Pelatihan Diri Lewat Kelas Pendalaman Misi
Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hari Tedjo, Taufan (Tzu Chi Surabaya)Pelantikan
yang mengusung konsep kelas pendalaman misi ini dimulai dengan Pradaksina,
seluruh peserta mengikuti prosesi ini dengan hati dan pikiran yang tenang
Pada Minggu, 04 November 2018, Tzu Chi Surabaya mengadakaan pelantikan relawan Abu Putih periode 2018 di Kantor Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya. Sejak pukul 07.30 WIB hingga 17.00 WIB, tim panitia bersatu hati untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta yang datang. Melihat banyaknya relawan yang menjadi panitia, disini terlihat betapa relawan ingin menggengam kesempatan untuk bisa bersumbangsih demi banyak orang dan menularkan jejak cinta kasih Tzu Chi.
Pelatihan yang bertajuk Kelas Pendalaman Misi Tzu Chi ini bertujuan untuk mengenalkan Visi dan Misi Tzu Chi. Relawan menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan pedoman menjalankan setiap kegiatan bagi para relawan baru di ladang berkah. Dalam pelatihan kali ini, mendatangkan pula dua pembicara dari TzuChi Jakarta yaitu Wie Sioeng dan JhonnyChandrina dengan membahas tentang dua misi Tzu Chi yaitu tentang Misi Amal dan Pelestarian Lingkungan.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan dan latihan peragaan Pradaksina. Dengan hati yang damai seluruh peserta dihari itu melakukan Pradaksina sebanyak 3 kali.
Wie Sioeng, Koordinator Hexin bagian Misi Amal Tzu Chi memulai dengan materi misi amal yang menjelaskan tentang budaya misi amal,ajaran pembinaan diri yang meliputi ketulusan hati, kebenaran, keyakinan, kesungguhan hati, dan juga Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, Wie Sioeng juga memberikansharing tentang beberapa kasus yang ditanganinya. Salah satu kisah inspiratif yang disampaikan olehnya adalah cerita tentang Maxxon dan Maxxen, si kembar yang memiliki hati menyatu. Just do itadalah kata pusaka darinya, berharap semua relawan nantinya bisa menjalankan misi yang dimiliki Tzu Chi.
“Saya berharap untuk relawan Surabaya terutama tim amal bisa berkembang lebih lanjut, relawannya lebih banyak sehingga kita bisa membantu dan memperhatikan saudara kita yang membutuhkan bantuan terutama dengan gandengan tangan para relawan benar-benar bisa membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan,” ujar Wie Sioeng.
Kelas pendalaman misi selanjutnya disampaikan oleh Koordinator Hexin bagian Pelestarian Lingkungan yaitu Jhonny Chandrina. Dalam kesempatannya hari itu, ia banyak menjelaskan tentang misi dan pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dan juga manfaat bervegetarian untuk melindungi bumi serta menghargai kehidupan.
Nur Hidayat adalah salah satu relawan yang dilantik menjadi relawan Abu Putih yang berasal dari Semarang. Setiap seminggu sekali ia menyempatkan waktu setiap sabtu dan minggu untuk mengikuti kegiatan kerelawanan. Dalam kesempatan itu ia bercerita tentang perkenalannya dengan Tzu Chi bermuladari DAAI TV satu tahun yang lalu. “Saya ikut serta dalam kegiatan kerelawanaan karenaingin berbagi ke lingkungan secara langsung serta menengok keadaan kondisi di tempat penerimaan bantuan,” ujarnya.
Selama kurun waktu satu tahun ini memang banyak kegiatan yang sudah diikuti oleh Nur, seperti bagi sembako, pelestarian lingkungan, pameran Tzu Chi, dll. “Saya senang sekali bisa diterima disini meskipun saya berasal dari luar kota tapi sangat bangga sekali bisa bergabung dengan barisan Tzu Chi di bidang sosial, terlebih lagi kegiatan sosial merupakan suatu kebutuhan,” lanjutnya.
Di hari itu ada 5 dari 15 relawan abu putih yang dilantik oleh Hu AiTzu Chi Surabaya, berharap semua relawan tersebut bisa berjalan dalam kebajikan dan mewariskan Ajaran Jing Si.
Editor: Arimami Suryo A.