Relawan Tzu Chi memperagakan adaptasi Sutra Makna Tanpa Batas adalah inti sari dari Sutra Teratai merupakan pedoman bagi Tzu Chi . Lebih dari 2500 tahun lalu Buddha membabarkan Sutra Bunga Teratai di Puncak Burung Nasar.
Acara Pemberkahan Awal Tahun 2023 ini masih dalam suasana perayaan Imlek dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih Tzu Chi berkat dukungan dari semua donatur, pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, dan pihak-pihak dari organisasi kemasyarakatan yang juga mendukung kegiatan misi amal kemanusiaan Tzu Chi.
Pada Minggu 5 Februari 2023 para tamu undangan hadir di Gedung STBA PIA Lingkungan XI Glugur Kota, Kota Medan. Mereka yang hadir terdiri dari komunitas Rumah sakit, Sekolah, Green Point, Yayasan sosial, Panti rehabilitasi serta para donatur.
Acara Pemberkahan Awal Tahun 2023 ini di meriahkan dengan tarian Barong Sai, Zhong Gu, Persamuhan Dharma, dan penuangan celengan bambu yang dihadiri oleh 743 orang terdiri dari relawan Tzu Chi, relewan TIMA 235 orang, dan 505 dari masyarakat umum.
Tony Honkley yang memandu acara menyapa tamu undangan dengan selamat tahun baru 2023, Xin Nien Hao, Gong Xi Fa Cai. “Semoga di tahun 2023 kita semua senantiasa di karuniai kesehatan, kebaikan, kesejahteraan, dan kebijaksanaan,” sambut Tony. Tony mewakili Yayasan Tzu Chi Cabang Medan mengatakan sangat bersyukur dapat berkumpul di acara Pemberkahan Awal tahun 2023 yang bertemakan “Berbuat Baik dengan welas asih mendatangkan berkah. Membawa diri dengan kebijaksanaan mewariskan nilai luhur bagi keluarga.”
Pada acara ini Yayasan Tzu Chi Cabang Medan memberikan cendera mata kepada Bapak Juswan Tjoe, ketua Perhimpunan MITSU (Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatra Utara) atas dukungan untuk kegiatan Tzu Chi.
Peter Suhendra (dua kanan) dan Bapak Juswan Tjeo (tiga kanan) menerima cenderamata dari Hasan Tina ketua pelaksana Tzu Chi Medan atas dukungan untuk kegiatan Tzu Chi.
Ada pementasan lonceng dan genderang (Zhong Gu) yang dimainkan oleh Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) dan relawan TIMA (tim medis Tzu Chi). Relawan Tzu Chi menampilkan adaptasi Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan inti sari dari Sutra Teratai yang maknanya begitu dalam dan merupakan pedoman bagi Yayasan Tzu Chi.
Master Cheng Yen membangun Yayasan Buddha Tzu Chi demi menjaga semangat Bodhisatva sesuai Sutra Teratai. Berinteraksi langsung di tengah masyarakat, mempraktikan jalan Bodhisatva. Dimulai dari welas asih Master Cheng Yen, Tzu Chi mengembangkan empat misi dan delapan jejak Dharma.
Para undangan yang hadir di ajak untuk melihat tayangan video kilas balik kegiatan relawan di tahun 2022, kilas balik Tzu Chi International, kilas balik Tzu Chi Indonesia dan kilas balik Tzu Chi Medan.
Hasan Tina, Ketua pelaksana Tzu Chi Medan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, rumah sakit, sekolah, dan pihak-pihak yang mendukung membuka titik pengumpulan barang daur ulang (green point) dalam melaksanakan Misi Pelestarian Lingkungan.
“Tzu Chi dapat berjalan berkat dukungan dari semua pihak seperti dari pemerintah, rumah sakit, sekolah, dan individu donatur kita, dan pihak yang telah menyediakan tempat untuk titik green point dalam melaksanakan misi pelestarian lingkungan. Terima kasih semuanya, kepada Pak Juswan Tjoe terima kasih atas dukungan yang telah diberikan, serta relawan yang telah bersumbangsih tenaga dan pikiran,” tutur Hasan Tina.
Suster Regina (kanan) dari Gereja Santa Agatha, Katolik Sei Rotan, mengapresiasi kegiatan Tzu Chi yang sangat memberikan pengharapan untuk orang banyak, peduli pada sesama dan berlandaskan cinta kasih universal.
Peter Suhendra salah satu donatur yang terus mendukung kegiatan Tzu Chi mengungkapkan bahwa sejak 2008 hingga saat ini masih terus mendukung kegiatan Tzu Chi. “Waktu itu saya tergerak hati karena ikut kegiatan pengumpulan dana (Fundraising) untuk korban gempa di Si Chuan Taiwan.
“Saya memilih Tzu Chi karena relawan Tzu Chi sangat tulus dan teliti dalam membantu, sangat terorganisir dan penuh dedikasi. Saya berharap generasi muda kita bisa lebih banyak ikut berpartisipasi di Yayasan Tzu Chi dan terus berkembang,” jelas Peter.
Ungkapan yang sama dari seorang Suster Regina (48) dari Gereja Santa Agatha, Katolik Sei Rotan. Suster Regina sangat mengapresiasi acara Pemberkahan Awal Tahun 2023. “Saya baru pertama kali mengikuti acara ini, saya sangat terinspirasi dari kegiatan ini, menggerakkan setiap orang untuk berbuat kebajikan”ungkap Suster Regina.
Ika Sari penerima bantuan khusus sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawan yang telah memberikan bantuan dan pendampingan ketika dirinya sedang sakit.Saat ini Ika telah sembuh dan dapat beraktivitas kembali.
Lain halnya denga Ika Sari (32) penerima bantuan Tzu Chi yang mengalami kebutaan akibat penyakit glukoma. Ika mengalami kondisi ekonomi yang kurang mampu untuk berobat. Kondisi ini yang membawa Ika mengajukan permohonan bantuan pengobatan ke Yayasan Tzu Chi. Relawan memberikan biaya bantuan pengobatan dan Tim dokter TIMA Medan pun turut memberi pengobatan dan perhatian hingga Ika sehat dan bisa berjalan kembali.
“Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, para donatur, dan relawan yang telah membantu pengobatan saya selama ini. Khususnya Bapak Budi Dharmawan, dr. Lenny Wijaya, serta dr. Budi Santoso yang terus mengobati penyakit saya. Ketika saya sakit, saya sangat sedih, tetapi karena pendampingan dan dukungan dari relawan Tzu Chi saya bisa sembuh dan dapat berjalan kembali, mereka (relawan dan dokter) adalah keluarga saya,” ujar Ika.
Ibu Suelis (Ibu Haqqi) mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawan yang telah membantu pengobatan operasi jantung hingga saat ini Haqqi telah sehat kembali.
Penerima bantuan khusus Tzu Chi lainnya Muhammad Al Haqqi (18 bulan). Bayi yang menderita kebocoran jantung sejak lahir. Yayasan Tzu Chi membantu biaya pengobatan Haqqi hingga ke Yayasan jantung anak Indonesia Jakarta untuk menjalani tindakan operasi.
Operasi Haqqi berjalan baik dan saat ini tumbuh sehat. “Saya dan keluarga sangat berterima kasih pada Yayasan Tzu Chi yang telah membantu pengobatan Haqqi. Yayasan Tzu Chi telah memberikan satu kehidupan pada anak saya,” ucap Suelis (Ibu Haqqi).
Iwan Chandra Halim salah satu relawan Tzu Chi yang membawa serta keluarganya mengatakan kegiatan ini menjadi pembelajaran bagi keluarga untuk lebih bisa instrospeksi diri di dalam keluarga.
Relawan membagikan angpau penuh berkah dan bijaksana dari Master Cheng Yen sebagai ungkapan terima kasih dan doa untuk insan Tzu Chi yang telah mendukung dan bersumbangsih dalam kegiatan Yayasan Tzu Chi.
Sylvia Chuwardi (kordinator) menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan semua pihak yang telah bekerja sama dengan Tzu Chi. “Hari ini dengan tulus kita mengundang mereka untuk bersama sama memanjatkan doa agar dunia bebas bencana,” ujar Silvia.
Di penghujung acara relawan membagikan Angpau berkah dan kebijaksanaan dari Master Cheng Yen kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Angpau berkah dan kebijaksanaan ini sebagai wujud rasa tanda terima kasih Master Cheng Yen kepada semua orang yang telah mendukung Misi Amal Kemanusiaan Yayasan Tzu Chi.
Editor: Anand Yahya