Pelayanan Kesehatan yang Berkelanjutan

Menindaklanjuti Baksos Degeneratif yang telah dilaksanakan satu bulan sebelumnya, Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar kembali menggelar bakti sosial kesehatan degeneratif kedua yang bertempat di Aula Masjid Darul Hijrah Kelurahan Lette RT. 03 RW. 05 Makassar pada Sabtu, 23 Desember 2017. Baksos yang diadakan sejak pukul 08.00 - 12.00 Wita ini berupa pemeriksaan kedua yang dikhususkan bagi peserta datang kontrol berdasarkan riwayat pemeriksaan kesehatan sebelumnya.

Berbeda dengan kegiatan bakti sosial kesehatan yang pertama, kali ini jumlah peserta yang memeriksakan kesehatannya sebanyak 55 pasien. Mereka dilayani oleh 4 Dokter, 2 orang Apoteker, dan 20 relawan.

Baksos kesehatan degeneratif masih dilaksanakan pada tempat yang sama yaitu di tengah pemukiman penduduk. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini relawan Tzu Chi telah menyiapkan trolley untuk mengangkut segala perlengkapan menuju lokasi, sehingga mempermudah dan mempercepat proses persiapan dan kegiatan.

Tim medis memeriksa kesehatan pasien, sementara itu relawan Tzu Chi memberikan penyuluhan kesehatan kepada para pasien yang disampaikan oleh Vivi Thunru. Penyuluhan kesehatan kali ini berfokus pada pola hidup sehat untuk usia lanjut.  Relawan juga menampilkan video senam anti stroke dan mengajak mereka untuk bersama-sama memeragakannya. Kegiatan ini berlangsung lebih tertib dari sebelumnya.

Follow up bakti sosial degeneratif ini rencana akan dilaksanakan kembali pada 21 Januari 2018. Kegiatan dimaksudkan untuk mengecek kembali kondisi peserta setelah dua bulan meminum obat dan menjalankan arahan dari dokter. Dengan begitu diharapkan kesehatan peserta terus membaik dan bisa sehat kembali sehingga dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, terus menjalankan pola hidup sehat, sehingga memiliki semangat menjadi relawan untuk membantu orang lain.

“Senang rasanya bisa mengontrol kesehatan setiap bulan, kita tidak perlu lagi repot ke rumah sakit atau Puskesmas jika sekedar periksa tekanan darah dan kolesterol karena sudah ada di sini,” kata Incelija, salah satu pasien.

Editor: Yuliati