Pelatihan Bagi Para Guru
Jurnalis : Herfan (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi), Fotografer : Dimin (He Qi Barat) Para guru dari Sekolah Tzu Chi Taiwan begitu antusias membagikan pengalamannya pada guru-guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Indonesia. |
| ||
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 9 juli 2011, yang dimulai dari pukul 08.30 sampai 17.30 WIB bertempat di Aula lantai 3 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Kegiatan dimulai dengan ucapan selamat datang kepada para guru dari Sekolah Tzu Chi Taiwan. Tak lama kemudian Erni, relawan Tzu Chi memanggil para peserta untuk berbaris rapi menuju ruang pelatihan. Tidak itu saja, sebelum peserta mengikuti kegiatan pelatihan diadakan game untuk memulai awal pelatihan. Sesudah itu baru kepala sekolah masuk ruang pelatihan, dengan mengucapkan kata chou an (selamat pagi). Dalam sesi ini hal yang terpenting adalah bersyukur, menghormati, dan cinta kasih, dalam arti yang luas guru bukan hanya sebagai pendidik di sekolah, tetapi juga menjadi orangtua siswa. Ia memberikan tekanan bahwa pendidikan harus berdasarkan cinta kasih yang universal sehingga ada kedekatan yang lebih dalam pengajaran di sekolah. Tak terasa siang pun datang. Pada sesi terakhir yang lebih menarik para peserta pelatihan diberikan pengarahan oleh guru Taiwan mengenai bagaimana belajar dengan metode bercerita, merasakan, menganalisa, menerapkan, berpikir cermat, dan kemudian menyelipkan kata perenungan yang dapat dikembangkan dengan materi pelajaran. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian suvenir dan lagu “Satu Keluarga”
Keterangan :
Teringat Orang Tua
Keterangan :
Pelajaran budi pekerti memang sungguh diperlukan dalam menanamkan nilai kehidupan terutama budaya humanis agar dapat meningkatkan rasa hormat dan menghargai dalam kehidupan. Penegakan disiplin dimulai sejak usia dini untuk mempersiapkan generasi muda yang penuh tanggung jawab. Meyske, salah satu staf penegakan disiplin siswa di Sekolah Pahoa Sumarecon Tangerang juga memberikan nilai posistif akan ajaran menghormati orang tua melalui pembelajaran budi pekerti. “Dengan adanya kegiatan ini, maka siswa dapat lebih disiplin dalam belajar dan dapat menghormati orang tuanya,’’ katanya. “Dengan adanya pelatihan ini maka banyak manfaat yang diperolah yaitu siswa lebih banyak belajar menghormati orang tua dan guru serta dapat menjadi pelayan di masyarakat. Kegiatan ini bagus untuk menciptakan kebersamaan, yang akan mempersatukan,’’ ujar Meyske. Pada dasarnya guru adalah pendidik yang harus dapat menciptakan suasana kelas dengan penuh rasa kekeluargaan sehingga siswa dapat lebih menghormati orang lain dan yang terpenting adalah mengenal rasa syukur. | |||
Artikel Terkait
Tekad di HUT ke-2 Xie Li Cikarang
13 November 2019Dalam rangka memperingati hari
jadi Xie Lie Cikarang yang ke-2, dilakukan kegiatan tur ke Jing Si Tang pada
hari Sabtu, 9 November 2019 di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini
diikuti 62 orang, terdiri dari relawan Komite, Abu Putih dan Relawan Kembang.
Dalam rangka memperingati hari jadinya Xie Lie Cikarang yang ke-2,
dilakukan kegiatan tur ke Jing Si Tang pada hari Sabtu, 9 November 2019 di Tzu Chi
Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini tepatnya pukul 06.00 pagi yang diikuti
62 orang, terdiri dari relawan KKomite, Abu Putih dan
Relawan Kembang. Dengan semangat yang luar biasa, para relawan
berkumpul di Lippo Cikarang, bus menjemput para relawan di mulai dari Sentral
Grosir Cikarang sampai Lippo Cikarang dan kemudian berangkat menuju tujuan
sekitar jam 6.30 dari Lippo Cikarang.