Peduli Merapi : Galang Hati di Pasar Duta Mas

Jurnalis : Iea Hong (He Qi Utara), Fotografer : Iea Hong (He Qi Utara)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi bersyukur dan berterima kasih kepada para donatur yang bersumbangsih untuk para korban bencana letusan Merapi di Yogyakarta.

Jam baru menunjukkan pukul 6 lewat, tetapi seperti biasa kesibukan para pedagang dan pembeli di Pasar Duta Mas sudah sangat ramai. Meski jalanan masih sedikit becek karena malamnya hujan cukup lebat mengguyur Jakarta, tetapi orang-orang tetap antusias melakukan aktivitas seperti biasa.

Di antara kesibukan para pedagang dan pembeli yang bertransaksi, ada sekelompok orang dengan seragam biru putih dan abu putih juga sibuk dengan aktivitas mereka, dengan tangan memegang sebuah kotak coklat dari dus bertuliskan “Peduli Bencana Merapi”. Mereka adalah para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dari Hu Ai Jelambar yang pada hari itu sedang melakukan pengalangan dana untuk korban bencana tanah longsor di Wasior Papua, tsunami di Mentawai, dan Merapi di Yogyakarta.

Menggugah Kepedulian Masyarakat
Hari Sabtu, 13 November 2010, hari itu Relawan Tzu Chi Indonesia turun ke jalan untuk menggalang dana bagi para korban bencana di beberapa daerah di Indonesia. Melihat banyaknya bencana yang terus silih berganti terjadi di Indonesia, akhirnya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berinisiatif melakukan pengalangan dana bagi para korban bencana.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan memberikan selebaran Kata Perenungan Master Cheng Yen sebagai tanda terima kasih kepada mereka yang telah bersumbangsih. (kiri)
  • Sabtu, 13 November 2010, lebih dari 20 relawan Tzu Chi melakukan penggalangan dana di Pasar Duta Mas Jakarta Barat. (kanan)

Hari itu, relawan Tzu Chi yang berjumlah lebih dari 20 orang telah berkumpul pagi-pagi sekali untuk melakukan pengalangan dana di Pasar Duta Mas dan Pasar Medan Jelambar, Jakarta Barat. Relawan dibagi menjadi 2 kelompok: 1 kelompok menuju ke Pasar Duta Mas dan kelompok yang lain menuju ke Pasar Medan di Jelambar.

Sesampainya di Pasar Duta Mas, tanpa dikomando para relawan langsung menuju posisi-posisi yang strategis di setiap pintu masuk ke pasar, sisanya 1 kelompok berdiri di jalan utama dan 1 kelompok berjalan berkeliling dari pintu ke pintu. Walaupun para relawan Tzu Chi ini sebagian dari mereka adalah para pengusaha dan pekerja kantoran, tetapi saat turun ke jalan menggalang dana tidak terlihat adanya rasa malu ataupun rasa minder saat melakukannya. Mereka sangat antusias mengetuk hati orang-orang yang lewat supaya mau menyisihkan sedikit uangnya untuk membantu para korban bencana. “Mereka yang saya kenal tidak boleh terlewatkan untuk berpartisipasi,” ucap  Pao Cin Shijie penuh semangat sambil terus memanggil orang-orang yang dikenalnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain pengunjung, para pedagang juga turut bersumbangsih untuk meringankan derita para korban bancana. (kiri)
  • Semakin banyak tangan yang membantu, maka semakin besar pula dampak (kekuatan) yang bisa digunakan untuk menolong sesama. (kanan)

Kali ini yang berpartisipasi menyumbangkan uang untuk bantuan bencana melalui Tzu Chi cukup beragam,  ada pedagang, pengunjung pasar, tukang parkir, dan bahkan tukang becak pun tidak mau ketinggalan untuk bersumbangsih. Sementara relawan sendiri selain ikut bersumbangsih dengan menggalang dana, mereka juga bisa turut melatih diri untuk mengikis keegoannya. Dengan penuh kerendahan hati, mereka berdiri di pinggir jalan untuk menggalang dana dan tidak lupa untuk menggucapkan “Gan En” sambil membungkukkan badan (90 derajat) untuk berterima kasih kepada setiap orang yang berpartisipasi .

           
  
 

Artikel Terkait

Tangan yang Indah Mewujudkan Bumi yang Indah

Tangan yang Indah Mewujudkan Bumi yang Indah

22 Oktober 2013 Warga sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan ini dan berharap dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa/I serta warga sekitar dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan.

"Saya Menganggap Orang yang Baik Adalah Saudara Saya..."

24 Juli 2014 Selaras dengan kata perenungan Master Cheng Yen, “Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi atau dilayani”. Minggu 20 Juli 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan buka bersama dengan Gan En Hu (Penerima bantuan Tzu Chi) yang beragama Muslim.
Berbakti Adalah Berkah Termulia

Berbakti Adalah Berkah Termulia

11 Desember 2018
Untuk meningkatkan kehangatan dalam keluarga, Tzu Chi Palembang, Minggu, 9 Desember 2018, mengadakan peringatan Hari Ibu. Kegiatan ini mengajak relawan dan masyarakat umum untuk bersama mencurahkan kasih sayang kepada kedua orang tua sebagai wujud bakti atas pengorbanan yang telah mereka berikan. 
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -