah Manis dari Keuletan dan Ketekunan Belajar

Buah Manis dari Keuletan dan Ketekunan Belajar

22 Juli 2024

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Cikarang mengunjungi Marcellinus Gideon Yieskieln (18), salah satu anak asuh Tzu Chi yang masuk universitas negeri di Karawang, Jawa Barat.

Suara Kasih: Menciptakan Berkah

Suara Kasih: Menciptakan Berkah

19 Agustus 2011
Selain memiliki keterampilan, para tim medis juga melindungi kehidupan dan menjaga kesehatan warga dengan penuh cinta kasih. Semoga kelebihan-kelebihan ini dapat terlihat oleh setiap orang.
Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai

Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai

17 Oktober 2016

Bekerja bukan hanya sekadar cara untuk bertahan hidup, tetapi hiduplah untuk bekerja, karena dengan begitu kita akan memiliki “kecintaan” dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita. Lebih bijaksana lagi jika kita bisa meningkatkan “value of life” dalam proses bekerja sehingga kita tidak hanya mendapatkan sesuatu yang bersifat materi, namun juga kebahagiaan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -