Pekan Amal Tzu Chi 2018: Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Arimami Suryo A, Metta Wulandari


Shelly Widjaja (seragam biru) menemani Anne Djasa, Dewi Janti, dan beberapa temannya (yang tergabung dalam Arisan Compassion) untuk berbelanja barang-barang kebutuhan pokok di Pekan Amal Tzu Chi 2018 di basement Tzu Chi Center, Sabtu (21/4/18).

Mengisi akhir pekan dengan berbelanja di Pekan Amal Tzu Chi 2018, menjadi pilihan yang menarik bagi sebagian besar masyarakat yang ingin berbelanja sekaligus beramal. Buktinya, Sabtu dan Minggu kemarin, 21-22 April, basement Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara sangat ramai. Ada 206 stan dan diperkirakan ada lebih dari 10 ribu pengunjung memadati lokasi Pekan Amal Tzu Chi.

Sejak pagi, bahkan sebelum Pekan Amal resmi dibuka pukul 09.00 WIB pada hari Sabtu, pengunjung sudah datang dan berburu barang belanjaan. Anne Djasa, Dewi Janti, dan beberapa temannya adalah contohnya. Mereka memborong sembako dan berbagai kebutuhan pokok lainnya, antara lain: 100 kg beras, 10 kg gula pasir, 40 liter minyak goreng, telur, 20 bungkus kecap manis, 30 bungkus deterjen, juga beberapa jerigen sabun cuci piring. Bukan untuk keperluan pribadi, bahan-bahan pokok yang dibeli itu akan mereka salurkan ke panti jompo.


Kebutuhan pokok yang dibeli berupa: 100 kg beras, 10 kg gula pasir, 40 liter minyak goreng, telur, 20 bungkus kecap manis, 30 bungkus deterjen, juga beberapa jerigen sabun cuci piring.

Anne Djasa, Dewi Janti, dan beberapa temannya yang seluruhnya berjumlah 14 orang ibu rumah tangga itu menamakan grupnya: Arisan Compassion. Arisan Compassion dibentuk sekitar tiga tahun lalu, ketika anak-anak mereka masih duduk di kelas 5 SD Sekolah Tzu Chi Indonesia. Hingga kini, walaupun anak-anak mereka sudah bersekolah di sekolah yang berbeda, mereka masih solid menjaga hubungan, komunikasi, dan yang terpenting bisa melakukan kebajikan bersama-sama. Memang tak sekadar bersenang-senang, grup Arisan Compassion kerap kali berkumpul dan mengadakan kegiatan sosial. Salah satunya kunjungan sosial dan donasi yang mereka adakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Jelambar, Jakarta Barat.

“Memang sudah dari bulan lalu kami mengagendakan kunjungan ke panti jompo. Saya juga sudah sebar info di grup Whatsapp tentang barang apa saja yang dibutuhkan di panti,” tutur Anne, ketua dari Arisan Compassion.


Bukan untuk keperluan pribadi, bahan-bahan pokok yang mereka beli mereka salurkan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Jelambar, Jakarta Barat.

Dari informasi di grup Whatsapp tersebut, Nurwati, anggota Arisan Compassion yang juga relawan komite Tzu Chi menawarkan untuk berbelanja di Pekan Amal Tzu Chi. “Saya bilang, ‘kalian kan akan melakukan kebajikan, nah hasil Pekan Amal Tzu Chi juga akan didonasikan untuk pembangunan Tzu Chi Hospital. Jadi kalian sekaligus bisa buat dua kebajikan’,” cerita Nurwati.

Nurwati kemudian berkoordinasi dengan Yuli Natalia dan Shelly Widjaja, PIC penjualan kupon di He Qi Utara 1. Ia bermaksud mengonfirmasi apakah bisa membelanjakan kupon sebelum Pekan Amal resmi dibuka. Yuli dan Shelly langsung menjawab, tentu saja bisa, apalagi tujuannya untuk disumbangkan.


Bagaikan peribahasa sekali mendayung dua tiga tiga pulau terlampaui. Dalam satu kali berbuat kebaikan, mereka sekaligus memberikan manfaat ke banyak tempat.

Dewi Janti menilai kegiatan Pekan Amal Tzu Chi adalah kegiatan yang bagus. “Menurut saya ini adalah suatu bentuk kepedulian karena dana yang terkumpul digunakan untuk amal yang mana kali ini digunakan untuk pembangunan rumah sakit,” katanya.

Selain para ibu, Arisan Compassion ini juga kerap mengajak anak-anak mereka untuk berbagi bersama. “Sebenarnya kami ingin mengajarkan anak-anak untuk bersyukur bahwa apa yang mereka dapat sekarang sudah lebih dari yang lain. Jadi tidak membandingkan ke atas tapi harus melihat ke bawah,” jelas Dewi Janti.


Bukan hanya memberikan sumbangan bahan-bahan pokok, Arisan Compassion juga berinteraksi dengan gembira bersama penghuni panti jompo.

Mendapat kunjungan dari Arisan Compassion, Surnilah, pengurus Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 merasa senang. Terlebih mereka langsung mengajak penghuni panti berinteraksi dengan gembira.

“Saya mewakili teman-teman di sini merasa senang menerima kunjungan dari ibu-ibu semua. Terima kasih sudah meluangkan waktu, berkunjung, dan membagi kebahagiaan bersama kami. Semoga silaturahmi ini berkelanjutan,” ungkapnya.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Saatnya Berbuat Kebajikan

23 April 2018
Salah satu keluarga penerima bantuan Tzu Chi turut hadir dalam Pekan Amal Tzu Chi 2018. Hari itu, 22 April 2018, Replan Manik menempuh perjalanan selama empat jam, untuk bisa sampai ke Tzu Chi Center. Replan bertekad, walaupun belum bisa bersumbangsih dalam bentuk dana, tetapi ia bersyukur masih bisa bersumbangsih waktu dan tenaga sebagai wujud terima kasihnya kepada Tzu Chi.
Pekan Amal Tzu Chi 2019

Pekan Amal Tzu Chi 2019

21 Oktober 2019

Dengan wajah yang berseri-seri, Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei membuka Pekan Amal Tzu Chi 2019 dengan memukul gong bazar sebanyak tiga kali. Pekan Amal Tzu Chi 2019 ini berlangsung meriah, namun sangat rapi dan tertib. Pekan Amal Tzu Chi 2019 didukung banyak pihak. Tercatat ada 207 stan dengan berbagai macam produk, seperti makanan, minuman, sembako, ATK, pakaian, elektronik, hingga kendaraan roda 2 dan 4. 

 

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

24 April 2018
Terlaksananya Pekan Amal Tzu Chi 2018 bukan hanya sumbangsih dari satu atau dua orang semata. Sebaliknya, pekan amal merupakan kumpulan dari niat baik dan cinta kasih dari berbagai pihak: relawan Tzu Chi, para donatur, dan yang pasti masyarakat umum.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -