Peduli Merapi : Sumbangsih Banyak Pihak
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto, Apriyanto Hong Tjhin saat mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima bantuan dari PT. Summarecon Agung Tbk dan Sekolah Terpadu Pahoa untuk para korban letusan Merapi. |
| ||
Jumat sore, 5 November 2010, Johanes Mardjuki Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk tiba bersama 2 orang staffnya di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Mangga Dua Jakarta. “Kita prihatin dengan kejadian bencana alam ini, nampaknya beruntun menimpa Indonesia. Di Mentawai, Merapi, tentu kami dari Summarecon tergerak untuk membantu yang tertimpa bencana. Kenapa kami pilih Tzu Chi karena kami melihat Tzu Chi memang benar-benar tulus membantu dan punya kesungguhan hati yang sungguh-sungguh. Semua relawan terlibat,” ujarnya. Satu hal lain yang berbeda di Tzu Chi menurut Johanes adalah mereka melihat Tzu Chi memanusiakan manusia para korban bencana. Bantuan yang diberikan pun benar-benar sampai ke tangan yang terkena bencana. “Mereka (relawan Tzu Chi-red) ga pernah charge kalau mereka naik pesawat atau transport. Itu pake uang pribadi sendiri. Itu yang kami lihat, disitulah satu misi yang sangat baik dari Tzu Chi,” tambahnya. Apalagi Johanes juga mengetahui dengan pasti, apa yang telah dilakukan Tzu Chi kepada para korban tsunami di Aceh 6 tahun silam. Bagi Summarecon sendiri, ini bukanlah yang pertama kalinya mereka bersumbangsih kepada masyarakat melalui Tzu Chi. “Kita tidak ingat, rasanya sudah banyak kali. Dan rasanya kita lebih confident lewat Tzu Chi bantuannya. Ini sebenarnya termasuk dalam 3 pilar yang ada di dalam visi kita. Ekonomi, social, dan lingkungan. Jangan hanya mementingkan masalah ekonomi aja, kita juga harus lihat lingkungan sosial, termasuk lingkungan yang terkena bencana ini.” paparnya.
Keterangan :
Dalam kesempatan itu, Johanes juga mengatakan, “Terus terang, terenyuh yah melihat apa penderitaan mereka. Mereka harus mengungsi dari rumah yang mereka tinggali. Banyak yang kehilangan keluarganya. Banyak yang meninggal, mungkin luka parah. Kita bayangin kalau kita yang seperti itu bagaimana. Saat ini mereka memang memerlukan pertolongan yang sangat-sangat segera. Dan bukan hanya kata-kata atau basa-basi tetapi tindakan nyata.” Hari itu, Sekolah Terpadu Pahoa yang diwakili oleh General Manager Sekolah, Lucky K Tanubrata, juga turut mendonasikan dana untuk para korban bencana Gunung Merapi. “Berawal idenya kita saat melihat penderitaan insan Indonesia di beberapa tempat. Di Merapi, Wasior Papua, dan Mentawai. Kita pikir sudah tiba saatnya bagi anak-anak untuk mewujudkan ajaran Di Ze Gui yang salah satunya adalah welas asih. Jadi anak-anak kita ajarkan untuk bisa mempraktikkan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut,” pungkasnya. Lucky juga menjelaskan bahwa respon anak-anak saat adanya sumbangan ini sangat luar biasa. Siswa-siswi sekolah Pahoa dari TK, SD, SMP, dan SMA yang berjumlah sekitar 2000-an sudah mulai bersumbangsih kepada sesama sejak kotak sumbangan itu diletakkan di depan sekolah hari Selasa lalu. “Sangat luar biasa, mereka bisa merasakan denyut penderitaan para korban bencana,” kata Lucky penuh kesan.
Keterangan :
Dalam wawancara usai acara serah terima bantuan, Hong Thjin mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengatakan bahwa memang banyak kalangan, masyarakat, dan organisasi yang sudah mengenal kiprah Tzu Chi dalam hal pemberian bantuan bencana. “Kalau kita memberikan bantuan selalu dengan semangat untuk menghargai kehidupan, menghormati, bersyukur dan memberikan secara langsung. Itu adalah sesuatu hal yang baik dan banyak masyarakat yang terketuk serta tergugah hatinya,”ujarnya. Hong Tjhin juga bertutur, “Kita juga berharap masyarakat juga makin punya kesadaran bahwa apabila suatu bencana terjadi meskipun jauh, bahkan di negara lain pun mereka juga ikut merasakan suatu rasa persaudaraan. Tepo seliro. Mereka juga turut merasakan kesedihan yang dirasakan para korban.” Saat bencana terjadi ada baiknya bagi kita untuk mawas diri. Mengingatkan kembali bahwa segala sesuatunya berkaitan terutama dengan lingkungan. | |||
Artikel Terkait
Bersatu Hati Untuk Sebuah Prestasi
01 Desember 2014 Relawan Zhen Shan Mei Indonesia mengadakan Zhen Shan Mei Award 2014. Perlombaan ini dimulai dari tanggal 1 Juli 2014 dan ditutup tanggal 30 September 2014.Waisak Tzu Chi 2018: Rasa Syukur dan Ketulusan Berdoa yang Memancarkan Keagungan
14 Mei 2018Bingkisan Lebaran Penuh Makna
20 Juni 2017Di setiap kunjungannya selain mengadakan kegiatan terapi bagi anak-anak disabilitas, relawan Tzu Chi juga memberikan motivasi kepada setiap orang tua dan berinteraksi langsung dengan anak-anak penyandang disabilitas dengan cara mengajaknya bermain dan membantu proses terapi. Kali ini relawan membagikan bingkisan Lebaran kepada satu persatu keluarga pasien pada 18 Juni 2017.