Pekan Amal Tzu Chi 2016: Bersumbangsih Melalui Kata Perenungan
Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo APekan Amal Tzu Chi 2016 yang diselenggarakan pada 10-11 Desember 2016 akhirnya memberikan kesempatan untuk pertama kalinya bagi siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi bersumbangsih dengan cara menjual karya-karya visual berupa gambar yang dipadukan dengan kata perenungan Master Cheng Yen. Gagasan untuk mengikuti kegiatan amal tersebut tercetus dari kelas budi pekerti budaya humanis SMA Cinta Kasih Tzu Chi.
Siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang berjumlah 22 anak ini membuat karya berupa gambar di atas kertas dengan berbagai variasi warna dan disertai dengan kata-kata perenungan Master Cheng Yen kemudian dipasang dalam bingkai berukuran 60 x 40 cm. Proses pembuatan karya-karya tersebut memakan waktu yang tidak sebentar karena para siswa tidak hanya mmebuat satu karya, di samping itu mereka juga harus mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
Nelly Kosasih (tengah), sedang membungkus salah satu karya siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang berhasil terjual.
Sebelum membuat karya visual yang memadukan gambar dengan kata perenungan Master Cheng Yen ini, para siswa SMA Cinta Kasih mencetuskan idenya dalam kelas budi pekerti budaya humanis pada bulan September-November 2016 yang dibimbing oleh Nelly Kosasih, pengajar kelas budi pekerti SMA Cinta kasih Tzu Chi.
Setelah melalui beberapa seleksi yang dilakukan oleh guru kelas budi pekerti dan pihak sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, akhirnya 28 karya dari siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi akan dipamerkan dan dilelang dengan harga yang bervariasi dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016. Nelly Kosasih sebagai pembimbing kelas budi pekerti budaya humanis pun mengapresiasi apa yang yang sudah dilakukan oleh siswa-siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi. “Terima kasih kepada anak-anak karena telah mengembangkan bakat dan potensi untuk hal-hal positif yaitu melakukan kebajikan dalam bersumbangsih untuk pembangunan RS Tzu Chi Internasional dan menyebarkan kebaikan lewat gambar dan kata perenungan master,” ungkapnya di sela-sela persiapan Pekan Amal Tzu Chi 2016.
Beberapa hari menjelang pembukaan Pekan Amal Tzu Chi 2016, beberapa pengisi stan kegiatan tersebut sudah memulai persiapannya. Begitu pula dengan stan untuk karya-karya siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi, Nelly Kosasih yang dibantu oleh beberapa orang dari divisi Zhen Shan Mei mulai mempersiapkan beberapa partisi untuk memasang karya-karya yang akan dilelang.
Apresiasi Dalam Kesederhanaan Karya
Setelah pembukaan Pekan Amal Tzu Chi 2016, Nelly Kosasih beserta guru dan siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi secara bergantian menjaga stand serta menyosialisasikan tentang karya-karya yang telah dipajang. Walaupun terlihat sederhana, keberadaan stand dari SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini berhasil membuat pengunjung melirik karya-karya yang tersusun rapi di partisi.
Julie (47), memandang salah satu karya dari siswa yang menarik perhatiannya saat mengunjungi stand SMA Cinta Kasih Tzu Chi.
Angel, berfoto bersama dengan karya siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang ia sukai.
Pengunjung yang mendatangi stand SMA Cinta Kasih Tzu Chi bebas memilih karya yang diminati, seperti yang dilakukan oleh Julie (47). Ia merasa tertarik dengan salah satu karya dari siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi dan tanpa ragu langsung membelinya. “Supaya mereka lebih bersemangat ke depannya untuk berkarya. Jadi niat tulus mereka harus diapresiasi,” ungkapnya.
Tidak hanya pengunjung dewasa, anak-anak pun ikut mengapresiasi karya-karya dari siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini. Angel, siswa kelas P3 Joy Sekolah Tzu Chi Indonesia yang datang bersama ibunya, Elyzabet dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016 ini juga membeli salah satu karya yang dipajang. “Warnanya bagus-bagus, makanya aku suka,” ungkap Angel. Untuk mendukung keinginan putrinya, Elyzabet pun mengabulkan permintaan putrinya untuk membeli salah satu karya sekaligus sebagai bentuk apresiasi bagi siswa-siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi.
Salah satu siswa yang ikut menjaga dan meyosialisasikan karya dari siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini adalah Agnes Meilania. Ia mengungkapkan kebahagiaannya karena karyanya ikut berpartisipasi dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016. “Rasanya senang dan prosesnya penuh dengan makna. Ini merupakan pengalaman pertama saya, buat ke depannya jadi lebih berani jika mau berkarya lagi karena sudah ada pengalaman,” ungkap siswa kelas XI IPS SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini disela-sela aktivitasnya dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016.
Agnes Meilania (kiri), sedang menarik perhatian para pengunjung Pekan Amal Tzu Chi 2016 untuk datang ke stand SMA Cinta Kasih Tzu Chi.
Dari 28 karya yang dipamerkan dan dilelang selama 2 hari dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016, sebanyak 20 karya berhasil terjual. Dengan niat tulus untuk ikut bersumbangsih, para siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi berhasil membuktikan dalam Pekan amal Tzu Chi 2016 bahwa dengan kesederhanaan siapapun bisa ikut bersumbangsih sekaligus menyebarkan kebaikan melalui kata-kata perenungan Master Cheng Yen.
Artikel Terkait
Semangat Cinta Kasih dari Timur
16 Desember 2016Selain menggelar berbagai produk panganan vegetaris juga menyediakan barang-barang keperluan rumah tangga dan sembako. Relawan yang berpartisipasi pun tidak hanya dari Jakarta tetapi relawan luar kota juga turut hadir menggalang dana galang hati ini.
Pekan Amal Tzu Chi 2016: Menularkan Pola Hidup Vegetarian dan Cinta Lingkungan
21 Desember 2016Pekan Amal Tzu Chi 2016: Kesempatan Setiap Orang Untuk Bersumbangsih
13 Desember 2016Kesigapan para relawan serta tim medis Tzu Chi di Pidie Jaya, membuat Supandi dan empat orang relawan Tzu Chi Aceh lainnya mantap untuk berangkat ke Jakarta. Relawan Tzu Chi Aceh berbagi tugas, meringankan korban bencana gempa dan turut serta menggalang dana untuk pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi.