Pelayanan Kesehatan di Kelurahan 13 Ilir

Para pasien mengukur tekanan darah terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan pada baksos degeneratif yang digelar pada Minggu, 1 Mei 2016.

“Masyarakat di 13 Ilir Palembang masih banyak yang menganggap ringan penyakit yang tergolong bahaya,” kata Drg. Sefy menjelaskan latar belakang diadakannya baksos degeneratif ini. Tidak hanya itu, dengan adanya baksos ini masyarakat tidak mampu bisa memeriksakan kesehatannya. Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Palembang mengadakan baksos kesehatan degeneratif pada tanggal 1 Mei 2016. Sebanyak 315 pasien dari warga Kelurahan 13 Ilir mengikuti baksos yang berlokasi di SDN 44, Jl. Ali Gatmir, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.

Drg. Sefy (kanan) membantu pasien yang mengalami kesulitan berjalan ketika hendak memeriksakan kesehatannya.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB dapat berjalan dengan lancar berkat kontribusi 50 relawan Tzu Chi, 5 TIMA, 9 Dokter, 9 Dokter Co-Assistant, 6 Perawat, 2 Apoteker, dan 11 Asisten Apoteker. Walaupun cuaca saat itu kurang bersahabat, para pasien tetap antusias mengikuti kegiatan baksos ini hingga selesai. Mereka dengan sabar mengikuti berbagai proses tahapan baksos, mulai dari pengambilan nomor antrian, pendaftaran, pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi dan berat badan, penyuluhan mengenai Tzu Chi dan pencegahan kelainan degeneratif, pengecekan kesehatan hingga pengambilan obat.

Begitu juga dengan antusias relawan yang bersungguh hati melayani pasien. Kesan ini dirasakan oleh Baharuddin dan Lina Fadillah. “Excited, bisa berbagi dengan orang lain,” ujar Lina Fadillah. “Banyak melatih diri, sabar, dari dalam hati ada kesan tersendiri,” tambah Baharuddin.

Selain penyuluhan dan pengecekan kesehatan, para pasien juga diberikan sosialisasi singkat tentang Yayasan Buddha Tzu Chi.

Lina Fadilah (relawan berhijab) mengaku sangat senang bisa membantu orang lain pada baksos yang diadakan SDN 44, Jl. Ali Gatmir, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.

Bersumbangsih Dengan Kesungguhan Hati

Kelainan degeneratif jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat dapat menjadi penyakit yang berbahaya. Contohnya tekanan darah yang sudah terlalu tinggi dapat menyebabkan stroke atau gangguan pasokan darah ke otak. Beberapa pasien yang berada dalam kondisi tersebut mengalami kesulitan untuk mengikuti baksos ini. Oleh karena itu, beberapa relawan dengan kesungguhan hati berinisiatif untuk menjemput pasien-pasien tersebut di rumahnya agar mendapatkan pengobatan pula. Pasien tersebut pun menjadi terharu atas kesungguhan hati para insan Tzu Chi yang peduli pada kesehatan mereka.

Baksos kesehatan degeneratif ini tidak hanya bertujuan untuk pencegahan, namun juga untuk mengajarkan pola hidup sehat bagi seluruh pasien, khsususnya yang memiliki kelainan degeneratif. “Memang orang tua ada kemunduran, tapi kemunduran itu tidak menyebabkan dia harus menjadi sedih karena kalau dia minum obat secara teratur maka hidup dia akan tetap kualitas, meskipun tidak sebagus orang muda,” ucap Drg. Linda Verniati, Sp. OT, salah satu relawan TIMA Jakarta. Dokter Linda juga menambahkan bahwa program baksos degeneratif yang ketiga atau terakhir mengajarkan tentang pola hidup yang baik agar dapat meningkatkan kualitas hidup.

Kegiatan ini tidak luput dari perhatian pemerintah kota. Walikota Palembang, Harnojoyo hadir dalam kegiatan ini. Beliau juga meninjau proses pelaksanaan baksos degeneratif dan menyampaikan apresiasinya. “Jadi kami menyambut baik sekali apa yang dilaksanakan Yayasan Buddha Tzu Chi karena pemerintah tidak dapat kerja sendiri untuk melahirkan pembangunan dan kemajuan, menyehatkan masyarakat. Jadi, kepada semua pihak kami mengharapkan kerja sama dengan baik dalam satu barisan dalam satu gerbong yang sama untuk membantu sesama masyarakat, utamanya dalam kegiatan sosial,” ujar bapak Walikota.