Relawan Tzu Chi membagikan nasi bungkus dan roti kepada warga korban banjir di Desa Kedung Pancing, Kecamatan Juwana (22/3/2024).
Curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengakibatkan beberapa wilayah terendam banjir. Terlebih lagi dengan dibukanya pintu Bendung Wilalung di Kudus yang dibuka ke arah Sungai Juwana memperparah banjir di sepanjang Sungai Silugonggo dan meluap ke pemukiman warga. Di antaranya wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, dan Juwana.
Di Kecamatan Juwana sendiri tercatat 14 desa yang terendam banjir. Seiring banjir yang mulai surut, kini tinggal 10 desa. Ketinggian air pun bervariasi. “Desa Doropayung 1 meteran, Kedung Pancing 80-100 cm. bervariasi,” ucap Yatno, Ketua Komunitas Kerukunan Umat Beragama (KKUB) Kecamatan Juwana.
Tzu Chi Cabang Sinar Mas menyerahkan bantuan berupa 500kg beras, 100kg telor, dan 20 dus mi instan kepada ketua KKUB di dapur umum.
Sebanyak 14 relawan Tzu Chi ikut dalam kegiatan penyerahan bantuan untuk korban banjir Pati.
Melihat banyaknya desa yang terendam banjir, maka KKUB pun membuka dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir. “Sejak tanggal 16 Maret 2024 kami membuka dapur umum bersama para relawan. Kami distribusi nasi bungkus ke wilayah Juwana dan kita juga bisa ke Kecamatan Jakenan dan Pati Kota juga dibantu,” ungkap Yatno.
Turut Bersumbangsih
Untuk membantu warga terdampak banjir di Kecamatan Juwana, 12 relawan Tzu Chi Sinar Mas di Pati turut datang memberikan bantuan yang bekerja sama dengan dapur umum KKUB. Bantuan bahan pokok berupa 500kg beras, 100kg telor, dan 20 dus mi instan pada Jumat, 22 Maret 2024. Bantuan ini diterima langsung oleh Yatno, Ketua KKUB sekaligus yang bertanggung jawab di dapur umum ini.
“Bantuan dari Buddha Tzu Chi ini sangat membantu sekali. Merasa sangat senang dan terima kasih atas nama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Juwana dan KKUB atas kontribusinya. Kita sama-sama berbuat baik, semoga bermanfaat bagi korban,” ujar Yatno usai menerima bantuan bahan pokok dari Tzu Chi.
Relawan kemudian bergabung bersama tim dapur umum membantu memasak di dapur umum.
Sorenya, relawan menyalurkan bantuan ke desa terdampak banjir untuk dibagikan kepada warga.
Sebanyak 14 relawan Tzu Chi pun bergabung bersama tim dapur umum untuk menyiapkan bahan yang akan dimasak hari itu usai penyerahan bantuan bahan pokok. Mulai dari menyiapkan bumbu untuk memasak sayur dan lauk. Ada yang mengemas air mineral, membungkus nasi, membungkus sayur dan lauk. Ada pula yang packing untuk didistribusikan ke korban banjir. Semua relawan dari Tzu Chi maupun relawan yang tergabung dalam KKUB semua bersatu hati menyiapkan 1.500 bungkus nasi untuk warga. Dan ketika semua paket nasi siap, relawan berbagi tugas menyalurkannya langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
Berharap Lekas Surut
Susi, salah satu korban banjir di Desa Kedung Pancing segera menghampiri relawan ketika mendengar ada yang memanggilnya dari depan rumahnya. Ia pun tersenyum bahagia menerima paket nasi bungkus dan roti yang dibagikan untuk keluarganya. “Terima kasih banyak bu,” ucapnya setelah menerima bantuan.
Susi merasa senang banyak pihak yang memberikan perhatian kepada para korban banjir. “Bersyukur banyak yang peduli kepada kami di tengah kondisi banjir seperti ini, meski bantuan kali ini tidak sebanyak tahun lalu. Terima kasih banyak bu,” ucap Susi semringah.
Desa Kedung Pancing Kecamatan Juwana menjadi salah satu desa langganan banjir tiap tahunnya. Kali ini ketinggian air mencapai 80-100 cm.
Desa Kedung Pancing Kecamatan Juwana memang salah satu lokasi langganan banjir tiap musim penghujan tiba setiap tahunnya. “Sejak puasa hari kedua banjir datang, dan semakin tinggi,” ungkap wanita 33 tahun ini. “Banjir kali ini naiknya lebih cepat dari tahun kemarin. Tadinya sepinggang, tapi ini sudah mulai surut, sekarang sudah selutut.”
Meski dalam kondisi kebanjiran, keluarga Susi dan warga di desanya tidak ada yang mengungsi. Mereka semua bertahan di rumah masing-masing. Meskipun kali ini banjir datang disaat bulan puasa. “Banjir dibulan puasa tidak mengganggu puasanya tapi mengganggu ibadahnya,” aku Susi. Meski begitu Susi sekeluarga tetap menjalankan ibadah puasa. Susi pun berharap banjir segera berakhir. “Penginnya cepet surut, sikilku wes rangen, gatel kabeh rasane mbak (Ingin cepat surut, kaki saya sudah kena kutu air, gatal semua rasanya-red),” keluh Susi yang sehari-hari buka warung kecil-kecilan di rumahnya.
Relawan Tzu Chi bersama tim KKUB yang didampingi oleh polsek setempat menyalurkan bantuan nasi bungkus dengan menggunakan perahu karena air masih sebatas lutut orang dewasa.
Salah satu relawan Tzu Chi, Dwi Hariyanto yang turut memberikan bantuan langsung ke warga merasa prihatin karena banjir yang melanda mereka merupakan bencana tahunan yang selalu dirasakan. “Sangat prihatin sekali karena ini sudah menjadi bencana setiap tahun harus menghadapi banjir, sehingga aktivitas warga menjadi terganggu. Semoga banjir segera berlalu, segera surut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa,” ucap Dwi Hariyanto. Relawan Abu Putih Logo ini juga berharap kontribusi Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas yang dilakukan hari ini dapat membantu meringankan beban korban banjir yang ada di Kecamatan Juwana.
Editor: Khusnul Khotimah