Pelayanan Kesehatan untuk Warga Dusun Sompek, Kalbar
Jurnalis : Bambang M. (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Veronika (Tzu Chi Singkawang)Relawan Tzu Chi Singkawang yang melakukan survei berusaha memperbaiki jembatan agar dapat dilewati oleh mobil relawan saat pelaksanaan baksos kesehatan di Dusun Sompek, Desa Pahokng, Kab. Landak, Kalimantan Barat.
“Sepertinya perjalanan ke (Dusun) Sompek ini kita selalu mendapat bimbingan. Ketika bingung kehilangan arah mana yang ditempuh, sayup-sayup terdengar suara warga melintasi kebun sawit yang sepi. Seperti menunjukkan bahwa jalan yang benar itu arah ke kanan bawah,” ujar Lim Sui Khim, relawan Tzu Chi Singkawang yang dengan semangat menceritakan perasaan bahagia beliau saat mengemudikan mobilnya menuju Dusun Sompek, di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Pelayanan kesehatan rutin tiga bulanan oleh Tim Medis Tzu Chi Singkawang kali ini memang penuh tantangan. Bahkan tim survei perlu datang dua kali untuk memastikan lokasi. Kedatangan pertama begitu masuk Desa Pahokng suasana langit diselimuti mendung menggantung, pertanda hujan akan segera turun. Singgah ke rumah kepala desa ternyata pintunya tertutup rapat, tidak ada di rumah, sedang pergi ke Pontianak kata salah satu tetangganya. Lalu tim survei melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sompek meskipun hujan mulai turun.
Masuk jalan dusun ternyata harus melewati jembatan kayu batangan yang diikat dengan rantai. Pada jembatan pertama karena sungai di bawahnya tidak begitu lebar, kendaraan bisa menyeberang dengan selamat. Tetapi pada jembatan kedua yang melintasi sungai cukup besar dengan kondisi jembatan kayu batangan yang posisi ikatannya jarang-jarang, Lim Sui Khim yang membawa kendaraan tidak berani menyebrang. Setelah membuat dokumentasi kondisi jembatan, kami berlima bersepakat tidak melanjutkan perjalanan, kembali ke Singkawang, dan membawa hasil survei ini ke rapat relawan.
Phang Min Liong, relawan Tzu Chi Singkawang membagikan nomor antrian kepada pasien.
Hasil rapat memutuskan untuk dilakukan survei berikutnyam survei kedua (19/6) dengan dipandu warga setempat. Relawan menempuh jalan alternatif di tengah kebun sawit yang berliku dan banyak persimpangan jalan yang cukup membingungkan (sepintas mirip).
Satu hari sebelum pelaksanaan baksos kesehatan, tim persiapan berangkat terlebih dahulu. Lim Sui Khim dan Ng Fui Mie yang dua kali ikut survei lokasi, berangkat juga bersama tim persiapan dan turut bermalam di dusun Sompek. Lim Sui Khim, satu-satunya relawan perempuan yang selalu mengemudikan mobilnya membawa tim relawan ke lokasi pelayanan.
“Lagi apa, Bu, lagi angkat padi ya. Saya bantu boleh?” seru Lim Sui Khim saat bertemu dengan ibu-ibu petani di sana. “Seru banget ikut nginap, bisa liat kebiasaan masyarakat disini. Bisa bantu angkat padi. Saya belum pernah kerja kayak gini,” tutur Lim Sui Khim penuh semangat bercerita kepada relawan Tzu Chi lainnya.
Pelayanan kesehatan di Dusun Sompek ini menjadi pengalaman pertama bagi relawan Tzu Chi Pontianak. Ada enam orang relawan dari Tzu Chi Pontianak yang ikut berpartisipasi: 2 dokter, 1 apoteker, dan 3 relawan. Mereka sengaja datang untuk ‘belajar’ melaksanakan pelayanan kesehatan, dengan harapan bisa merangkul tim medis sehingga terbentuk Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Pontianak.
Tim medis memeriksa kondisi kesehatan Balita. Ada 136 warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan ini.
Tim Medis Tzu Chi Singkawang, relawan Singkawang, dan relawan Pontianak bertemu di Jembatan Karangan sebelum bersama ke lokasi pada Minggu pagi, 14 Juli 2024. Sebanyak 5 mobil bersama-sama menuju ke lokasi pelayanan. Jak Po, relawan Tzu Chi Singkawang menjemput kelima mobil tersebut ditemani oleh Ketua RT Dusun Sompek di Jalan Sawit. “Tadi sempat salah belok kita, pada bingung juga saat bertemu simpang, jalannya sama semua,” ujar Novia, relawan Tzu Chi Singkawang lainnya saat tiba di lokasi baksos kesehatan.
Kegiatan baksos kesehatan umum ini berjalan dengan baik dan lancar. Tim Medis dan relawan Tzu Chi Singkawang dan Tzu Chi Pontianak bekerja sama memberikan pelayanan kesehatan kepada 136 warga Dusun Sompek.
Resi, anggota kader kesehatan di Dusun Sompek mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Tim Medis dan relawan Tzu Chi sudah mau singgah di Dusun Sompek yang jarang sekali dikunjungi tim medis. Jika ada yang sakit warga harus keluar dusun dan pergi ke Puskesmas Karangan yang jaraknya terbilang cukup jauh.
“Kami merasa terbantu sekali dengan adanya pelayanan kesehatan dari Tzu Chi ini. Pastinya antusias warga dapat dilihat sendiri dari kedatangan para tim medis dan relawan pada hari Sabtu kemarin. Terima kasih atas bantuannya dari pihak yayasan. Semoga tahun depan bisa datang ke Sompek lagi,” kata Marius, Kepala Dusun Sompek seusai kegiatan.
Dokter Rosita, salah satu Tim Medis Tzu Chi Singkawang memberikan obat sesuai dengan resep tim dokter pemeriksa.
Tidak hanya warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan, tim medis dan relawan Tzu Chi juga merasa sangat senang dan menikmati keseruan serta keramahan para warga Dusun Sompek. Dokter Fadilah dan dokter Annisa yang berasal dari Kota Pontianak juga merasa senang bisa memberikan pelayanan kepada warga di desa terpencil. “Ini pengalaman pertama kami, dan kami belajar banyak. Kami ingin ikut lagi jika Tzu Chi Singkawang melaksanakan pelayanan seperti ini lagi,” kata Dokter Fadilah. Sementara bagi Harry dan Stephany, relawan Tzu Chi Pontianak, “Kami berharap di lain kesempatan (justru) kami dapat melaksanakan baksos kesehatan seperti ini dan gantian kami yang mengundang tim Singkawang untuk ikut kegiatan kami.”
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Bahagia Menanti Hari Operasi Tiba
22 Mei 2023Akhir pekan ini Sabtu, 27 Mei 2023, TIMA Indonesia bersama Tzu Chi Hospital akan mengadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-138. Dari screening yang dilakukan Sabtu, 20 Mei 2023, ada 106 pasien katarak dan 7 hernia yang akan menjalani operasi.
Baksos Tzu Chi ke 119: Melihat Lebih Jelas, Hati Lebih Bersyukur
11 Agustus 2017Sebanyak 77 warga
Cikarang dan sekitarnya mengikuti bakti sosial kesehatan Tzu Chi ke-119 di Rumah
Sakit Sentra Medika Cikarang, Jumat, 11 Agustus 2017. Ditemani anggota
keluarganya serta para relawan, para pasien mata (katarak dan pterygium) ini mengikuti tahapan-tahapan
sebelum memasuki ruang operasi.