Peduli Merapi : Bantuan Tahap ke-3
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya |
| ||
Relawan Tzu Chi Jakarta dibantu oleh sekitar 200 orang relawan Tzu Chi Magelang dalam mendistribusikan bantuan. Sejak Minggu pagi, 7 November 2010, relawan Tzu Chi Magelang telah berada di gedung serba guna milik relawan setempat menyiapkan paket bantuan yang akan diberikan. Sebanyak 2.000 paket bantuan disiapkan untuk diberikan kepada para korban di beberapa lokasi pengungsian. Paket bantuan terdiri dari 1 buah ember yang berisi 2 lembar handuk, 5 helai pakaian baru untuk pria dan wanita, 2 buah sarung, dan satu gayung yang berisi 2 buah sabun, 2 buah sikat gigi, 2 buah pasta gigi, 1 buah balsam ukuran besar, 1 buah salep kulit, 5 buah masker, dan12 sachet obat puyer sakit kepala. Partisipasi Warga Dalam menyiapkan paket bantuan ini relawan dibantu juga oleh para korban bencana letusan Gunung Merapi yang tinggal di pengungsian di sekitar tempat para relawan menyiapkan paket bantuan. Seperti yang diungkapkan oleh Ernawati, salah seorang pengungsi yang berasal dari Desa Cowor, Keluruhan Butuh Sawangan, Magelang. “Saya ingin aja daripada di pengungsian ndak ada kerjaan, (hitung-hitung) ngisi waktu luang,” kata Ernawati yang sebelumnya mengungsi di daerah Butuh.
Keterangan :
Ernawati bersama suami dan seorang putranya terpaksa kembali diungsikan ke daerah yang lebih aman dikarenakan aktivitas erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat malam (5/11/2010) cukup membahayakan desanya, dan sebagian rumahnya pun rusak tertimpa pohon yang tumbang akibat hujan abu yang sangat tebal. Desa Cowor ini dihuni oleh 60 keluarga dan berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi. Awalnya Desa Cowor ini masih dalam status aman dari bahaya awan panas, namun karena erupsi gunung Merapi semakin besar pemerintah daerah setempat mengeluarkan larangan bagi warga yang tinggal di desa ini untuk pindah ke tempat pengungsian yang relatif lebih aman. Seperti Ernawati, Erni (13), siswi kelas dua SMP ini bersama teman-temannya juga ikut membantu menyiapkan paket bantuan. Erni bersama 5 orang teman sebayanya merasa senang dapat turut membantu menyiapkan paket bantuan. “Saya senang, tadi saya diajak teman waktu di pengungsian,” kata Erni polos. Erni terpaksa tak dapat bersekolah karena atap sekolahnya tertimpa pohon yang tumbang. Kegiatan belajar terpaksa dihentikan dalam batas waktu yang belum ditentukan karena letusan Gunung Merapi masih terus mengeluarkan awan panas yang berbahaya. Ernawati dan Erni adalah contoh warga korban letusan Merapi yang tinggal di barak pengungsian, namun dengan rendah hati dan tulus masih mau membantu menyumbangkan tenaganya menyiapkan paket bantuan bersama relawan Tzu Chi. Semoga beban yang menghimpit warga korban letusan Merapi bisa menjadi berkurang jika di antara kita mau saling peduli dan tolong menolong. | |||
Artikel Terkait

Kunjungan Walikota Manado: Mempererat Jalinan Jodoh Dengan Tzu Chi
28 Februari 2014 Kunjungannya ke Tzu Chi Center merupakan wujud silaturahmi dan juga wujud ungkapan terima kasih karena Tzu Chi merupakan organisasi kemanusiaan pertama yang turun membantu Manado di masa tanggap darurat bencana.
Semakin Banyak Benih Kebajikan Tumbuh Berkembang
18 Januari 2009 Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2560, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan pada hari Minggu, 18 Januari 2009 mengadakan bakti sosial pembagian paket sembako bagi warga kurang mampu di beberapa tempat.Banyak Jalan untuk Berbuat Kebajikan
21 September 2015Gathering Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) diadakan pada minggu pertama setiap bulannya untuk menjalin kebersamaan dan kekeluargaan bersama Tzu Chi. Kali ini diadakan pada tanggal 6 September 2015 di Jing Si Books and Café Blok M Plaza, Jakarta Selatan. Selain pembagian bantuan juga ada sharing dari para Gan En Hu.