Pelatihan Relawan Biru Putih: Manfaatkanlah Waktu dengan Bijaksana

Jurnalis : Lo Wahyuni, Fotografer : Anand Yahya, Willy

“Sepertiga dari waktu yang kita miliki dipergunakan untuk tidur. Pada umumnya orang tidur 8 (delapan) jam sehari. Jika usianya 60 tahun berarti selama 20 tahun (sama dengan 17.520 jam), waktunya  sudah dipakai hanya untuk tidur,” papar Andy Wang, relawan komite Tzu Chi yang menjadi pembicara  ‘Ilmu Ekonomi Kehidupan’ pada Pelatihan Relawan Biru Putih pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Tampak beberapa relawan dari 709 orang peserta training  mengernyitkan alis mereka dan membelalakkan mata. Kita (saya dan peserta training lainnya-red) sontak  mulai tersadarkan bahwa waktu yang tersisa untuk berbuat kebajikan tidaklah banyak.  

Andy Wang, relawan komite Tzu Chi menjadi pembicara ‘Ilmu Ekonomi Kehidupan’ pada Pelatihan Relawan Biru Putih pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Saat mendengar Ceramah Master Cheng Yen, kita sering diingatkan  tiga kata  ‘Lai Bu Ji’ (Tidak Keburu Lagi).  Jangan menunda untuk berbuat baik dan menapaki jalan kebajikan, karena tiada  seorang pun  tahu seberapa panjang waktu yang kita miliki. Bersumbangsih pada masyarakat pun sama, jangan beralasan usia masih muda lalu menunggu sampai usia tua dan setelah tanggung jawab hidup menjadi lebih ringan. Apabila manusia di dalam kehidupannya mengerti untuk menumbuhkan kebijaksanaan dan meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk menciptakan berkah bagi sesama, itulah yang paling tepat untuk memanfaatkan waktu.

Selain waktu, ada ruang dan antar sesama  merupakan tiga hal yang harus  dipahami saat belajar Ilmu  Ekonomi Kehidupan. Mengenai ruang, salah satunya adalah  Tzu Chi. Kita sangat bersyukur saat ini dapat memiliki ruang atau tempat yang begitu luas di Tzu Chi Center.  Gedung Tzu chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta adalah bangunan Tzu Chi terbesar di dunia yang diresmikan pada tanggal 7 Oktober 2012.

 

“Sepertiga dari waktu yang kita miliki dipergunakan untuk tidur. Pada umumnya orang tidur 8 (delapan) jam sehari. Jika usianya 60 tahun berarti selama 20 tahun (sama dengan 17.520 jam), waktunya  sudah dipakai hanya untuk tidur,” papar Andy Wang.

Hidup manusia selalu dibatasi oleh ruang dan waktu. Ini pun akan berlalu karena kehidupan ini tidak kekal. Waktu terbang  sangat cepat di depan kita dan sekali lewat tidak pernah kembali lagi,  Sedangkan ketidak kekalan selalu mengikuti di belakang sang waktu. Jika arah kehidupan kita  sudah benar maka kebijaksanaan akan bertambah. Jiwa kebijaksanaan ini diperoleh saat kita mendengarkan Dharma, memahami dan merenungkannya, serta mempraktikkannya di dalam kehidupan kita sehari hari.  

Dalam hubungan antar sesama dan hidup bermasyarakat, diperlukan sifat ketulusan dan kasih sayang. Tidak dapat dibayangkan jika manusia hidup di dunia ini tanpa kedua sifat ini. Semua orang hidup  hanya untuk kepentingan diri sendiri dan mengacuhkan sesama tanpa rasa saling menyayangi. Insan Tzu Chi selalu diingatkan untuk mempraktikkan 4 hal ini setiap hari dalam berinteraksi dengan sesama:  ‘Zhi Zu (Puas diri), Gan En (Bersyukur), Shan Jie (Pengertian), Bao Rong (Toleransi). Jadi  terhadap diri sendiri kita harus berpuas diri, terhadap segala sesuatu, hati dipenuhi rasa syukur, terhadap masalah kita harus berpengertian, dan terhadap kesalahan orang lain, kita  harus bertoleransi dan memaafkannya.

 Dalam sebuah video, Tolakele, seorang relawan wanita asal Afrika selatan mengatakan bahwa dirinya terinspirasi bergabung menjadi relawan Tzu Chi, karena Insan Tzu Chi mempraktikkan Sutra, menolong orang lewat tindakan nyata. Mari memanfaatkan waktu kita dengan baik dan bijaksana untuk terus bersumbangsih di jalan Bodhisatwa Tzu Chi dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung di barisan cinta kasih Tzu Chi.

Dalam setiap kegiatan Tzu Chi selalu diterapkan disiplin dan pemanfaatan waktu dengan baik dan efektif. Bahkan saat beristirahat juga dimanfaatkan untuk melepas lelah sekaligus saling mengenal satu sama lain.

Artikel Terkait

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -