Pekan Amal Tzu Chi 2015 : Bazar untuk Pembangunan Rumah Sakit

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Tim Redaksi

Pekan Amal Tzu Chi diadakan selama dua hari sejak tanggal 31 Oktober sampai 1 November 2015 di basement Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Suasana basement Tzu Chi pada akhir bulan Oktober ini berbeda dengan hari –hari biasanya. Lokasi yang sehari-hari dijadikan sebagai area parkir kendaraan, selama dua hari, pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2015 diramaikan dengan ribuan orang untuk berbelanja dalam kegiatan Pekan Amal Tzu Chi. “Tujuan utama melibatkan masyarakat luas dalam proses pembangunan Tzu Chi Hospital. Dengan pekan amal ini orang yang menjual berpartisipasi, yang membeli juga berpartisipasi,” ujar Suriadi, koordinator kegiatan. “Jumlahnya dalam dua hari ini kita targetkan 10.000 – 15.000 pengunjung, artinya sebanyak orang ini yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit,” tambahnya.

Pekan Amal Tzu Chi disambut antusias oleh semua orang, buktinya sebanyak 200 stan berpartisipasi dalam kegiatan ini yang menjual barang-barang keperluan sehari-hari seperti sembako, pakaian, makanan, hingga kendaraan motor. Relawan yang berkontribusi pun tidak hanya dari Jakarta saja, bahkan relawan luar kota seperti Lampung, Padang, Makassar, Manado, Biak, Bandung, dan Surabaya. Pekan Amal Tzu Chi ini juga akan diadakan setiap tahun.

Pada hari pertama pekan amal ini juga diadakan pembukaan bazar yang ditandai dengan pemukulan gong. Liu Su Mei, Ketua Tzu Chi Indonesia mengajak setiap orang untuk bersama-sama menyukseskan acara ini. “Kegiatan ini kedua kalinya untuk perencanaan pengumpulan biaya pembangunan rumah sakit (Tzu Chi), mengumpulkan niat cinta kasih banyak orang. Kita bersama-sama dengan niat masing-masing mengumpulkan dana,” ungkapnya. Bagi Liu Su Mei, pemukulan gong sebanyak tiga kali memiliki makna tersendiri. “Ketika gong berbunyi adalah tanda bermulanya niat cinta kasih, ketika gong berbunyi tiga kali kemudian memberikan hong pao (amplop merah) adalah zhu fu (berkah/doa),” ujarnya.

Liu Su Mei (pukul gong), Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membuka Pekan Amal ini ditandai dengan pemukulan gong tiga kali sebagai tanda bermulanya niat cinta kasih.


Ribuan orang memadati lokasi acara pekan amal untuk berbelanja sekaligus berdonasi untuk pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi.

Turut Berpartisipasi

Di salah satu stan penjualan masakan jamur crispy dan bubur vege, terlihat pula jajaran rujak dan tahu gejrot. Adalah Filly Ho yang turut berpartisipasi menjual kedua jenis makanan ini. Ia memutuskan untuk menyumbangkan makanan buatannya sendiri setelah memperoleh informasi dari salah satu relawan, Lilyanti. Ia pun menyiapkan bahan dan bumbu rujak maupun tahu gejrotnya sejak pagi. Filly bukan orang yang baru pertama kali mengenal Tzu Chi, karena ia merupakan donatur tetap Tzu Chi, meskipun begitu ia tetap ingin bersumbangsih. Ia rela menyisihkan waktunya untuk membuat makanan ini hanya dengan tujuan untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan Pekan Amal Tzu Chi.

“Partisipasi ke pekan amal bagus, hasil penjualannya bisa bermanfaat ke orang-orang. Yang paling utama saya dapat pengalaman yang tidak saya dapat setiap hari, bikin makanan dan jual makanan ternyata susah banget,” ungkapnya. Dari pengalaman pertamanya berjualan inilah, Filly belajar menghargai orang lain yang berprofesi sebagai pedagang makanan. “Kita juga bisa rasakan pedagang yang jualan untuk mendukung kehidupan mereka ternyata tidak gampang. Sebenarnya orang jualan not easy,” aku Filly. “Jadi kita benar-benar apresiasi apa yang kita punya dan bisa lebih membantu ke orang yang lebih membutuhkan,” imbuhnya.

Hasil penjualan dagangannya yang 100% disumbangkan untuk pembangunan rumah sakit pun, Filly sangat mendukung. “Saya harap Tzu Chi selama ini dukungan mereka lintas agama, lintas ras, mudah-mudahan rumah sakitnya pun seperti itu dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Sebanyak 200 stan yang berpartisipasi dalam acara ini. Mulai stan penjualan sembako, pakaian, makanan, hingga kendaraan motor.


Filly Ho (kiri) bersama relawan Tzu Chi, Lilyanti dalam bazar ini. Ia berpartisipasi dengan menjual rujak dan tahu gejrot buatannya sendiri. 

Belanja Sekaligus Beramal

Ola (38), salah satu pengunjung dari Serpong, Tangerang datang bersama suami dan buah hatinya untuk memanfaatkan libur akhir pekan dengan mengikuti acara Pekan Amal Tzu Chi. Ia pun menenteng beberapa tentengan belanjaan yang berisi sembako, makanan ringan, dan perlengkapan  rumah tangga. Sementara suaminya menggendong anaknya yang masih kecil. Ola mengaku setiap acara bazar yang diadakan Tzu Chi, ia selalu ikut berpartisipasi. “Pekan amal ini untuk donasi jadi buat berbagi,” ucapnya. Ia mengaku barang-barang yang dibelinya tidak hanya untuk keperluan pribadinya melainkan juga akan dibagikan kepada asisten rumah tangganya maupun orang yang membutuhkan. “Sebagian saya bagi ke mbak (asisten rumah tangga) di rumah dan bagi ke orang yang lebih perlu,” tukas ibu satu anak ini.

Pekan amal yang diadakan untuk mendukung pembangunan rumah sakit, tentu sebagai masyarakat Ola memiliki harapan dengan didirikannya rumah sakit tersebut. “Yang namanya rumah sakit untuk kesehatan dan kesehatan hak semua orang, dengan kegiatan ini harapannya masyarakat dari semua lapisan bisa menikmati rumah sakit ini,” katanya berharap.

Ola bersama suami dan anaknya memanfaatkan libur akhir pekannya dengan mengunjungi Pekan Amal Tzu Chi. Ia pun membeli barang-barang rumah tangga yang sekaligus akan ia bagikan dengan orang yang membutuhkan.


Irah (jilbab ungu) bersama keluarganya dari dari Ciledug, Tangerang untuk memborong barang-barang yang ia butuhkan. Ia mengaku sembari berbelanja, sembari beramal, sembari refreshing.

Senada dengan Ola, Irah yang tinggal di Ciledug, tangerang ini pun juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Amal Tzu Chi ini. “Acara ini bagus, saling kasih sayang sesama umat, biar kita beda agama ada toleransinya. Sembari belanja, sembari amal, sembari refreshing,” ujarnya sambil tersenyum lebar. Ia yang datang bersama suami, anak, dan sepupunya pun memborong barang-barang yang ia butuhkan. “Barang-barangnya bagus, terjangkau tidak terlalu mahal,” akunya. Sembako menjadi sasaran utamanya pada bazar kali ini. Selain itu, Irah juga membeli gelas-gelas yang terbuat dari keramik, kompor gas, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan mobil remote untuk buah hatinya.

Adanya kegiatan pekan amal ini, ia juga berharap bisa membantu sesama yang membutuhkan. “Mudah-mudahan acara ini rutin, semoga amal yang donatur kasih bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan,” ungkap Irah berharap. Dengan dibangunnya Rumah Sakit Tzu Chi, ia juga berharap semua orang bisa dirawat berobat di rumah sakit ini tanpa ada perbedaan.


Artikel Terkait

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -