Peduli Kesehatan di Ladang Berkah Baru
Jurnalis : Yunita Margaret, Lisda Martono (He Qi Utara 2), Fotografer : Joe Suati, Yunita, Kelvin, Bachtiar, Boby (He Qi Utara 2)Minggu, 8 Oktober 2017 relawan Tzu Chi dan tim medis Tzu Chi mengadakan bakti sosial kesehatan degeneratif di Sekolah Tridharma Budhidaya, Jl Bidara Raya No 36, Pejagalan. Warga pun sejak pagi sudah mulai datang dan mengantri.
Perhatian relawan Tzu Chi untuk meningkatkan kesehatan warga terus berlanjut. Kali ini relawan menyebarkan cinta kasih ke daerah Pejagalan, Jakarta Utara pada Minggu, 8 Oktober 2017. Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 bekerja sama dengan Tim Medis Tzu Chi, pengurus RT/RW, Karang Taruna, dan Sekolah Tridharma Budhidaya menggelar baksos degeneratif yang bertempat di Sekolah Tridharma Budhidaya, Jl. Bidara Raya No 36, Pejagalan.
Berbagai persiapan pun dilakukan termasuk pada hari sebelum kegiatan berlangsung. Relawan mendatangi rumah warga secara door to door untuk membagikan kupon baksos dan mengajak warga untuk memeriksakan kesehatannya. Pada saat pelaksanaan baksos, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 sejak pagi sudah melakukan briefing dan persiapan.
Relawan Tzu Chi dengan penuh kasih mengunjungi rumah warga dan berhasil membagikan 395 kupon baksos degeneratif.
Warga yang telah terdaftar pun mulai berdatangan ke tempat baksos. Setelah mendapatkan nomor antrian, mereka diajak memasuki ruang kelas untuk mendengarkan sekilas tentang Tzu Chi dan dilanjutkan penyuluhan kesehatan oleh dokter Tzu Chi. Setelah selesai, para warga diarahkan untuk pemeriksaan tekanan darah, konsultasi dokter, cek darah bila diperlukan, dan terakhir pengambilan obat.
Sambil menunggu antrian untuk pemeriksaan, relawan Tzu Chi menjalin jodoh baik dengan warga. Relawan juga berbagi kisah inspiratif, menampilkan peragaan isyarat tangan, bernyanyi, dan tak ketinggalan mengajak warga untuk turut berbuat kebajikan melalui celengan kasih Tzu Chi.
Relawan Tzu Chi mendampingi dan memperhatikan kondisi pasien. Bagi yang tidak leluasa berjalan disediakan kursi roda.
Salah satu warga, Jusdy Lukmansyah (71) dan Elvi (65) adalah sepasang suami istri yang datang berobat. Jusdy menderita stoke ringan, sedang Elvi ingin berkonsultasi tentang syaraf kejepit yang sudah lama dideritanya. Awalnya, mereka segan jika harus pergi ke dokter, tapi ketika relawan Tzu Chi mendatangi rumahnya dan menyampaikan ada baksos kesehatan, hati mereka tersentuh.
Ternyata Elvi pernah mengenal relawan Tzu Chi sebelumnya. “Dulu di acara pekan amal Tzu Chi, saya pernah membuat bacang vege untuk dijual. Walau jumlahnya tidak seberapa, tapi hati saya bahagia bisa turut bersumbangsih. Kali ini berjodoh kembali di baksos Tzu Chi, saya dan suami bersyukur bisa konsultasi kesehatan,” terang Elvi.
Aris Widjaja sedang menyosialisasikan tentang kegiatan-kegiatan Tzu Chi kepada warga yang mengikuti baksos degeneratif.
Baksos yang berlangsung sejak pagi hari ini berakhir sekitar pukul 14:30 WIB. Walau demikian relawan tetap terlihat bersemangat. Salah satu pengurus RT setempat, Tjoen Hiang (53) bahkan begitu senang membantu kegiatan baksos ini. Awalnya ia dibagian alur, setelah bagian alur selesai ia membantu bagian pengambilan obat. “Bagi saya kita harus segera berbuat kebajikan selagi bisa. Umur manusia tidak ada yang tahu. Saya bersyukur dapat membantu di baksos Tzu Chi. Sepanjang hari hati senang, karena tujuannya bukan untuk kepentingan sendiri, tapi untuk melayani warga,” ucap Tjoen Hiang.
Jodie Lionardy, selaku koordinator kegiatan baksos ini juga merasa bersyukur. “Kami terpikir ingin meluaskan cinta kasih dan menyebarkan ladang berkah baru. Kebetulan ada relawan yang pernah bersekolah di Sekolah Tridharma Budhidaya. Jadi kita coba ajak kerja sama dan hasilnya menggembirakan. Baik dari sekolah dan pengurus RT/RW serta tokoh setempat sangat kooperatif. Ini adalah permulaan yang baik,” terang Jodie.
Tim medis Tzu Chi dengan teliti melakukan proses pengambilan cek darah warga.
Baksos kesehatan degeneratif ini berhasil melayani 222 warga dengan baik. Kelancaran baksos ini juga tidak lepas dari peran dan kerja sama dari 60 relawan Tzu Chi, 5 dokter, 2 perawat, 7 apoteker dan 1 orang asisten apoteker. Selain itu, bantuan dari pengurus RT/RW dan karang taruna sebanyak 25 orang juga sangat membantu kegiatan ini. Kegembiraan berbuat baik pun tak dapat dilukiskan. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Kehidupan yang paling berbahagia adalah bila kita dibutuhkan orang lain dan mampu bersumbangsih bagi orang lain”.
Editor: Arimami Suryo A