Pelayanan Medis yang Humanis

Jurnalis : Ciu Yen (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

foto
Dr. Luman, M. Gizi dari TIMA memberikan penyuluhan yang disertai dengan tanya jawab mengenai apa dan bagaimana penyakit degeneratif.

Pagi hari Minggu, 9 Februari 2014 langit kota Jakarta diwarnai dengan hujan gerimis mengiringi langkah saya menuju ke ITC Mangga Dua Lt.6. Tempat ini merupakan pusat kegiatan bagi relawan khususnya relawan di He Qi Pusat, sekilas rasa malas terlintas dipikiran saya dengan kondisi cuaca seperti ini rasanya lebih menyenangkan jika saya tetap berada di dalam rumah. Namun, karena saya sudah memutuskan akan berkegiatan hari ini akhirnya saya berhasil melawan rasa malas itu.

Saat tiba, gedung itu masih sepi oleh pengunjung hanya terlihat beberapa petugas keamanan yang sedang berjaga-jaga dan juga petugas kebersihan yang sibuk dengan pekerjaannya. Ya, gedung ini juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Jakarta. Memasuki Lt.6 gedung tersebut sudah banyak relawan lainnya yang telah tiba terlebih dahulu semangat mereka sungguh patut dipuji, terlihat juga beberapa anak asuh Tzu Chi beserta orang tuanya.

Di salah satu sudut ruangan tampak meja-meja tersusun dengan rapi bertaplakkan kain berwarna merah muda lengkap dengan peralatan medis diatasnya, selain relawan biru putih dan abu putih terlihat juga relawan dengan kaos berwarna putih berlogo Tzu Chi mereka pastilah dokter yang telah bergabung ke dalam barisan TIMA (Tzu Chi International Medical Association). Kagiatan kali ini selain untuk anak asuh Tzu Chi juga dikhususkan kepada pemberian pelayanan kesehatan bagi para orang tua dari anak asuh tersebut dan juga untuk masyarakat umum disekitarnya. Sebelum baksos dimulai peserta yang hadir hari itu juga diberikan penyuluhan tentang apa itu penyakit degenerative serta bagaimana penangannya yang disampaikan oleh Dr.Luman.

foto  foto

Keterangan :

  • Budaya humanis Tzu Chi sangat terasa dalam baksos gan en hu ini. Dalam gambar terlihat seorang gan en hu tunanetra dibimbing seorang relawan masuk ke ruang pemeriksaan dokter (kiri).
  • Peragaan isyarat tangan selalu tampil dalam hampir setiap kegiatan Tzu Chi, seperti dalam baksos dan penyuluhan penyakit degeratif untuk para gan en hu ini (kanan).

Secara umum penyakit degenerative adalah penyakit penurunan fungsi tubuh yang disebabkan oleh faktor usia (karena proses penuaan), 4 faktor utama penyebabnya adalah pola makan yang tidak sehat, jarang berolah raga, stress dan istirahat yang tidak cukup. Untuk mendeteksi penyakit degenerative bisa dengan melakukan pemeriksaan darah (laboratorium) untuk mengetahui kadar kolesterol, kadar gula darah, kadar asam urat dan tekanan darah. Sedangkan cara untuk memperlambat penyakit degenerative adalah dengan melakukan pola hidup sehat secara jasmani dan rohani, mengkonsumsi makanan nutrisi seimbang, banyak makan sayur dan buah, olah raga secara rutin dan teratur, cukup istirahat dan hindari stress, serta selalu bersyukur dan berpikir positif. Penyuluhan ini tampaknya cukup menarik terbukti dari bayaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta baksos kepada Dr.Liman dan dijawab juga dengan teliti oleh dokter sehingga para peserta benar-benar memahami kondisinya.

Diantara dokter yang memberikan pelayanan tampak Dr.Ferrando (27) yang dengan sabar dan teliti memeriksa kondisi setiap pasien yang datang kepadanya, tekadnya sungguh besar meskipun harus menempuh perjalanan dari Bekasi ke Jakarta yang cukup jauh. “Saya senang, karena saya memang suka bantu orang. Selama dua kali ikut serta dalam baksos yang diadakan oleh Tzu Chi saya kaget juga ternyata banyak para lansia yang sebatang kara yang mengalami kesulitan pengobatan. Saya juga senang karena disini saya dapat bertemu dengan banyak orang-orang hebat yang mau memberikan waktunya untuk kegiatan sosial seperti ini, apalagi di hari Minggu seperti ini dimana kebanyakan orang lebih memilih untuk beristirahat setelah sibuk dengan rutinintasnya namun di dunia Tzu Chi orang seperti itu bisa banyak ditemukan. Saya senang bisa berada di Tzu Chi,” ungkapnya kepada saya. Diantara peserta baksos saya juga melihat seorang wanita lansia dengan tongkatnya ia berjalan tertatih menghampiri dokter untuk diperiksa dan dengan mata berkaca-kaca beliau menceritakan kepada saya bagaimana kehidupannya serta bagaiman beliau begitu terharu dan bersyukur karena memperoleh bantuan dari Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum jam 8 pagi, para relawan telah sibuk bergotong-royong mempersiapkan ruangan untuk kegiatan penyuluhan dan baksos gan en hu (kiri).
  • Dalam baksos penyakit degeneratif ini ada satu meja lab tempat pemeriksaan darah, yang antara lain memeriksa kadar gula darah peserta baksos (kanan).

Waktu sungguh berlalu dengan cepat, saat ini waktu tak lagi pagi. Ruangan yang tadinya ramai oleh pasien yang duduk mengantri untuk mendapatkan pengobatan serta dokter yang sibuk memberikan pelayan pun perlahan-lahan kembali kosong, menandakan baksos ini akan segera berakhir. Sebanyak 74 pasien hari ini mendapatkan bantuan pengobatan dengan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kegiatan hari ini berjalan dengan lancar. Sebanyak 56 relawan biru putih dan abu putih 8 dokter umum, 1 dokter gizi, 1 bidan, 2 perawat, 6 apoteker, 2 asisten apoteker, 1 analisa Lab, serta 6 siswa kedokteran turut menyukseskan kegiatan kali ini.

Sungguh dengan membaur di dalam kehidupan bermasyarakat dan melakukan sesuatu secara nyata, barulah kita dapat mengenal kehidupan yang sesungguhnya. Semoga baksos kali ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk para pasien namun terlebih penting lagi adalah untuk para relawan itu sendiri.


Artikel Terkait

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -