PAT 2017 Selatpanjang: Giat mempraktikkan Ajaran Jing Si
Jurnalis : Nopianto, Agus Lee (Tzu Chi batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Santoso (Tzu Chi Batam)Para peserta PAT 2017 Tzu Chi Selatpanjang diberikan Angpao Berkah dan Kebijaksanaan dari Master Cheng Yen.
Setiap tahun, Tzu Chi
selalu mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun (PAT). Kegiatan ini sebagai
wujud syukur dan apresiasi kepada para relawan, donatur, serta masyarakat
terhadap Misi-misi Kemanusiaan Tzu Chi. Hal ini tentunya tidak terkecuali bagi
insan Tzu Chi Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau. Pada Sabtu, 27 Januari
2018 merupakan tahun keempat insan Tzu Chi Selatpanjang mengadakan kegiatan
tersebut, tepatnya Pemberkahan Akhir Tahun 2017.
Demi mendukung acara
tersebut, 37 relawan dari Tzu Chi Batam menempuh perjalanan melalui kapal
selama 4 jam untuk memberikan dukungan kepada relawan yang ada di Selatpanjang.
Walaupun baru memasuki tahun keempat, Tzu Chi sudah dikenal baik oleh warga
Selatpanjang. Hal ini dapat terlihat dari antusias warga setempat ketika datang
ke GOR Ocean Badminton, tempat berlangsungnya acara PAT 2017 dengan membawa celengan
bambu.
Banyak warga Selatpanjang mengaku mulai mengenai Tzu Chi dari siaran DAAI TV, salah satunya adalah Suryati, ia begitu semangat menggalang hati, galang dana kepada warga-warga yang datang di acara Pemberkahan Akhir Tahun ini. “Kita jelasin uangnya itu untuk baksos dan membantu orang yang tidak mampu. Sumbangannya pun tidak perlu besar yang penting hatinya yang ingin membantu orang lain,” kata Suryati.
Anak-anak di Selatpanjang pun begitu antusias menuangkan celengan bambunya dalam PAT 2017. Selain itu, dalam kegiatan ini Tzu Chi juga memberikan tanda terima kasih kepada donatur yang selama ini telah mendukung Misi Amal Tzu Chi.
Menjalin
Jodoh Dengan Memaknai Sutra
Acara PAT 2017 ini pun dimulai
pukul 19.30 WIB dengan menyanyikan Gatha Pembuka Sutra, kemudian relawan
Selatpanjang mementaskan isyarat tangan Hymne Ajaran Jing Si. Ini merupakan
pertama kalinya relawan Selatpanjang menyelami sutra dan membawakannya di
hadapan 464 peserta. Dengan kondisi tidak adanya penanggung jawab di bagian
isyarat tangan di Selatpanjang, para relawan pun latihan dengan video yang ada
di telepon genggamnya. “Kita latihan hanya 1 bulan, jadi awalnya kita latihan
2-3 kali seminggu menjadi setiap hari menjelang hari H ,” kata Kokafarida,
salah satu relawan Selatpanjang.
Bagi Hai Mei, salah
seorang relawan abu putih Tzu Chi Selatpanjang, bergabung dengan Tzu Chi itu
merupakan salah satu keberuntungan bagi kehidupannya. Sejak 6 tahun yang lalu,
muncul sebuah niat untuk bersumbangsih sebagai relawan, tetapi jodohnya dengan
Tzu Chi belumlah matang pada saat itu. “Sebenarnya 5-6 tahun lalu sudah ingin bergabung
dengan Tzu Chi karena kita selalu menonton DaAi TV Taiwan. Sambil menonton,
saya berpikir, kalau suatu hari nanti Tzu Chi sudah ada di Selatpanjang, maka
saya ingin ikut,” ungkapnya.
Dengan adanya Tzu Chi di
Selatpanjang, ia pun semakin menghargai waktu yang ia miliki saat ini dan
menggunakannya sebaik mungkin. “Saya sudah
menghabiskan waktu karena tidak bergabung dengan Tzu Chi walaupun sudah
menonton DaAi TV bertahun-tahun. Tetapi saat ini saya sering mengikuti survey
kasus,” lanjutnya.
Untuk pertama kalinya, relawan Tzu Chi Selatpanjang mementaskan isyarat tangan Hymne Ajaran Jing Si.
Di penghujung acara PAT 2017, para peserta dibagikan pelita bunga teratai untuk bersama-sama mendoakan agar dunia bebas dari bencana.
Dalam kegiatan PAT 2017
ini para peserta diajak untuk menyaksikan video kilas balik Tzu Chi
Internasional dan kilas balik Tzu Chi Batam saat membantu dan melenyapkan
penderitaan. Hal ini selaras dengan persembahan isyarat tangan ikrar agung
Buddha Bhaisajyaguru oleh relawan Tzu Chi Batam. Isyarat tangan ini pun
diharapkan dapat membawakan pesan positif bagi para hadirin untuk meneladani
ikrar Buddha Bhaisajyaguru.
Setelah mendengarkan
ceramah dari Master Cheng Yen, acara dilanjutkan dengan pembagian Angpao Berkah
dan Kebijaksanaan. Setiap tahun Master Cheng Yen selalu menggunakan royalti
atas penjualan bukunya untuk menjalin jodoh dengan para relawan dan donatur Tzu
Chi melalui angpao ini. Walaupun desain Angpao Berkah dan Kebijaksanaan terus
berganti dari tahun ke tahun, namun rasa syukur Master Cheng Yen tidak pernah
berubah, mendoakan agar setiap manusia untuk selalu menggarap ladang berkah dan
mengembangkan kebijaksanaan dalam kesehariannya.
Di penghujung acara,
pelita bunga teratai dibagikan. Seluruh hadirin dan para relawan dengan
kekuatan bersama mendoakan agar hati manusia tersucikan, masyarakat damai serta
tentram, dan dunia bebas dari bencana.