Pemberkahan Akhir Tahun 2022 yang digelar pada Minggu 15 Januari 2023 di Aula Jing Si Tzu Chi Bandung dihadiri setidaknya 700 Tamu undangan yang terdiri dari masyarakat umum, donatur, dan para Penerima bantuan Khusus.
Sejak Pandemi Covid 19 melanda Indonesia tahun 2020, Tzu Chi Bandung menggelar Pemberkahan Akhir Tahun dengan peserta yang terbatas. Kini awal tahun 2023, saat pandemi melandai, relawan Tzu Chi Bandung sudah dapat mengajak para donatur, penerima bantuan khusus Tzu Chi (Gan En Hu) dan masyarakat umum untuk datang menghadiri Pemberkahan Akhir Tahun 2022.
Pemberkahan Akhir Tahun ini diadakan pada Minggu, 15 Januari 2023. Pemberkahan Akhir Tahun merupakan acara syukuran dan ungkapan terima kasih kepada relawan, donatur, dan masyarakat umum yang telah mendukung kegiatan misi amal kemanusiaan Tzu Chi di Bandung.
Acara ini juga mengundang para pemuka agama untuk bersama-sama menebar kebaikan tanpa melihat perbedaan sekagus berharap dunia aman dan damai.
Ketua Tzu Chi Bandung, Djonni Andhella (tengah) bersama istrinya Maria Tania yang juga relawan menyerahkan angpau Master Cheng Yen kepada Pembina Tzu Chi Bandung Herman Widjadja (kiri).
“Ini merupakan kali pertama mengadakan pemberkahan akhir tahun ini yang sudah sekian tahun akibat pandemi dan bisa disaksikan sendiri penuh. Padahal hari ini peserta banyak undangan atau persiapan Imlek, tapi mereka tetap menyempatkan datang ke sini mulai dari relawan dan para donatur mungkin mereka ingin tahu kegiatan Tzu Chi bagaimana setelah pandemi dan bisa disaksikan sendiri dengan begitu meriahnya kegiatan berlangsung,” ungkap Djonni Andhella, Ketua Tzu Chi Bandung.
Acara yang dihadiri oleh 700 tamu undangan ini mengusung tema “Berbuat baik dengan welas asih mendatangkan berkah, Membawa diri dengan kebijaksanaan mewariskan nilai luhur bagi keluarga”.
Menggarap Ladang Berkah dengan Penuh Rasa Syukur
Tahun ini relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan adaptasi Sutra Makna Tanpa Batas yang adalah intisari dari Sutra Teratai . Maknanya begitu dalam dan merupakan pedoman bagi relawan Tzu Chi. Ada 31 relawan dalam penampilan ini termasuk ketua dan wakil ketua Tzu Chi Bandung. Selain itu ada relawan lain dari Tzu Ching atau relawan muda-mudi Tzu Chi. Salah satunya Deviana, yang merupakan mahasiswi semester akhir jurusan Sistem Informasi Universitas Maranatha Bandung. Ia mengaku senang bisa turut berpartisipasi pada acara ini. Hal ini merupakan pengalaman pertama Deviana pada acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi.
Para relawan menampilkan Isyarat Tangan Sutra Makna Tanpa Batas. Deviana (kiri) salah satu relawan muda-mudi yang ikut andil dalam acara, mengaku bahagia dan bersyukur bisa terlibat dalam acara ini.
“eru dan senang banget ya bisa turut berpartisipasi, acaranya semegah ini ternyata karena pas aku join ke Tzu Chi belum ikut acara ini karena pandemi kan, jadi ini pengalaman seru banget,” ujar Deviana.
Deviana tidak pernah absen dalam latihan isyarat tangan. Setiap kali ada latihan ia sangat fokus selain menghapal gerakannya juga mempelajari makna dari setiap kata demi kata. Selain ikut dalam barisan Shou Yu, Deviana juga ditunjuk sebagai kordinator lapangan.
“Senang dikasih kepercayaan jadi korlap (kordinator lapangan), saya bisa atur dengan lancar selama 1 bulan mengajak anggota Tzu Ching untuk ikut membantu, nah ternyata mereka juga bisa meluangkan waktu juga untuk acara PAT ini, senang banget sih, walaupun ada yang pas hari H tiba-tiba ada yang sakit dan ada acara kampus,” tambanhnya.
Ia bercerita selama mengikuti kegiatan Tzu Chi, ia justru diingatkan untuk tambah bersyukur dengan apa yang dia punya. “Selama di Tzu Chi aku lumayan banyak kegiatan selain Tzu Ching aku juga ikut kunjungan kasih juga waktu itu aku ikut ada pasien yang menderita kanker, di situ aku selain cari ladang berkah untuk menolong juga aku jadi bersyukur apa yang aku punya,” cerita Deviana.
Eny (kiri) relawan yang ditunjuk sebagai penangung jawab relawan lapangan dalam acara ini mengaku bersyukur bisa dipercaya, meski lelah tetapi ladang berkah yang ia dapatkan sangat luar.
Lain Deviana lain juga Eny. Eny merupakan relawan Tzu Chi sekaligus Ketua Xie Li 4 Bandung. Pada Pemberkahan Akhir Tahun 2022 ini ia ditunjuk sebagai penangung jawab relawan lapangan dan harus mengatur sedikitnya 90 relawan yang menjadi panitia acara.
“Capai sih harus menghadapi berbagia ego ya bolak balik ke Jing Si untuk atur mereka. Tapi ketika acara lancar semua di situ saya bersyukur akhirnya jerih payah saya kurang lebih satu bulan terbayarkan,” ungkap Eny.
Total ada 107 relawan yang berpartisipasi dalam acara ini. Tidak hanya sekedar menggarap ladang berkah di tahun baru, mereka bersyukur atas apa yang telah mereka terima. “Intinya acara ini menambah rasa syukur saya atas pencapai-pencapain yang telah saya dapatkan. Selain menggarap kebajikan untuk membantu sesama kita juga lebih disadarkan lagi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan untuk mencari ladang berkah lainnya,” pungkas Eny.
Jalinan Jodoh Tak Berujung
Di setiap acara Pemberkahan Akhir Tahun, Tzu Chi Bandung selalu mengundang anak-anak Sekolah Dasar Unggulan Cinta Kasih Pangalengan. Sekolah yang dibangun kembali oleh Tzu Chi Bandung pasca gempa yang mengguncang Pangalengan Kab. Bandung pada tahun 2009 silam ini, tetap menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi.
Rangga Mahesa (kanan), siswa SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan menyanyikan lagu Manuk Dadali (Burung Garuda) selepas acara selesai yang didampingi gurunya Tika Wartika.
Mereka mengisi acara dengan membawakan dua lagu dan satu isyarat tangan dengan memainkan alat musik khas Jawa Barat yakni Angklung. Selepas acara, anak- anak SDN Ungguluan Cinta Kasih ini diajak oleh relawan untuk melepas lelah dengan menyanyi bersama relawan lainnya. Raka Mahesa siswa kelas 6 ini diajak untuk bernyanyi bersama didampingi gurunya, ia menyanyikan lagu Manuk Dadali (Burung Garuda).
Setelah menyanyi, Raka berbagi pengalamannya setelah mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun. “Senang bisa ikut ini, bangga bahagia seneng banget bisa ke sini” ceritanya singkat. Ini bukan pertama kalinya SDN Unggulan Cinta Kasih berpartisipasi dalam acara ini. Setiap kali diajak untuk mengisi acara, pihak sekolah selalu menyambutnya dengan antusias.
Sebanyak 30 siswa dari SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan membawakan lagu Satu Keluarga dengan memainkan alat musik Angklung.
“Tzu Chi telah berbuat banyak pada kami. Pembangunan pada sekolah kami sangat sempurna saat kami pascagempa waktu itu 12 tahun yang lalu dan kami sangat terbantu dengan penyelenggaraan pendidikan dan kasih sayang yang tertanam. Jadi benar-benar kami dapat berhubungan dengan baik, sehingga kami selalu antusias jika ada acara seperti ini,” ujar Mimin Mintasih Kepala Sekolah SDN 01 Unggulan Cinta Kasih Pangalengan.
Total ada 30 anak yang mengisi acara ini, mereka dari SDN 01 dan 03 Sekolah Unggulan Cinta Kasih. Mereka jauh-jauh datang dari Pangalengan Kab. Bandung untuk menghibur para tamu undangan yang hadir. Mereka bersyukur bisa mejalin jodoh baik dengan Tzu Chi hingga sekolah ini menjadi sekolah percontohan di Pangalengan. Selain itu sekolah telah melahirkan generasi yang memiliki cinta kasih.
Pada kesempatan kali ini guru-guru dari SDN Unggulan Cinta Kasih menuangkan celengannya ke kolam dana. Dana yang terkumpul merupakan donasi dari orang tua murid di sekolah tersebut.
“Kami dari SD Cinta Kasih Pangalengan sangat berterima kasih selaku kepala sekolahnya dapat mengembangkan sekolah tersebut baik pemeliharaan ataupun penyelenggaraan bangunan ini, yang merupakan bantuan pascagempa tahun 2009 dan dibangun 2010. Kami bisa menggunakannya sampai sekarang dan sangat berterima kasih dengan penanaman cinta kasih yang luar biasa dari Buddha Tzu Chi ini,” terang Mimin Mintarsih.
Editor: Khusnul Khotimah