Pelatihan 4 in 1: Bahagia Karena Melayani

Jurnalis : Erli Tan, Widosari Tjandra (Relawan Zhen Shan Mei), Fotografer : Erli Tan, Henry Tando, Indra Gunawan, Sandhora (Relawan Zhen Shan Mei)

Relawan pelayanan di bagian break menata dengan rapi camilan serta kopi dan teh bagi peserta pelatihan.

Di balik suksesnya acara Pelatihan 4 in 1 yang berlangsung dua hari yaitu 11-12 Maret 2023 di Gedung Aula Jing Si, Jakarta Utara, terdapat sekelompok relawan yang dengan sukacita dan tanpa pamrih melakukan berbagai persiapan. Semuanya demi agar para peserta dari Jakarta maupun luar kota dapat dengan nyaman mengikuti pelatihan. Salah satunya adalah tim pelayanan dan tim konsumsi yang menyiapkan makanan dan penginapan bagi 700 orang peserta dan panitia.

Beberapa pekan sebelumnya, tim pelayanan telah menyiapkan semua peralatan, mulai dari kasur, bantal, seprai, sarung bantal, selimut, hingga peralatan makan di meja makan dan meja break. Menurut Sufiani Aboegani atau Acen, salah satu pengurus Hexin Tim Pelayanan, semua ini dilakukan gotong royong oleh semua relawan dari tujuh komunitas He Qi di Jakarta.

Penataan makanan dan peralatan pada meja makan maupun meja break selalu rapi dan seragam.

Sufiani Aboegani atau Acen menjelaskan bahwa tugas pelayanan dalam pelatihan kali ini dilakukan gotong royong oleh semua relawan dari tujuh komunitas He Qi di Jakarta.

“Untuk bagian penginapan, kami pasang seprai, kasur, bantal, hingga siapkan snack, sereal, termos, air di depan kamar. Kalo peralatan makan itu kita keluarkan, hitung dulu, dan dicuci karena sudah lama tidak dipakai selama pandemi,” terang Acen.

Bertiga bersama Soe Ing dan Hartini yang juga pengurus Hexin Tim Pelayanan, mereka berbagi tugas, Acen di bagian penginapan, Hartini di bagian break, dan Soe Ing di bagian ruang makan. Bertiga mereka mengkoordinir relawan yang bertugas di bagian masing-masing.

Pada tugas ini, bukan tidak ada masalah, hari pertama pelatihan Acen mendapati bahwa pemanas air bermasalah karena tidak panas, ia pun segera mencari akal, bagaimana pun caranya peserta harus mendapatkan minuman hangat. Ia pun teringat di Jing Si Books & Café ada air panas. “Utamanya itu relawan harus ada minuman (hangat). Saya bawa panci besar, pergi ambil sendiri air panas di Jing Si Café,” kata Acen yang sudah 20 tahun menjadi relawan Tzu Chi ini.

Tim pelayanan di bagian ruang makan pada salah satu sesi makan.

Dirinya menemukan kebahagiaan di dalam tim pelayanan ini karena dapat menjalin jodoh baik dengan orang banyak. “Melihat orang dapat makan minum, rasanya sangat bahagia, karena saya sudah sepuluh tahun di tim pelayanan, seperti sudah mendarah daging melayani,” senyum Acen dengan ekspresi puas.

Gotong Royong Tujuh He Qi
Sementara itu persiapan makan pagi, siang, dan malam, termasuk camilan untuk break dikoordinir oleh pengurus Hexin Tim Konsumsi, yaitu Cindy Lie, Lynda Suparto, dan Widyanti Tjasnadi. Tugas menyiapkan makanan ini juga dibagi-bagikan ke tiap He Qi. Menurut Lynda, tantangan kali ini adalah minimnya relawan yang berpengalaman.

Persiapan makan pagi, siang, dan malam, termasuk camilan untuk break dikoordinir oleh pengurus Hexin Tim Konsumsi, yaitu (dari kiri) Widyanti Tjasnadi, Lynda Suparto, dan Cindy Lie.

“Kali ini relawan Komite dan Calon Komite banyak yang ikut training, jadi mengajak relawan Abu Putih untuk membantu, sedangkan mereka belum banyak pengalaman ya,” kata Lynda. Meski demikian, persiapan makanan untuk dua hari pelatihan ini berjalan lancar dan tidak menemui kendala berarti.

Penentuan menu pun sudah disiapkan 1-2 pekan sebelumnya melalui meeting bersama, sehingga kombinasi antara warna, rasa, dan gaya masakan menjadi lebih kaya, lebih menarik, dan bisa mengajak orang untuk bervegetaris.

“Kerja sama tiap He Qi dalam mengaktifkan kembali tim konsumsi sungguh luar biasa, sehingga menghasilkan makanan vegetarian yang enak. Kita ingin mengajak orang bervegetarian, dari 700 peserta belum tentu kan semua sudah bervegetarian, jadi kita buat menu vegetarian yang bervariasi dan enak,” jelas Lynda.

Tjai Suan (baju biru paling kiri), meski tangan terluka namun masih memasak dengan gembira. Usai memasak juga ikut menghidangkan makanan.

Terdapat sebanyak 60 relawan yang bertugas memasak, salah satunya Tjai Suan yang meski tangannya sudah terluka namun masih memasak dengan gembira. “Luka tangan tak seberapa, bahagia yang utama, apalagi melihat banyak orang bisa menikmati masakan vegetarian kita, sungguh bahagia,” kata Tjai Suan sembari tertawa.

Semua relawan pelayanan, baik yang di break, di penginapan, maupun di konsumsi, semuanya bahagia dapat melayani dan bersumbangsih meski badan cape, namun batin bahagia.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Introspeksi di Tengah Pandemi

Introspeksi di Tengah Pandemi

18 Oktober 2021

Sebanyak 1.109 relawan Tzu Chi se-Indonesia mengikuti kegiatan Pelatihan Fungsionaris 4in1 secara virtual pada 9 – 10 Oktober 2021. Kemajuan teknologi membuat pelatihan dapat dilaksanakan tanpa batasan.

Kamp 4 in 1 2017: Tiga Kata, Capek Tapi Bahagia

Kamp 4 in 1 2017: Tiga Kata, Capek Tapi Bahagia

18 September 2017
Jarum jam baru menunjukkan pukul 04.00 WIB. Namun puluhan mahasiswa penerima Beasiswa Karir Tzu Chi sudah berada di Kantin Tzu Chi Center. Mereka tengah membantu relawan Tzu Chi di tim pelayanan untuk menyukseskan Kamp 4 in 1 yang berlangsung selama dua hari, 16-17 September 2017.
Kamp 4 in 1 2019: Bergerak Bersama, Membantu Sesama

Kamp 4 in 1 2019: Bergerak Bersama, Membantu Sesama

29 Juli 2019

Setiap hari, setiap detik kita harus berjuang agar kehidupan bernilai dan bermakna; membuat manusia “sepaham” tentang kebenaran; lebih banyak orang “sepakat” berbuat kebajikan; dan mengajak lebih banyak orang untuk “bertindak bersama”. Inilah pesan penting dari Kamp Pelatihan 4 in 1 Tzu Chi Indonesia tahun 2019 yang diadakan 27-28/7/19.

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -