Peduli Lingkungan di SDN Belawan Medan
Jurnalis : Irsan Muljono (Tzu Chi Medan), Fotografer : Irsan Muljono (Tzu Chi Medan)Relawan Tzu Chi membimbing para murid untuk belajar memilah sampah dan memasukkannya ke dalam tong sampah yang sesuai dengan jenisnya: organik dan non organik. |
| ||
Menanam di Ladang yang Tepat Tepat pukul 8 pagi, 93 orang relawan Tzu Chi mulai berdatangan menuju Sekolah Dasar yang 6 tahun lalu pernah menerima bantuan dari Tzu Chi. Ratusan murid menyambut kedatangan relawan dengan senyuman manis. Senyuman dan ekspresi yang dipancarkan di wajah para murid, yang menunjukkan adanya kerinduan dan harapan terhadap relawan Tzu Chi. Komunikasi dan interaksi dilakukan oleh relawan Tzu Chi dengan para murid pun membuat mereka masih memiliki jalinan jodoh tersebut. Para murid di sekolah ini, kurang lebih telah mengetahuibudaya kemanusiaan Tzu Chi, bahkan menjalankannya. Seperti berbaris dengan rapi, mematuhi peraturan, bersikap tegak, meletakkan telapak tangan di depan perut ketika berbaris, dan mempraktekkan bahasa isyarat tangan. Bagi murid-murid ini, bahasa isyarat tangan merupakan budaya kemanusiaan Tzu Chi yang paling mereka sukai. Ketika relawan pembimbing mengangkat papan petunjuk, dalam waktu singkat, para murid membentuk barisan dengan rapi. Kemudian, sebanyak 919 murid yang berasal dari 3 sekolah ini memasuki 6 ruang kelas dan segera memperhatikan serius sosialisasi yang diberikan oleh relawan Tzu Chi melalui tayangan video.
Ket : - Relawan Tzu Chi sedang mensosialisasikan konsep pelestarian lingkungan kepada para murid. Dengan serius, para murid ini menyimak setiap penjelasan yang diberikan. (kiri) Saat itu, para relawan menayangkan video tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan bagaimana cara melakukan daur ulang yang mudah dimengerti oleh para murid. Para relawan juga menuntun mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena diselingi dengan sesi tanya jawab, para murid merasa dan dapat menerima pelajaran dengan baik. Relawan Tzu Chi juga memberikan penjelasan kegunaan dari daur ulang dan bagaimana caranya mengindentifikasi serta memilah sampah daur ulang. Dari pelajaran ini, para murid mengetahui bahwa sikap membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan daur ulang akan membawa dampak negatif yang membahayakan kehidupan manusia. Bermain Sambil Belajar
Ket : - Didampingi beberapa relawan Tzu Chi, para murid-murid ini mendapatkan penjelasan bagaimana memilah sampah yang benar. (kiri). Master Cheng Yen sering mengatakan, pendidikan merupakan senjata untuk menyucikan hati manusia dan membimbing masyarakat ke arah yang lebih baik. Di mana, harapan bangsa terletak pada anak-anak, dan harapan anak terletak pada pendidikan. Oleh karena itu, relawan Tzu Chi berusaha untuk menanamkan niat baik di dalam hati setiap murid, dan membimbing mereka ke arah yang baik sambil berharap di masa yang akan datang, masyarakat dapat lebih maju. Pada hari ini, relawan Tzu Chi tidak hanya menyebarkan cinta kasih dan kebajikan di hati setiap murid, bahkan juga mengundang 19 calon relawan untuk ikut bergabung dalam Tzu Chi. Para calon relawan ini bergabung dengan Tzu Chi karena terinspirasi oleh welas asih Master Cheng Yen, dan terharu dengan cinta kasih yang diberikan oleh relawan Tzu Chi yang tiada mengharapkan balasan. Di kegiatan pertama yang diikuti ini, mereka menjadi saksi atas apa yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi serta hasil yang telah berbuah dari tindakan Master Cheng Yen yang terus mengundang Bodhisatwa untuk ikut bergabung dalam Tzu Chi. Acara sosialisasi ini berakhir pada pukul 12 siang dan agar pengetahuan serta kebersihan lingkungan sekolah meningkat, relawan Tzu Chi juga menyumbangkan 3 buah komputer dan printer, beserta 8 buah tong sampah untuk sekolah ini seraya berharap sumbangan tersebut dapat bermanfaat bagi para murid. Di akhir acara, para relawan dan murid bernyanyi bersama. Ketika waktu untuk pulang tiba, para relawan Tzu Chi Medan ini pun melambai-lambaikan tangan kepada para murid dengan hati gembira.
| |||
Artikel Terkait
Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 1)
24 Agustus 2010 Kini setelah ratusan bahkan ribuan tahun berlalu, Gunung Kidul telah berkembang menjadi daerah pedesaan yang mayoritas masyarakatnya berpenghasilan dari bercocok tanam.Suara Kasih: Mendekatkan Diri dengan Dharma
04 Desember 2012 Menyadari dan menyesali kesalahan adalah hal tersulit bagi manusia. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus memiliki pikiran yang jernih dan memiliki pemahaman yang benar. Terhadap segala sesuatu di dunia, kita harus bisa membedakan yang benar dan salah.Mensosialisasikan Tzu Chi di Misi Kesehatan
04 September 2019Tzu Chi Bandung pada tanggal 25 Agustus 2019 menggelar bakti sosial (baksos) kesehatan degeneratif. Kegiatan ini merupakan baksos lanjutan yang pernah dilaksanakan tanggal 21 Juli 2019 lalu. Baksos diadakan di SDN 002 Karang Mulya, Dunguscariang, Andir, Bandung.