Peduli Merapi: Sarana Bermain Anak-anak
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya Relawan Tzu Chi tengah bermain bersama anak-anak pengungsi GOR New Armada Magelang. Relawan menyerahkan paket bantuan alat bermain ini untuk kemudian dikelola oleh relawan pendidikan (guru) yang ada di pengungsian. |
| ||
Kreatif dan Ceria di Pengungsian Pada hari Jumat, 12 November 2010, secara bertahap Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyerahkan 25 paket alat bermain anak-anak ke beberapa barak pengungsian, yang pertama diberikan di barak pengungsian Gelanggang Olahraga (GOR) New Armada di Kecamatan Mertoyudan, Balai Desa Borobudur Magelang, dan berikutnya lokasi pengungsian yang berada di Yogyakarta.
Keterangan :
Paket mainan ini diberikan secara simbolis oleh relawan Tzu Chi kepada relawan pendidikan (guru) yang bertugas di barak-barak pengungsian. Sejak diumumkan bahwa ada bantuan mainan, anak-anak langsung berkumpul membuat lingkaran besar dengan antusias. Seperti yang diutarakan oleh Agung (12) bahwa ia baru kali ini melihat permaianan puzzle seperti yang diberikan oleh Tzu Chi. “Senang sekali, selama di sini nggak ada mainan,” ucap Agung polos. Lain lagi dengan Amam (8 tahun), ia sangat senang sekali mendapatkan mainan ini. “Senang sekali, mainannya banyak, bisa main gendang dan menggambar. Kalau kemarin itu mainannya cuma holahop,” ujarnya polos.
Keterangan :
Sejak Gunung Merapi meletus pada tanggal 26 Oktober 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sudah aktif memberikan bantuan darurat untuk warga yang berada di pengungsian. “Kita melihat, selain para pengungsi membutuhkan (bantuan) pangan, ancaman debu, hujan, di sisi lain yang harus diperhatikan salah satunya adalah pendidikan anak-anak juga harus kita perhatikan. Karena sekolah mereka terpaksa diliburkan dan mereka tidak bisa belajar karena sekolahnya dipakai sebagai pengungsian, maka anak-anak ini juga perlu suatu kegiatan yang produktif, seperti bermain musik, menggambar, atau bermain bola,” ujar Hong Tjhin, mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, “Tzu Chi melihat secara umum kebutuhan para pengungsi. Secara keseluruhan ini juga untuk mengurangi stres anak selama mereka berada di pengungsian.” | |||
Artikel Terkait
Membangun Kebersamaan dalam Perbedaan
29 Mei 2019Bertempat di Masjid Al Wasilah Mandouw, relawan Tzu Chi Biak mengadakan buka puasa bersama, Selasa 21 Mei 2019. Buka puasa yang sudah menjadi kegiatan rutin Tzu Chi Biak ini merangkul masyarakat dengan tidak membedakan orang dari latar belakang status sosial dan agama.