Peduli Terhadap Sesama

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Beverly, Vincent (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)


Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengangkat tema “Peduli Terhadap Sesama” dalam kegiatan kelas budi pekerti yang diadakan pada Minggu, 8 April 2018.

Seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi yang terus berkembang baik teknologi ataupun sosial, tentu manusia juga ikut berkembang sesuai eranya. Setiap orang selalu ingin menciptakan inovasi dan budaya baru yang akan mempermudah kehidupan manusia di masa mendatang. Perubahan tersebut tentu saja akan berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Namun apapun perkembangannya, kepedulian antar manusia sangatlah penting sebagai makhluk sosial.

Seperti salah satu tema yang diangkat oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk kegiatan Kelas Budi Pekerti yang diadakan pada tanggal 08 April 2018 yaitu tentang “Peduli Terhadap Sesama”. Budaya berbagi, tolong menolong, dan kebersamaan gotong royong adalah beberapa contoh peduli terhadap sesama. Seiring dengan perkembangan budaya manusia, sifat-sifat itu semakin memudar. Justru sifat induvidual, egois, dan tidak peduli terhadap lingkungan makin meningkat. Hal ini akan sangat berbahaya bagi generasi muda yang memiliki sifat-sifat seperti itu.


Sebanyak 75 anak mengikuti kelas budi pekerti dengan penuh semangat.

Untuk itu, pada kegiatan Kelas Budi Pekerti yang dihadiri sebanyak 75 anak ini, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun akan memberikan pemahaman tentang bagaimana peduli terhadap sesama. Tepat pada pukul 08.30 WIB, para siswa-siswi berserta orang tua sudah mulai berdatangan ke kantor Tzu Chi Karimun untuk mengikuti kegiatan ini. Seperti biasanya untuk penyampaian materi akan dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jenjang usia peserta didik.

Sunaryo Papa yang membawakan materi kelas atas (kelas 4-6 SD) memberikan pemahaman tentang topik pada kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam materinya Sunaryo Papa menyampaikan manfaat peduli terhadap sesama.


Sunaryo Papa berpesan kepada anak-anak yang hadir agar bisa bermanfaat bagi orang lain.


Disela-sela kegiatan pembelajaran kelas budi pekerti, anak-anak bersama-sama memeragakan isyarat tangan Xiao Tai Yang De Wei Xiao (Senyuman Bodhisatwa Cilik).

“Memiliki rasa peduli terhadap sesama akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, contohnya mengurangi sifat egois, memiliki tingkat sosial tinggi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan,” papar Sunaryo Papa.

Sunaryo Papa juga berpesan kepada semua anak yang hadir agar bermanfaat bagi orang lain dalam hidup ini. Bermanfaatlah untuk orang lain, menolong orang lain selagi bisa,” tukasnya.


Selain mendapatkan pemahaman tentang bagaimana menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, anak-anak juga diajak untuk menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Memiliki kemampuan dan menggunakannya untuk membantu orang lain adalah wujud rasa syukur. Dengan saling bersyukur dan membantu, setiap orang bisa hidup sejahtera dan penuh suka cita.” Diharapkan anak didik kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga senantiasa mengembangkan kepedulian terhadap sesama.

Editor: Yuliati

Artikel Terkait

Belajar Mengenal Diri Sendiri di Kelas Budi Pekerti

Belajar Mengenal Diri Sendiri di Kelas Budi Pekerti

23 Maret 2023

“Apa itu mengenal diri sendiri? Kenapa harus mengenal diri sendiri? Bagaimana mengenal diri sendiri?” tanya Da Ai Mama kepada siswa-siswi.

Hargai Waktumu

Hargai Waktumu

28 September 2015
Menghargai waktu merupakan salah satu materi yang dibahas dalam kegiatan Sosialisasi Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Tzu Shao) pada Minggu, 13 September 2015. Sebanyak 86 orang, yang terdiri dari murid kelas budi pekerti (36 orang), relawan Tzu Chi (27 orang), dan masyarakat umum (23 orang)  menghadiri kegiatan ini.
Menumbuhkan Sikap Tahu Terima Kasih

Menumbuhkan Sikap Tahu Terima Kasih

26 November 2014 Pada hari Minggu, 16 November 2014, 38 anak-anak Xiao Tai Yang sudah bersiap untuk memasuki kelas Budi Pekerti yang dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing. Kelas budi pekerti kali ini mengangkat tema “Terima Kasih”.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -