Pelantikan Relawan: Menjalankan Misi Cinta Kasih
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Anand Yahya dan Hadi Pranoto
|
| ||
Menapakkan Kaki Bersatu Hati Sharing para Bodhisatwa dalam menapaki jalan Tzu Chi melalui pintu misi amal menggerakkan hati turut merasakan dalam membantu sesama yang memerlukan. Salah satunya Iea Hong Shixiong yang memiliki kelainan pada tulang belakang dan sakit yang dirasakan sehingga lebih sering duduk, jika sering bergerak merasakan sakit pada tulang. Meski begitu, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk ikut serta menapaki jejak langkah Master Cheng Yen menjalankan misi amal. Perubahan hidup pun terlihat pada kehidupan masing-masing insan Tzu Chi yang sekian lama belajar dan turut serta di jalan Tzu Chi. “Dulu saya seorang yang pemarah dengan merasakan sakit dan permasalahan yang lain. Sekarang setelah menjadi relawan Tzu Chi menjadi lebih sabar dan tersenyum kepada semua orang,” ungkap Iea Shixiong. Nada serupa disampaikan oleh Wie Siong Shixiong yang merasa banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya setelah menapaki jalan Tzu Chi. “Saya merupakan tipikal orang yang keras, pendiam dan tidak gampang menerima sesuatu dan pemarah. Saya suka minum-minuman keras, setelah menjadi relawan Tzu Chi, emosi saya menjadi terkontrol dan sudah berhenti minum-minuman lagi,” cerita Wie SiongShixiong. Iea Shixiong merasakan telah mendapatkan Dharma paling banyak dengan terjun langsung di lapangan menangani kasus melalui misi amal. Demikian juga dengan Wei Shiong Shixiong mengungkapkan setelah belajar dan memahami di Tzu Chi bisa belajar menerima semua kondisi apapun baik di lingkungan pertemanan dan keluarga. “Apapun yang ada di Tzu Chi merupakan tempat belajar, dan 3 hal yang saya pegang di Tzu Chi yang sudah saya jalani yaitu sabar, tenang, senyum,” ungkap Wie Siong Shixiong.
Keterangan :
Komitmen Terus Bersumbangsih
Keterangan :
Para insan Tzu Chi telah belajar banyak dari apa yang sudah dilakukan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Tzu Chi di berbagai misi Tzu Chi. Para insan Tzu Chi menyadari perubahan-perubahan karakter yang nampak pada diri mereka masing-masing. “Sebelum menjadi relawan Tzu Chi, apa yang saya lakukan saya minta mereka untuk melakukan, dan saya sebagai pemimpin tidak pernah melakukan sendiri, hanya pakai tunjuk. Selain itu, (saya) merasa hidup hanya satu arah, yaitu kerjaan dan rumah, tidak ada variasi,” cerita Ati Shixiong mengenang. Kebiasaan-kebiasaan negatif dalam keseharian yang sering dilakukan bisa berubah menjadi kebiasaan baik dengan melakukan kebajikan-kebajikan setiap hari. Ati Shixiong menceritakan pula perubahan yang dirasakan setelah menjadi relawan Tzu Chi bahwa ternyata nilai kehidupan tidak hanya itu saja, melainkan ada hal yang lebih bermakna untuk bisa bersumbangsih dengan terjun langsung membantu orang lain selain menjadi pengusaha. “Saya sekarang melakukan aktivitas apapun dengan melakukan sendiri,” Ati Shixiong kembali mengungkapkan. Komitmen terpatri dalam diri Ati Shixiong dalam mengikuti berbagai kegiatan Tzu Chi begitu besar. Dapat saling menghormati, rendah hati, kerja sama dan bertanggung jawab dengan terjun ke lapangan mengerjakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan itulah yang dirasakan Ati Shixiong selama bergabung di barisan insan Tzu Chi. “Dengan menjadi relawan biru putih akan menjadi lebih mendalam di Tzu Chi dalam menggalang dana menggalang hati,” tegasnya. Sama halnya dengan Pipit Shijie, ia senantiasa bersyukur dengan keadaan yang dirasakan dan bisa terus bersumbangsih di Tzu Chi dengan menjadi relawan. Pipit Shijie dengan komitmennya terus mau melangkah lebih dalam bersumbangsih di Tzu Chi dengan menjadi relawan biru putih. “Saya melihat Tzu Chi dari sisi kemanusian sehingga membuat saya mau menjadi relawan untuk turut bersumbangsih membantu orang lain meskipun saya bukan dari Buddhis,” tutur Pipit Shijie. Sungguh merupakan jalinan jodoh yang baik diantara para insan Tzu Chi, bersama-sama menjalankan tekad dan komitmen bersumbangsih membantu sesama. | |||
Artikel Terkait
Cinta Kasih Terus Berlanjut Lewat Celengan Bambu
07 Juli 2022Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengumpulkan koin cinta kasih di Jl. Enam Saudara dan Jl. Taman Puri, Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 26 Juni 2022. Sebanyak 22 relawan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Bertambahnya Barisan Insan Tzu Chi di Bandung
10 November 2023Sebanyak 58 peserta hadir pada sosialisasi relawan baru yang digelar Tzu Chi Bandung pada 4 November 2023.