Pelayanan Keluarga Berencana RSKB Cinta Kasih

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 
foto

* Pelayanan pemberian/pemasangan alat-alat KB dalam kerja sama RSKB Cinta Kasih Tzu Chi dengan BKKB ini memberikan pelayanan secara cuma-cuma kepada para ibu warga Perumahan Cinta Kasih.

Reva Fitriani terlihat tak kuasa lagi menahan kantuknya. Dengan rengekan manja khas balita, Reva, mengajak sang bunda untuk segera pergi menjauh dari kerumunan ibu-ibu yang tengah mengantri untuk memperoleh pelayanan pemasangan alat-alat Keluarga Berencana (KB), di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.

“Reva rewel karena dia mengantuk, biasanya jam segini dia sudah tidur,” tutur Sutini, salah satu warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, yang mengajak putrinya, saat memasang implan.

Reva adalah anak ketiga dari pasangan suami istri Sutini dan Ratmin. Sutini mengaku, awalnya hanya ingin memiliki dua orang anak saja, namun karena ingin memiliki anak perempuan, akhirnya lahirlah Reva, setelah Sutrisno dan Pujianto.

Ini bukanlah kali pertama Sutini menggunakan alat-alat KB yang bertujuan untuk mengendalikan jumlah anak dalam keluarga. Sebelumnya, ia menggunakan suntik KB, namun dia mengaku semenjak menggunakan suntik tersebut, tekanan darahnya lama-kelamaan semakin meninggi. Oleh sebab itulah, ia mencoba untuk menggunakan alat KB implan.

foto   foto

Ket : - Menyadari kesulitan ekonomi yang melanda keluarganya, Sutini memilih untuk tidak lagi memiliki anak,
            setelah mendapatkan seorang anak perempuan yang melengkapi kedua putranya . (kiri)
         - Dengan cermat dan teliti, salah satu dokter tengah memberikan alat KB dengan metode implan kepada
            pasien. Sebelum melakukan pemasangan alat KB ini, para ibu harus diperiksa lebih dulu kondisi
            kesehatannya. (kanan)

”Saya belum pernah menggunakan implan, oleh sebab itu sebelumnya saya juga ingin konsultasi sama dokter, boleh tidak saya memakai implan,” ucap Sutini, sambil menenangkan Reva yang terus rewel.

Ditanya mengapa tidak menggunakan sistem kalender, Sutini menjawab sambil tertawa kecil. ”Susah Mbak, kadang-kadang yang namanya kita rumah tangga, ga pasti maunya kapan.”

Tidak semua warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi menyadari akan pentingnya program KB dalam kehidupan rumah tangga mereka. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang datang, tidak sesuai dengan data yang diperoleh para relawan Tzu Chi.

foto   foto

Ket : - Sebelum mendapatkan pelayanan KB, para peserta terlebih dahulu di cek kesehatannya, apakah
            memungkinkan untuk mendapatkan pelayanan tersebut. (kiri)
         - Pelayanan KB kali ini terbagi dalam pemberian pil KB, suntik KB, pemasangan implan serta spiral. (kanan)

”Menurut data kami, seharusnya jumlah peserta yang mendapatkan pelayanan alat-alat KB ini mencapai 70 orang, namun pada kenyataan tidak demikian,” tutur Linda, koordinator kegiatan yang merupakan kerja sama antara RSKB Tzu Chi dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKB) ini. Di akhir kegiatan, sejumlah 48 ibu rumah tangga menerima layanan KB (suntik 25, implan 8, cabut implan 6, spiral 2, konsultasi 5, dan pil 2) ini.

Kegiatan yang melibatkan 3 orang bidan dari RSKB, 3 orang bidan dari BKKB, dan seorang perawat dari RSKB ini, dibagi ke dalam empat pelayanan yakni pemberian pil KB, suntik KB, pemasangan implan, dan spiral.

foto

Ket : - Dengan penuh cinta kasih, para relawan Tzu Chi tidak segan-segan menjaga anak-anak para peserta yang
            tengah mendapatkan pelayanan KB.

”Rencananya, kami akan lebih intensif memberikan penyuluhan mengenai KB, sehingga menumbuhkan kepedulian para warga tentang kehidupan rumah tangga mereka, sehingga dapat tercapai keluarga yang sehat dan sejahtera,” tambah Linda.

 

Artikel Terkait

Berbagi Cinta Kasih di Tengah Bencana Gempa Malang dan Lumajang

Berbagi Cinta Kasih di Tengah Bencana Gempa Malang dan Lumajang

29 April 2021

Sabtu (17/04), Relawan Tzu Chi Surabaya bersama dengan Aster Kodam V Brawijaya beserta Asops dan rombongan meninjau titik yang mengalami kerusakan berat akibat Gempa bumi pada (16/4), yakni Malang dan Lumajang.

Bersumbangsih Membuat Hidup Berarti

Bersumbangsih Membuat Hidup Berarti

07 Agustus 2015 “Darah, bagian dari tubuh manusia yang tidak terkira nilainya dapat kita sumbangkan kepada resipien (penerima donor -red) yang membutuhkan, sehingga hidup lebih berarti dengan berbagi.” Ujar Deddy. Lebih lanjut, Deddy mengutarakan keinginannya menjadi donor rutin ke depannya.
Suara Kasih : Berjalan ke Arah yang Benar

Suara Kasih : Berjalan ke Arah yang Benar

09 Februari 2011 Sebagai insan Tzu Chi, mereka berpegang teguh pada tekad dan giat melatih diri dengan berbuat bajik. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Di sekolah TK Tzu Chi Malaysia, para guru mengajarkan tentang pelestarian lingkungan dan tata krama dalam merayakan tahun baru kepada para siswa.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -