Relawan Tzu Chi cabang Sinar Mas komunitas Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2), Abdurahman Marasabesi (kiri) dan Bambang Patarai (kanan) didampingi perangkat desa dan relawan Xie Li Sumatra Selatan lainnya membawa bantuan sembako untuk warga prasejahtera di Dusun Patikal, Dusun Gedung Agung, dan Dusun Lubuk Tampang.
Panas terik dan jalan berdebu tidak menghalangi langkah relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2) menuju Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada Senin, 2 Oktober 2023. Di wilayah ini relawan mengunjungi 30 warga prasejahtera yang tinggal di tiga dusun, yaitu Dusun Patikal, Dusun Gedung Agung, dan Dusun Lubuk Tampang untuk menyalurkan bantuan sembako.
Didampingi aparat setempat, relawan mengunjugi warga prasejahtera yang telah didata satu per satu. Kunjungan door to door ini memungkinkan relawan bisa mengetahui kondisi warga prasejahtera dengan lebih baik. Selain bisa langsung menyerahkan bantuan, relawan juga bisa berinteraksi lebih dalam dengan warga prasejahtera.
Salah satu relawan Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2) menyerahkan bantuan untuk Kakek Rusli di depan rumahnya yang sederhana.
Dalam kegiatan ini, relawan membawakan paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, telur, dan kacang hijau. Paket sembako ini sangat berarti untuk warga prasejahtera yang rata-rata tinggal sendiri. Wajah bahagia tersirat dari para penerima bantuan saat melihat kehadiran para relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas yang datang membawa bantuan.
Sebanyak 16 relawan berbagi tugas menuju rumah-rumah warga prasejahtera di tiga dusun tersebut. Ada beberapa cerita yang relawan dengar dari penerima bantuan. Salah satunya dari Nenek Bukna yang tinggal seorang diri dirumahnya yang berukuran 4x4 meterpersegi. Rumah ini berdinding kayu dan berlantai tanah. Suami Nenek Bukna sudah lama meninggal dan ia memiliki dua orang anak. Anak pertama merantau, sedangkan anak kedua tinggal satu dusun, tetapi tidak pernah menjenguknya sama sekali. Kondisi Nenek Bukna saat ini penglihatannya sudah sangat terbatas dan samar ketika melihat orang.
"Sedih nian hati ninek ni, tinggal surang bae punyo anak tapi dide peduli samo ninek cam ni lah nenek tinggal nak ngarep bantuan dari pemerintah kadang di kasih makan tetanggo. Mokasih nian yo nak ninek lah di kasih bantuan sebanyak ni,” ucap Nenek Bukna dengan nada bergetar sambil merangkul relawan.
Nenek Bukna yang tinggal seorang diri merasa bahagia karena dikunjungi dan diberikan bantuan sembako oleh relawan Tzu Chi cabang Sinar Mas komunitas Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2).
Setelah dari rumah Nenek Bukna, langkah relawan berlanjut menuju rumah SD, seorang dengan gangguan jiwa (ODGJ). SD adalah laki-laki dengan usia 45 tahun yang tinggal sendirian. Informasi dari perangkat desa, ia juga mengidap penyakit TBC. Kehidupan SD sesekali dibantu sang kakak yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Sesekali ia juga masak sendiri, terkadang juga meminta beras ke kepala desa.
Hari beranjak siang. Relawan melanjutkan kunjungan ke rumah Zulkifli yang selama 7 tahun terakhir ini menderita stroke. Ia sudah tidak bisa beraktivitas apapun dan hanya bisa berbaring. Kebutuhan buang air besar dan kecil hanya bisa dilakukan ditempat tidur. Istrinya yang sudah sepuh dan sering sakit tulang yang membantu mengurus Zulkifli setiap harinya.
Relawan Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2), Yanti bersyukur bisa menjalin jodoh baik dan menyerahkan bantuan sembako kepada Nenek Sudarmi.
Kunjungan kasih kali ini membawa pelajaran yang berharga bagi semua relawan Tzu Chi cabang Sinar Mas khususnya relawan Xie Li Sumatra Selatan (Sumsel 2). Salah satu yang memetik hikmah dari kegiatan ini adalah Bambang Patarai.
“Dari kunjungan kasih seperti ini kita selalu diajarkan bersyukur ya. Dan tentu sangat senang bisa ikut menyalurkan bantuan ini. Melihat mereka bahagia, saya juga ikut bahagia,” ujar Bambang Patarai. “Ternyata masih banyak di luar sana yang hidup dalam kekurangan dan perlu bantuan jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki. Bersyukur juga bisa menjalin jodoh dengan Yayasan Tzu Chi yang tidak pernah memandang suku, agama, dan ras saat memberikan bantuan,” tambahnya.
Editor: Arimami Suryo A.