PAT 2021: Menyelami Sutra, Mempraktikkan Dharma

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam), Fotografer : Jimmy, Suwati (Tzu Chi Batam), Hardy (Tzu Chi Selatpanjang), Yeni V. (Tzu Chi Tanjung Pinang)
Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Batam diselenggarakan pada 16 Januari 2022.

Waktu berlalu begitu cepat, tahun 2022 hadir menggantikan tahun 2021 yang penuh dengan gelombang Covid-19 di berbagai negara. Walau masih dalam masa pandemi, Tzu Chi Batam kembali mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2021 pada 16 Januari 2022 di Aula Jing Si.
Menghindari penumpukan massa, acara kali ini diselenggarakan secara terbatas.

“Melalui keputusan bersama, kami tetap mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun namun relawan dan keluarga kami batasi hanya 50% sesuai dengan ketentuan di Batam,” jelas Rudi Tan, Ketua He Qi Batam.

Di samping itu, masyarakat luas dapat mengikuti Pemberkahan Akhir Tahun melalui siaran langsung lewat halaman Facebook Tzu Chi Batam dan aplikasi Zoom Meeting.

Peserta menerima angpau yang merupakan doa dari Master Cheng Yen.

Surutnya kasus Covid-19 mengizinkan Tzu Chi Batam mengadakan kegiatan pemberkahan dengan kapasitas 50%. Totalsebanyak 429 peserta mengikuti kegiatan ini.

Tema yang diusung pada acara pemberkahan tahun ini adalah “Bervegetaris, melindungi kehidupan dan giat menciptakan berkah. Bersama menebarkan kebajikan serta cinta kasih dengan keyakinan, ikrar dan praktik.” Pandemi ini belum ada obatnya, Master Cheng Yen selalu menyerukan harus menyebarkan dan menggalakkan niat bervegetaris. Bervegetaris melindungi kehidupan, bersama menebarkan kebajikan dan cinta kasih kepada semua mahluk.

Sementara itu, cinta kasih insan Tzu Chi juga terlihat melalui tayangan kilas balik Tzu Chi. Sepanjang tahun 2021, insan Tzu Chi dari berbagai belahan dunia dengan welas asih menolong orang yang membutuhkan. Hal ini membuat salah satu hadirin, Teddy merasa terharu melihatnya.

“Kalau ada bencana, saya melihat Tzu Chi datang membantu tanpa membedakan ras, suku dan agama. Itu bagus di mana ajaran cinta kasih sesuai dengan itu,” pungkasnya.

Keindahan Budaya Humanis Isyarat Tangan Tzu Chi menggerakan Elaine bercita-cita menjadi Guru Isyarat Tangan.

Sebanyak 159 relawan isyarat tangan menyelami Bab Pendahuluan - Persamuhan Sutra Teratai. Latihan selama dua bulan berhasil menampilkan lautan Dharma yang agung nan megah. Penyelam Dharma berasal dari berbagai usia, dari usia lanjut hingga Bodhisatwa cilik, salah satunya Elaine Fang yang baru berusia 9 tahun. Elaine yang baru pertama kali mengikuti Pemberkahan Akhir Tahun merasa sangat senang.

“Saya suka Shou Yu, kelak besar nanti, saya mau jadi guru Shou Yu di Tzu Chi,” katanya.

Relawan Selatpanjang bersama-sama menyelami Dharma.

Hal yang sama dirasakan Sarinah. “Perasaannya senang, merasa bahagia bisa ikut Shou Yu tampil hari ini, sangat senang.” Sarinah menyampaikan tujuan ke Tzu Chi adalah untuk menambah kebajikan, “Saya datang ke Tzu Chi karena Tzu Chi adalah ladang yang bagus untuk menambah kebajikan,” imbuh Sarinah.

Mengajarkan isyarat tangan kepada 159 penyelam sutra tentunya bukan hal yang mudah. Tim isyarat tangan bersungguh hati mengakomodir waktu para penyelam sutra dengan latihan secara daring maupun luring.

“Untuk yang agak sibuk, kami juga telah merekam gerakannya agar mereka (penyelam Sutra) bisa latihan di rumah,” jelas Merry selaku koordinator isyarat tangan.

Barisan relawan Tanjung Pinang memeriahkan pemberkahan dengan memperagakan isyarat tangan.

Setiap tahun, Master Cheng Yen selalu menggunakan royalti dari penjualan bukunya untuk membagikan angpao berkah sebagai ucapan syukur kepada semua insan Tzu Chi. Master juga mendoakan kita selalu bertumbuh jiwa kebijaksanaannya hari demi hari, berharap seluruh insan Tzu Chi bervegetaris melindungi kehidupan, bersama-sama menebarkan kebajikan dan cinta kasih.

Ketua He Qi Batam, Rudi Tan berharap agar pandemi segera berakhir dan dapat mengajak lebih banyak orang untuk berdoa bersama.

“Dengan lebih banyak orang melakukan doa bersama, manfaatnya akan lebih besar daripada yang sedikit orang,” pungkasnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kesempatan yang Kedua

Kesempatan yang Kedua

28 Mei 2012 Jumlah pasien penderita katarak di Pulau Nias adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia, ditambah dengan keterbatasan dokter mata maka sebagian besar pasien katarak yang kebanyakan berasal dari golongan ekonomi rendah tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk diperiksa dan menjalani pengobatan.
Memeriahkan HUT ke-23 Kabupaten Tanjung Balai Karimun dengan Bersumbangsih

Memeriahkan HUT ke-23 Kabupaten Tanjung Balai Karimun dengan Bersumbangsih

17 Oktober 2022

Dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Tanjung Balai Karimun yang ke-23, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bekerja sama dengan Rumah Sakit Medic Centre dan Kelurahan Sungai Lakam Barat mengadakan kegiatan misi amal dan kesehatan, yakni donor darah dan pembagian paket sembako.

Sukacita dan Rasa Syukur dalam Kemeriahan PAT di Tzu Chi Palembang

Sukacita dan Rasa Syukur dalam Kemeriahan PAT di Tzu Chi Palembang

07 Februari 2024

Semarak relawan diiringi lagu selamat datang menyambut kedatangan 361 tamu undangan saat menghadiri Pemberkahan Akhir Tahun di Tzu Chi Palembang.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -