Pelayanan Kesehatan untuk Warga Desa Buluh Cina, Binjai

Jurnalis : Soit (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Soit, Wirata Adi D. (Tzu Chi Medan)

Tim Medis Tzu Chi melayani warga dengan sepenuh hati. Begitu dengan relawan Tzu Chi yang terus mendampingi di dalam dan di luar ruang pemeriksaan.

Setelah persiapan satu hari sebelumnya oleh tim logistik dan akomodasi dari relawan Tzu Chi Binjai dan Medan, Baksos Kesehatan Tzu Chi di Desa Buluh Cina pun dilakukan pada Minggu, 25 Agustus 2024. Relawan memasang tenda, menyusun meja dan kursi serta menyiapkan ruangan kelas untuk ruangan pemeriksaan poli umum, gigi, mata, spesialis, apotek dan donor darah. Sejak pukul 7 pagi relawan sudah mulai berdatangan ke lokasi bakti sosial kesehatan di SDN 106796, Desa Buluh Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Binjai, Sumatera Utara. Sebanyak 181 relawan yang terdiri dari 67 relawan Tzu Chi, 27 relawan kembang (calon relawan), 35 relawan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan dan 52 relawan medis telah bersiap menyambut warga yang akan mengikuti pengobatan gratis.

Ada 600 lebih warga yang datang memeriksakan diri dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi di Desa Buluh Cina, Binjai ini.

Ramyadi, Kepala Desa Buluh Cina dalam sambutannya mengatakan, “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TIMA karena telah mengadakan baksos kesehatan di kami. Tiga bulan yang lalu relawan datang kemari memberikan informasi mau mengadakan baksos dan langsung saya terima.”

Ramyadi juga merasa salut karena meski di hari libur, tetapi relawan Tzu Chi justru mau hadir memberikan pelayanan kesehatan kepada warga desanya. “Ini adalah hari Minggu, namun luar biasa, biasanya orang-orang pergi berlibur, namun relawan Tzu Chi pada hari ini datang kemari dan melayani kami, “kata Ramyadi, “Harapan kami baksos ini bisa berkelanjutan. Harapan saya dengan adanya baksos ini masyarakat yang sakit datang berobat bisa sembuh. Kedepannya, bila ada pengobatan lanjutan yang diperlukan, butuh bawa ke rumah sakit, kita (akan) bawa ke rumah sakit.”

Relawan Tzu Chi dan murid-murid SDN 106796 di Desa Buluh Cina menyanyikan dan memeragakan lagu isyarat tangan Satu Keluarga, sebagai wujud kesatuan hati di antara sesama.

Dokter Wilson Arthur Zein M.Biomed, selaku koordinator TIMA menyampaikan, “Kami sangat bersyukur dapat mengadakan baksos dan dapat menjalin jodoh baik dengan warga Desa Buluh Cina, semoga jalinan jodoh ini terus terjalin. Terima kasih juga atas dukungan dari kepala desa dan kepala sekolah yang telah memberikan kita kesempatan untuk berbuat baik sehingga kita bisa melakukan pengobatan gratis dan penyuluhan kepada masyarakat Desa Buluh Cina.“

Pelayanan Kesehatan yang Tepat Sasaran
Salah satu warga yang mengikuti baksos adalah Jonshon Aritonang berusia 45 tahun. Sejak tahun 2022 Jonshon tidak mampu beraktivitas dengan normal dan mengalami gangguan penglihatan pada mata yang diakibatkan oleh kolesterol, asam urat ,dan gula darah yang tinggi. “Saya berobat menggunakan KIS di rumah sakit hanya sekali, selanjutnya memanfaatkan fasilitas kesehatan di desa ini seperti Puskesmas dan bidan kalau sakitnya kambuh,” kata Jonshon, “karena jarak ke rumah sakit jauh dan juga karena saya tidak bisa bekerja lagi, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari saya dan tiga anak yang masih sekolah mengandalkan istri.”

Jonshon Aritonang yang mengalami gangguan penglihatan akibat dari penyakit yang dideritanya dituntun oleh relawan menuju ruangan poli.

Jonshon tahu adanya baksos kesehatan dari kepala lorong. “Tadi ada periksa mata namun karena gula yang tinggi sehingga tidak ada kacamata yang cocok. Pelayanannya juga bagus, karena tidak sekedar diperiksa dan diberikan obat saja, namun juga penyuluhan untuk menjaga kesehatan dengan mengurangi makanan-makanan yang kurang sehat,” terang Jonshon.

Pasien lainnya adalah Arwati yang berusia 61 tahun. “Saya datang untuk memeriksa kesehatan. Tadi hasilnya kolesterol dan asam uratnya tinggi, dan disarankan untuk mengurangi konsumsi gorengan, kacang, kangkung, jeroan, santan,” kata Arwati. Menurut Arwati kegiatan ini sangat bagus, membuat ia lebih mengerti penyakitnya dan bagaimana cara mengatasinya. “Semoga bisa sering-sering diadakan (rutin) baksos kesehatan ini sehingga saya bisa memeriksakan kesehatan,“ ungkapnya.

Murid-murid SD Negeri 106796, Desa Buluh Cina juga mendapatkan layanan pemeriksaan dan pengobatan gigi.

Baksos kesehatan ini diikuti oleh 210 murid SDN 106796 dan 463 warga desa Buluh Cina. Selain pemeriksaan kesehatan, dalam kegiatan ini juga relawan bersama PMI Binjai dan RSUD Dr. Djoelham Binjai berhasil mengumpulkan 26 kantong darah dari masyarakat yang bersedia mendonorkan darahnya.  “Hal yang baik kenapa tidak kita dukung,” kata Ramyadi, Kepala Desa Buluh Cina yang mengajak warga desanya untuk berpartisipasi mendonorkan darah dalam kegiatan ini.

Kepala SDN 106796 Desa Buluh Cina Eni Widya Astuti S.Pd merasa sangat terharu dengan kegiatan yang diadakan Tzu Chi di desanya. “Kami haturkan 10 jempol atas kerja samanya ini. Bahkan ada guru saya yang berusia 53 tahun, beliau berkata seperti ini, ‘Tidak pernah ada baksos (kesehatan) sebesar ini’. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sangat menginspirasi dan memotivasi kami, begitu disiplinnya dengan etos kerja yang luar biasa sehingga kami malu sebagai tuan rumah masih ketinggalan. Semoga kedepannya kita bisa bekerja sama kembali.“ 

Suasana hangat dan penuh kekeluargaan mewarnai pelaksanaan baksos kesehatan ini.

Joni, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan baksos kesehatan ini menjelaskan latar belakang diadakannya kegiatan ini di Desa Buluh Cina. “Kita pilih daerah ini karena masyarakatnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lengkap membutuhkan waktu hampir 1 jam  ke rumah sakit terdekat. Di sini belum ada rumah sakit sehingga untuk berobat warga mengandalkan Puskesmas atau bidan yang ada di desa ini.“

Ada 600 orang lebih masyarakat Desa Buluh Cina yang mendapatkan layanan kesehatan. Mereka melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis di poli umum, gigi, mata, THT, kulit, dan psikiater dari Tim Medis Tzu Chi Binjai dan Medan. “Kita sangat salut sama masyarakat sini karena mereka bukan hanya menyambut tapi juga mendukung kegiatan baksos kesehatan ini, mulai dari survei sampai peminjaman tempat pelaksanaan baksos ini. Semoga masyarakat lebih mengenal Tzu Chi dan bisa terus menjaga kesehatan mereka,” kata Joni.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Memulihkan Penglihatan Masyarakat Minang

Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Memulihkan Penglihatan Masyarakat Minang

24 November 2015

Penyakit memang menjadi momok bagi setiap orang, terlebih bagi mereka yang kurang mampu dari segi materi. Sehingga, pada 21-22 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Ke-109 Operasi Katarak dan Bibir Sumbing yang bekerja sama dengan Komando Resort Militer 032 Wirabraja di Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo, Padang, Sumatera Barat.

Persiapan Bakti Sosial Kesehatan ke-146 di Banda Aceh

Persiapan Bakti Sosial Kesehatan ke-146 di Banda Aceh

13 Desember 2024
Yayasan Buddha Tzu Chi Banda Aceh bekerja sama dengan Kodam Iskandar Muda menggelar screening kesehatan, yang meliputi pemeriksaan untuk katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan ringan, sebagai bagian dari peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh.
Berbagi Kebahagiaan dengan Baksos Kesehatan

Berbagi Kebahagiaan dengan Baksos Kesehatan

10 Desember 2019

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada tanggal 6-8 Desember 2019 mengadakakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-130 di RS Unggul Karsa Medika Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 248 pasien katarak, pterygium, sumbing, bedah minor, dan hernia berhasil menjalani operasi.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -