Pelatihan yang Menginspirasi

Satu persatu peserta yang hadir pada acara pelatihan ini menerima souvenir Kata Perenungan Master Cheng Yen dari relawan Tzu Chi yang diadakan pada 10 April 2016.

Yayasan Buddha Tzu Chi sudah banyak dikenal masyarakat Batam. Yayasan yang bermula dari baksos pada tahun 2000 di wilayah ini, hingga sekarang memiliki rumah batin sendiri. Relawan dengan giat menaburkan benih cinta kasih kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak hanya bersumbangsih membantu masyarakat, tetapi relawan juga menggalang hati untuk mengajak penduduk setempat ikut mengambil peran dalam barisan Bodhisatwa dunia. Untuk itu, Tzu Chi Batam menyelenggarakan pelatihan bagi relawan baru di kantor perwakilan Tzu Chi Batam pada tanggal 10 April 2016. Kegiatan ini dihadiri oleh 98 orang, di antaranya sebanyak ada 57 orang merupakan relawan rompi.

Salah satu relawan, Dewi Soejati mengawali acara pelatihan ini dengan penjelasalan tentang Kisah Master Cheng Yen dan celengan bambu Tzu Chi. Dari penjelasan singkat ini, para peserta yang awalnya hanya sekedar ikut-ikutan acara, kini menjadi semakin mengerti arti di balik setiap program yang diperkenalkan Tzu Chi. Salah satunya ialah Nita. “Setiap bulan pas mereka mau ke kelas budi pekerti xiao tai yang, saya isi-isi walau saya tidak mengerti (celengan) bambu namun tetap saya isi,” kata Nita tersipu. “Hari ini kita tahu ternyata diajarin tiap hari jadi saya pikir kasih tahu anak bahwa tiap hari harus isi sendiri untuk berbagi berkah dengan orang,” sambungnya.

Soehartiny memberikan sharing untuk pertama kali pada sesi galang hati dan galan dana di kegiatan ini.

Ikrar, Sumber Kekuatan

Soehartiny melanjutkan acara dengan memberikan presentasi tentang galang hati galang dana Tzu Chi. Meskipun sudah bergabung selama 12 tahun di Tzu Chi, ini merupakan kali pertama Soehartiny membawakan sharing pada pelatihan. “Sebenarnya saya tidak yakin bisa membawakan presentasi begini dengan baik,” ujar relawan yang akrab disapa Moimoi ini. “Tetapi semenjak pembangunan Jing Si Tang dimulai, saya terus berpikir, setiap malam saya bertanya kepada diri saya sendiri peran apa yang bisa saya ambil pada saat Jing Si Tang sudah siap bangun, maka saya memberanikan diri dalam kesempatan kali ini (memberikan sharing),” lanjutnya.

Acara dilanjutkan dengan sharing misi utama Tzu Chi. Dalam sharing ini relawan mengupas lebih dalam apa saja misi Yayasan Buddha Tzu Chi, mulai dari misi amal hingga misi budaya humanis Tzu Chi. Para peserta pun semakin tertarik untuk bergabung di dalam keluarga besar Yayasan Buddha Tzu Chi. Menjelang penutupan pelatihan, relawan mengajak para peserta berbagi kesan yang mereka rasakan. Di antara mereka, Samsidar Sinegar mengaku mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti pelatihan ini. “Salah satu manfaatnya, kita harus mengingat orang tua. Terus tadi ada tentang pendidikan bagaimana relawan Buddha Tzu Chi terjun ke lapangan, melihat keadaan orang-orang yang membutuhkannya yaitu tentang kasih yang telah diajarkan kepada kita,” ucapnya memberikan sharing.

Master Cheng Yen pernah berpesan, “Jika ingin memberikan pertolongan kepada orang lain, maka terlebih dahulu kita harus menyelamatkan hati sesama.” Melalui pelatihan ini, semoga hati para peserta terpanggil untuk bergabung di dalam kegiatan Tzu Chi untuk bersumbangsih kepada sesama, bersama-sama mempraktikkan jalan Bodhisatwa.