Relawan Tzu Chi Lampung memberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus sebanyak 165 bungkus kepada warga yang terdampak banjir di Kota lampung.
Curah hujan dengan intensitas yang tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Provinsi Lampung pada Jumat, 17 Januari 2025. Keadaan ini membuat sejumlah ruas jalan tergenang air dan di beberapa kelurahan rumah warga dan relawan Tzu Chi juga terendam air. Untuk membantu meringankan beban para korban bencana banjir tersebut, relawan Tzu Chi Lampung kemudian memberikan bantuan di beberapa tempat titik banjir yaitu Kampung Bugis, sekitaran Vihara Banten, Jembatan Beton, dan Way Lunik.
Awal tahun yang seharusnya menjadi sukacita dan pengharapan baru, seketika sirna lantaran luapan air yang menghampiri rumah-rumah warga Lampung di 18 daerah, salah satunya daerah Way Lunik, Bandar Lampung. Banjir ini menyebabkan rumah-rumah warga terendam air dan mengalami kerusakan yang cukup parah. Akibat peristiwa ini, sebanyak dua orang meninggal dunia dan warga pun harus mengungsi sementara.
Kondisi pascabanjir di salah satu wilayah di Lampung. Tampak dua buah mobil yang hanyut terbawa arus banjir tersangkut di pohon dan belum bisa dievakuasi.
Merespon peristiwa banjir ini, para relawan Tzu Chi Lampung kemudian memberikan bantuan bagi para korban. Berbagai jenis batuan dipersiapkan oleh para relawan Tzu Chi di Kantor Tzu Chi Lampung. Keesokan harinya pada Sabtu, 18 Januari 2025, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Lampung mengadakan rapat untuk segera bertindak menolong warga yang tertimpa musibah banjir.
Relawan Tzu Chi Lampung terjun ke lokasi banjir kemudian memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir. Karena banjir ini, banyak warga yang kesulitan mendapatkan makanan karena peralatan masak dan makan mereka hanyut dan kotor. Bantuan yang diberikan berupa makanan sebanyak 165 bungkus dan baju layak pakai sebanyak 2 dus besar kepada warga setempat.
Selain makanan, relawan Tzu Chi Lampung juga memberikan air mineral dan berinteraksi dengan warga korban banjir.
Menurut penuturan Iwan, salah satu warga korban yang terkena banjir bandang di daerah Way Lunik, musibah banjir ini datang secara tiba-tiba. Seluruh warga panik dan berhamburan meninggalkan rumahnya, namun ada juga warga yang bertahan dirumah untuk melindungi barang-barang berharganya.
“Waktu sore sekitar jam 3 sore itu hujan deras sekali dan datanglah banjir, semua orang pada panik dan keluar rumah untuk mengungsi, terus saya juga ikut keluar dan mengungsi mencari dataran yang lebih tinggi dan tempat untuk mengungsi. Setelah reda hujannya saya kembali ke rumah dan melihat rumah sudah terendam air sehingga barang-barang tidak ada yang bisa saya selamatkan seperti kasur, tv, peralatan dapur semua terendam air dan semua rusak,” tutur Iwan.
Ia pun merasa terharu dengan adanya perhatian dari relawan Tzu Chi Lampung ditengah dukanya terkena banjir. “Terima kasih Tzu Chi telah memperhatikan dan ikut peduli dengan nasib kami. Sekali lagi terima kasih atas bantuan makan dan pakaian ini, kami jadi bisa makan dan ganti baju, karena baju kami semua basah dan kotor akibat terendam air,” tambah Iwan dengan perasaan haru.
Djoni shixiong, Barlianto Chan shixiong, serta Lis Linggarningsih shijie memberikan bantuan baju layak pakai kepada warga korban banjir.
Terjun langsung menyalurkan bantuan saat banjir membawa kesan tersendiri bagi Djoni Shixiong, salah satu relawan Tzu Chi Lampung. “Saya ikut terharu melihat kondisi rumah-rumah warga yang terkena banjir. Bersyukur saya bisa ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi kali ini bisa terjun langsung ke TKP dalam memberikan bantuan, semoga kedatangan dan bantuan ini dapat meringankan sedikit beban warga yang terdampak banjir,’’ ujar Djoni.
Editor: Arimami Suryo A.
Sitemap