Megawati, pembawa Acara, menyampaikan sukacita atas kehadiran setiap keluarga se-Dharma baik yang di dalam ruangan maupun luar pulau via zoom meeting.
Tzu Chi merupakan salah satu wadah pelatihan diri. Master Cheng Yen mengatakan “Penanggung jawab hendaknya belajar untuk selalu bersabar, hingga tidak terasa sedang bersabar, inilah yang disebut pelatihan diri”. Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pengurus tentunya sangat penting untuk menerapkan “Bersyukur, Menghormati dan Cinta Kasih”. Terhadap pihak luar, semangat ini tidak sulit untuk diterapkan namun terhadap orang dalam, biasanya kita lupa dalam menjaga tata krama dan bertutur kata lemah lembut.
Untuk mencegah kerisauan batin, penerapan “
Bersyukur, Menghormati dan Cinta Kasih” antar sesama relawan juga tidak kalah pentingnya. Penerapannya tidak mudah sehingga relawan harus terus belajar. Seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi Batam pada Rabu, 19 Juli 2023. Hari libur yang biasa direncanakan untuk acara bersama keluarga atau jalan-jalan, 76 relawan memilih untuk berkumpul mengikuti
Gathering Pengurus Fungsional
4 in 1 He Qi & Komite.
Sebagai Ice Breaking, para relawan jenjang awal membawakan isyarat tangan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Berkah & Kebijaksanaan, lantai 3 Aula Jing Si Batam, ini bertujuan untuk lebih memahami penerapan sistem 4 in 1 (He Xin = Bersatu Hati, He Qi = Harmonis, Hu Ai = Saling Mengasihi dan Xie Li = Gotong-Royong) dalam komunitas.
Kegiatan diawali dengan temu ramah kemudian dilanjut dengan video sharing dari Stephen Huang yang berdurasi 75 menit. Dalam video tersebut, ia menyampaikan materi mengenai “Empat Makna Tanpa Batas, bersama menggarap ladang berkah agung”. Kesan yang sangat mendalam dalam materi tersebut adalah kalimat “Yang kita dengar adalah Sutra Buddha, Yang kita ikuti adalah Master, Yang kita latih adalah diri sendiri”.
Jika yang dilatih adalah diri sendiri maka apapun yang kita hadapi dan jalankan akan membawa perubahan dan pengaruh besar terhadap diri sendiri. Tanggung jawab yang kita emban dan masalah yang kita hadapi akan membuat kita memupuk kebijaksanaan, dengan kata lain pelatihan diri.
Anita (kanan) menyampaikan pentingnya menjadi teman sebelum mengajak peserta untuk berkegiatan.
Anita relawan Abu Putih yang mengemban tanggung jawab sebagai Wakil Ketua Xie Li awalnya berasumsi mengambil tanggung jawab tersebut hanya untuk mendampingi ketua. Seiring berjalan waktu ternyata banyak yang harus dikerjakan termasuk merangkul relawan saat berkegiatan.
“Saat kita mengajak relawan, jadikan mereka sebagai teman kita agar relawan tersebut merasa nyaman ada yang dikenal. Kemudian kita sendiri juga harus aktif. Saya juga kebetulan pernah diangkat menjadi PIC suatu kegiatan, di saat ini kita makin merasakan membutuhkan relawan,” tutur Anita.
Marlina (kiri pertama) sempat merasa minder saat akan dilantik menjadi Relawan Komite, namun akhirnya berikrar akan mengemban lebih banyak tanggung jawab di Misi Amal.
Marlina salah satu relawan yang baru saja dilantik di Taiwan bulan Juni lalu, saat tiba di Taoyuan, Taiwan dua hari sebelum ke Hualien, tiba-tiba ada perasaan belum siap dilantik dan ingin pulang ke Indonesia. “Saya berpikir ingin pulang saja, kemudian saya berpikir, saya pergi dengan rombongan yayasan, dengan hati ini saya turunkan niat (ingin pulang ke Indonesia) dan shixiong (suami) saya juga berpesan saya pasti mendapatkan satu pencerahan ketika bertemu Master Cheng Yen, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.” Terang Marlina.
“Master Cheng Yen kenapa selalu mengatakan Komite mesti tekun dan mengemban tanggung jawab? Karena itu adalah langkah awal menjadi komite. Kita berkomitmen sebenarnya kita berkomitmen dengan diri kita sendiri. Tzu Chi adalah salah satu wadah saja, jadi komitmen dengan diri sendiri dan kita mempraktikkan. Kita selama ini hanya belajar Bodhisatwa dan inilah saatnya kita praktikkan untuk masuk ke jalan Bodhisatwa ini. Dari sinilah Master sering mengatakan seorang Komite Tzu Chi kita harus mendampingi, kita harus mempunyai silsilah Tzu Chi.” Lanjut Marlina.
‘Saya sangat
Gan En kepada shixiong/shijie (saudara-saudari se-Dharma) yang selalu mendampingi saya yang agak “degil” ini, yang selalu bersabar. Untuk tanggung jawab saya akan berusaha’, ujar Marlina.
Foto Peserta menyaksikan video Stephen Huang, penasihat Tzu Chi Internasional.
Setelah sesi sharing dari beberapa relawan yang dilantik sebagai Relawan Komite di bulan Juni oleh Master Cheng Yen di Taiwan, kegiatan dilanjutkan dengan pesan cinta kasih dari He Xin Jakarta, Liu Su Mei dan Like Hermansyah.
"Kalian telah berhasil menerapkan ‘Bersatu hati, Harmonis, Saling Mengasihi, Gotong Royong’, barulah ada Aula Jing Si Tang Batam hari ini sehingga dapat membina luar pulau juga dan terus berkembang menjadi hutan Bodhi. Kami sangat menghormati dan memuji semua shixiong/shijie yang ada di Batam. Juga ingin menyampaikan gan en kepada kalian semua.” Apresiasi Liu Su Mei, Ketua Tzu Chi Indonesia. “Berharap semuanya dapat menjaga niat awal, giat dan bersemangat sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan yang kita inginkan", Liu Su Mei menambahkan.
Master Cheng Yen selalu mengatakan jika sebuah hal bajik dilakukan secara bersama, maka sebuah kekuatan besar akan terbentuk. Sehingga barulah ada harapan untuk mewujudkan hati manusia tersucikan. Oleh karena itu, kita perlu terus bertekun dan semangat dalam menyelami serta mengamalkan ajaran kebenaran.
Editor: Khusnul Khotimah