Pelantikan Relawan: Cinta Mengalahkan Segalanya
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto, Dimin (He Qi Barat), Stephen Ang (He Qi Utara), Vimala(He Qi Selatan)
|
| ||
Namun jika dilihat lebih dalam, menjadi relawan biru putih merupakan sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan pengorbanan waktu, materi, tindakan, juga keseriusan. Oleh sebab itu, di sesi training, para relawan dikuatkan dengan sebuah materi bertopik “Membangkitkan Tekad”. Membangkitkan tekad di Tzu Chi berarti belajar menjadi murid Master Cheng Yen. Pada hari itu, saya melihat banyak relawan yang mengucapkan tekadnya. Semuanya adalah tekad baik yang membuat hati bergetar ketika mendengarnya. Di depan banyak relawan, seorang wanita muda berjilbab bernama Reni berkata, kalau ia bertekad menjadi relawan Tzu Chi untuk selama-lamanya. Ia berceritera bahwa kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun 1998 merupakan bagian dari kesalahpahaman dan pandangan warga pribumi terhadap etnis Tionghoa. Ketika itu, situasi memang begitu kacau. Ekonomi melemah, Rupiah terpuruk, dan masyarakat gelisah diliputi prasangka. Puncak dari itu semua adalah meletusnya kerusuhan yang berbau SARA. Padahal menurut Reni, warga Tionghoa sejak dulu sudah bersumbangsih untuk Indonesia. “Banyak atlet bulu tangkis yang berprestasi mengharumkan nama Indonesia adalah warga Tionghoa. Dan Tzu Chi sebenarnya juga sudah bersumbangsih bagi Indonesia sejak tahun 1993,” katanya. “Jadi ini adalah kesalahpahaman.” Bahkan setelah kerusuhan itu, Tzu Chi justru tetap bersumbangsih kepada masyarakat tidak mampu. Baginya, ini adalah sebuah ketulusan yang patut diteladani. Dengan sikap yang agak malu-malu, Reni kembali berkata kalau ia meminta maaf atas nama banyak orang. Oleh sebab itu, untuk menebus kesalah pahaman ini ia bertkad akan menapaki jalan Tzu Chi selamanya.
Keterangan :
Cinta kasih memang dapat mengubah segalanya. Mengubah yang keras menjadi lembut dan mengubah kemarahan menjadi belas kasih. Hal ini dirasakan oleh Indrawan Paimin, relawan He Qi Timur. Sewaktu diadakan reuni SMA, seorang kawan memperkenalkan Tzu Chi kepadanya. Kendati demikian, ia masih belum tertarik pada Tzu Chi, karena pembawaan dasar Indrawan adalah seorang yang tidak mudah mengidolakan orang lain. Meskipun ia seorang Buddhis, tapi sepanjang hidupnya ia tidak pernah mengidolakan atau mengelu-elukan seorang biksu. Baginya, seorang yang meninggalkan keduniawian dan memilih menjadi biksu memang sebuah teladan, tapi tetaplah bukan sebagai idola hidup. Maka, temannya yang sudah menjadi relawan Tzu Chi itu menyarankan Indrawan untuk menonton DAAI TV, khususnya program Lentera Kehidupan. Mulailah Indrawan bersama istrinya menonton Lentera Kehidupan di DAAI TV. Ini merupakan jodoh awal Indrawan dengan Tzu Chi. Jalinan jodoh pun terus berlanjut. Bulan Mei tahun 2010, ketika Tzu Chi mengadakan festival vegetarian di La Piazza Kelapa Gading, istrinya diundang untuk mengisi stand yang menjual bahan vegetarian. Ketika itu, usaha Indrawan memang menjual bahan makanan vegetarian. Setelah festival itu, Indrawan bersama istri dan anaknya pun diajak untuk mengikuti upacara Waisak Tzu Chi. Dari situlah, ia melihat ajaran Jing Si yang terkandung dari pesan Master Cheng Yen. “Master luar biasa. Master adalah tokoh teladan yang sanggup melayani begitu banyak makhluk,” katanya dalam nada yang bergetar. Sejak itu, ia semakin tertarik pada Tzu Chi dan mulai mengikuti kegiatan Tzu Chi.
Keterangan :
Sekarang setelah menerima Dharma master Cheng Yen, Indrawan bersama istrinya langsung berikrar bervegetarian. Ini dilakukan bukan semata-mata demi kesehatan, tapi demi kebahagiaan makhluk lain dan demi orang tua istrinya. “Jika dengan bervegetarian kami bisa menebus kesalahan orang tua istri saya yang memiliki usaha peternakan, maka kami bertekad menjalaninya seumur hidup,” katanya penuh haru. Ternyata vegetarian memberikan manfaat yang luar biasa pada Indrawan. Ia yang sebelumnya sangat percaya diri dan cenderung angkuh, kini mulai bisa lebih memahami orang lain dan merendahkan hati. Ia juga sudah bisa menahan emosi dan menjadi lebih ramah. “Vegetarian membuat saya bisa merasakan cinta kasih tumbuh dari hati,” ujarnya.
| |||
Artikel Terkait
Resolusi di Awal Tahun
07 Januari 2013 Semangat pagi di hari pertama di tahun 2013, kebahagian dan rasa syukur terpancar di wajah relawan, bersyukur karena sudah melawati tahun 2012 dan berbahagia karena akan menghadapi tahun 2013 dengan penuh pengharapan baru. “Happy New Year,” ujar para Shixiong dan Shijie saling menyapa.Menanam Benih Menyayangi Bumi
28 Juni 2012 Meski para duta sanitasi ini bukan pertama kali mendengar tentang konsep pemanasan global dan pelestarian lingkungan, mereka mengaku mendapat banyak pengetahuan baru melalui presentasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.Perhatian Bagi Warga Tanjung Pasir Lewat Baksos Kesehatan
06 Maret 2024Tzu Chi Indonesia bersama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari dan instansi lainnya mengadakan kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan di Desa Tanjung Pasir pada Selasa, 5 Maret 2024.