Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam

Jurnalis : Rudianto, Bobby Ho (Tzu Chi Batam) , Fotografer : Bobby Ho, Djaya Iskandar, Rudianto (Tzu Chi Batam)

doc tzu chi

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam yang digelar pada Minggu, 24 September 2017 ini dihadiri sebanyak 124 peserta.

Aula Jing Si Batam pagi itu, Minggu, 24 September 2017 dipenuhi keceriaan para peserta pelatihan relawan berseragam Abu-Putih. Bagaimana relawan tidak gembira? Ini merupakan pertama kalinya mereka mengikuti kegiatan di Hall of Fu Hui, auditorium di lantai 3 Aula Jing Si Batam yang baru selesai direnovasi.

Pelatihan Abu Putih Tzu Chi Batam ini juga merupakan yang ke-2 di tahun 2017. Pelatihan dimulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, menyanyikan Mars Tzu Chi dan membacakan 10 Sila Tzu Chi. Kemudian, relawan dipersilahkan duduk untuk mendengarkan kelas pertama yang dibawakan oleh Budi Teo, relawan bagian rohani Tzu Chi Batam.

Dalam pelatihan kali ini, Budi Teo mengajak para peserta untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam lagi. Satu per satu slide yang menerangkan semangat Tzu Chi, makna Logo Tzu Chi, arti di balik bentuk gedung Aula Jing Si, dan sejarah lukisan Buddha di Tzu Chi. Budi Teo juga mengajarkan para peserta bagaimana duduk, memberikan hormat, bersujud dan menjalankan pradaksina (meditasi berjalan) dengan benar.

Di kelas ke-2, Jessica, relawan bagian pelatihan, mengupas tuntas tata krama relawan Tzu Chi. Tujuan dari kelas ini sendiri ialah menjelaskan klasifikasi seragam relawan Tzu Chi dan sopan santun yang perlu dimiliki oleh setiap relawan Tzu Chi. Tata cara berdiri, berjalan, makan, bahkan tidur, semuanya dijelaskan secara rinci oleh Jessica.

Sementara kelas ke-3, tim pelatihan mengundang Djaya Iskandar, koordinator tim pembangunan Aula Jing Si Batam, untuk membagikan kisah jodoh awal dan pengalamannya sebagai relawan Tzu Chi. Jodoh awal Djaya dengan Tzu Chi dimulai dari Kamp Pengusaha yang ia ikuti tujuh tahun lalu. Hidup sederhana dan mandiri Master Cheng Yen, yang mana beliau tidak menerima sumbangan dari masyarakat, meninggalkan kesan mendalam bagi Djaya.

Djaya Iskandar, koordinator pembangunan Aula Jing Si Batam berbagi kisah awal dan perjalanannya sebagai relawan Tzu Chi.


Jessica mengarahkan barisan relawan saat keluar dari ruang Hall of Fu Hui.

Usai kembali dari kamp, Djaya aktif menjalankan misi Tzu Chi di Batam hingga dipercayakan tanggung jawab sebagai koordinator pembangunan oleh Hu Ai (penanggung jawab Tzu Chi) di Batam. Pada akhir dari sharing-nya, Djaya memotivasi relawan untuk berani mengambil tanggung jawab, dengan kutipan yang ia dapatkan saat menyaksikan program dari Daai TV, “lebih baik melakukan sesuatu dikritik daripada tidak melakukan apa-apa namun mengkritik orang lain”.

Materi pelatihan diakhiri dengan sharing dari Santoso dan Hellen Iskandar mengenai galang hati galang dana. Selain menjelaskan materi mengenai tentang Celengan Bambu dan berbagai jenis dana di Tzu Chi, relawan juga membuka sesi tanya-jawab bagi peserta yang mengalami kendala saat galang hati galang dana.

Setelah mengikuti Pelatihan Abu Putih ke-2 ini, para Relawan Abu-Putih yang baru dilantik pun semakin mengenal Tzu Chi dan menyadari jalur bodhisatwa yang perlu mereka tempuh ini. Salah satu relawan tersebut ialah Chandra Dahlan, Relawan Abu Putih Tzu Chi Batam.

“Banyak sekali yang dapat saya pelajari. Mulai dari tata krama, bersila, bersujud, kemudian tata cara berpakaian, kemudian juga makan. Ini menjadi karakter dari Tzu Chi itu sendiri. ” Jawab Chandra Dahlan, relawan yang pertama kali mengikuti Pelatihan Abu Putih.

Sok Nging mendengarkan ceramah Master Cheng Yen dengan seksama.

Selain diikuti oleh relawan Tzu Chi Batam, pelatihan ini juga dihadiri relawan yang berasal dari luar pulau Batam, seperti Selatpanjang dan Tanjungpinang. Salah satu relawan luar pulau yang mengikuti pelatihan di Batam ialah Sok Nging, Relawan Abu-Putih Tzu Chi Tanjungpinang. Walaupun harus menempuh perjalanan laut dan darat selama 4 jam pulang-pergi, namun Sok Nging, yang sekarang sudah berusia 61 tahun, tetap semangat dan tekun mengikuti pelatihan.

“Banyak kali, setiap kali pelatihan jika saya bisa, saya datang. Saya hampir selalu datang. Di tahun 2009 saya masuk Tzu Chi, saya pelajari banyak hal. Itu membuat saya sangat sukacita,” tutur Sok Nging dengan nada penuh kebahagiaan.

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam yang dimulai pada pukul 8.30 s.d. 15.30 WIB ini dihadiri sebanyak 124 peserta : 17 komite, 34 calon komite, 39 abu putih, 20 calon relawan, 9 Tzu Ching (komunitas mahasiswa Tzu Chi), 4 siswa/i kelas budi pekerti. Dengan pelatihan ini diharapakan para peserta dapat menggenggam setiap kesempatan untuk menumbuhkan kebijaksanaan. Dengan tekun melatih diri, para peserta tidak hanya dapat menjadi orang berguna untuk masyarakat sekitar, tapi juga dapat menciptakan dunia yang terbebas dari segala bencana.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pelatihan Relawan Tzu Chi Batam

Pelatihan Relawan Tzu Chi Batam

06 November 2017

Pada sharing yang bertajuk Ada Tekad Pasti Ada Kekuatan, Johnny memotivasi para peserta untuk mencoba memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam Tzu Chi. “Kadang kita meragukan potensi diri kita sendiri sehingga enggan untuk mengambil tanggung jawab,” ujarnya.

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam

29 September 2017
Aula Jing Si Batam pagi itu, Minggu, 24 September 2017 dipenuhi keceriaan para peserta pelatihan relawan berseragam Abu-Putih. Bagaimana relawan tidak gembira? Ini merupakan pertama kalinya mereka mengikuti kegiatan di Hall of Fu Hui, auditorium di lantai 3 Aula Jing Si Batam yang baru selesai direnovasi.
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -