Dari 46 Nakes, 29 diantaranya dilantik menjadi anggota TIMA dalam kegiatan Pelatihan dan Pelantikan Anggota TIMA Tzu Chi Batam pada Minggu, 3 Juli 2022 di Aula Jing Si Batam.
Waktu kerja yang padat serta kesulitan mencari dokter pengganti menjadi tantangan besar bagi para tenaga kesehatan (Nakes) untuk dapat bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi International Medical Association (Batam). Pelatihan relawan TIMA yang diselenggarakan secara daring selama pandemi Covid-19 mengizinkan lebih banyak Nakes yang ikut serta. Bagi peserta yang telah mengikuti 4 kali pelatihan yang masing-masing berdurasi 3 jam, maka Tzu Chi Batam menggelar Pelatihan dan Pelantikan Anggota TIMA Tzu Chi Batam pada Minggu, 3 Juli 2022.
Bertempat di ruang Fu Hui Ting, Aula Jing Si Batam, kegiatan Pelatihan dan Pelantikan Anggota TIMA Batam berlangsung dari pukul 10.00 - 14.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan materi Sejarah Tzu Chi dan Budaya Humanis Tzu Chi yang dibawakan oleh drg. Juanna.
Dalam kegiatan Pelatihan dan Pelantikan Anggota TIMA Tzu Chi Batam, para Nakes diajak untuk tour Aula Jing Si Tzu Chi Batam.
“Hari ini kita ingin me-review kembali, pertama tentang Misi Amal Tzu Chi. Kita ingin mereka mengenal tentang misi amal ini dan mereka banyak juga yang berkaitan langsung, beberapa Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) kita berobat dengan mereka. Terus Budaya Humanis Tzu Chi, kita ingin mereka tahu setelah ikut barisan TIMA, kita juga ingin mereka mengenal Budaya Humanis Tzu Chi,” kata dr. Elly Tan selaku koordinator kegiatan.
Setelah menyaksikan Ceramah Master Cheng Yen, para Nakes dibawa mengelilingi Aula Jing Si Batam oleh relawan Komite Tzu Chi Batam, Dukman dan Dewi Soejati. Pada sesi ini, para Nakes dijelaskan filosofi yang terkandung pada struktur dan dekorasi Dharma Tanpa Suara di Aula Jing Si Tzu Chi Batam. Selain merupakan pusat kegiatan, Aula Jing Si Batam juga dapat diberdayakan sebagai pusat penanggulang bencana karena dapat menahan gempa hingga 7 Skala Richter dan dilengkapi dengan dapur yang dapat memasak 3.000 porsi makanan.
Dr. Lie Anto, tenaga medis dari Kota Tanjung Pinang dilantik menjadi anggota TIMA Batam oleh Ketua Tzu Chi Kepulauan Riau, Rudi Tan.
Para Nakes juga diajak menikmati masakan vegetarian yang siapkan oleh Tim Konsumi Tzu Chi Batam. Setelah itu, sebanyak 29 tenaga medis dilantik menjadi anggota TIMA oleh Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Kepulauan Riau, Rudi Tan dan Nelly Yeo. Sedangkan 17 Nakes yang tidak bisa hadir pada kegiatan ini, akan dilantik pada kegiatan baksos kesehatan yang akan diselenggarakan Tzu Chi Batam pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Dr. Lie Anto merupakan salah satu dari 7 orang tenaga medis dari Kota Tanjung Pinang yang dilantik pada kegiatan kali ini. Ia telah belasan tahun mengenal Tzu Chi lewat baksos operasi. Saat itu dr. Lie Anto juga pernah membawa pasien-pasien dari Pulau Moro, Provinsi Kepulauan Riau untuk ditangani. Namun baru sekarang ini dr. Lie Anto berjodoh dan dilantik menjadi anggota TIMA Batam.
“Kebetulan kali ini pandemi, pelatihan TIMA dilakukan melalui daring. Kebetulan waktu itu saya masih dinas di Gorontalo jadi ikut via online,” tutur dr. Lie Anto. “Kami dari Tanjung Pinang kebetulan lumayan banyak orangnya. Kami bisa men-support kegiatan-kegiatan Tzu Chi di Tanjung Pinang,” tambahnya.
Mantan Kepala RS. Khusus Infeksi Pulau Galang, Dr. dr. Khairul Ichsan Nasution, Sp.SB merupakan tenaga kesehatan yang juga dilantik menjadi anggota TIMA Batam dalam kegiatan ini.
Mantan Kepala RS. Khusus Infeksi Pulau Galang, Dr. dr. Khairul Ichsan Nasution, Sp.SB merupakan tenaga kesehatan yang juga dilantik pada kegiatan hari ini. Untuk dapat hadir pada kegiatan hari ini, dr. Khairul sengaja terbang dari Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Karena hanya tersedia satu penerbangan langsung antara Batam-Pontianak setiap harinya, ia pun menginap dua malam di Kota Batam untuk mengikuti pelantikan.
“Saya merasakan sendiri apa manfaat dan kehangatan keluarga Tzu Chi ini ketika saya menjadi Kepala Rumah Sakit Covid-19 Pulau Galang. Saya melihat Tzu Chi ini salah satu organisasi kemasyarakatan yang sangat peduli. Dari kepedulian itu saya merasa tertarik untuk benar-benar tahu dan mengenal lebih dekat lagi bagaimana itu Tzu Chi,” terang dr. Khairul.
Setelah pelantikan, para anggota baru TIMA Batam menyanyikan lagu isyarat tangan Satu Keluarga.
Jiwa gotong-royong merupakan pilar penting yang melandasi berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi. Tanggung jawab besar pun dapat dipikul asalkan masing-masing individu bersedia bekerja sama dan saling mengisi. Dengan bertambahnya barisan TIMA, maka semakin besar juga dampak serta jangkauan bakti sosial kesehatan Tzu Chi nantinya.
Editor: Arimami Suryo A.