Pelestarian Lingkungan di Teluk Intan

Jurnalis : Yunita Margaret (He Qi Utara), Fotografer : Aris Widjaja (He Qi Utara)

Amelia Devina Shijie sedang menjelaskan tentang bervegetarian demi melindungi bumi

Sabtu, 18 Oktober 2014, relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke kembali mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan di foodcourt Apartemen Teluk Intan, Teluk Gong, Jakarta Utara. Kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan di minggu ketiga. Biasanya, acara dimulai dari memasang banner informasi pelestarian lingkungan, kemudian mensosialisasikannya melaui door to door ke setiap unit apartemen dan dilanjutkan dengan kegiatan pemilahan barang daur ulang. Meskipun sudah berjalan selama satu tahun lebih, namun warga Teluk Intan dirasa belum sepenuhnya mengikuti kegiatan ini. Oleh karena itu, para relawan fungsional Hu Ai Angke mencoba berbagai variasi acara agar warga lebih tertarik.

Sejak pukul 15.00 WIB, relawan sudah mulai mensosialisasikan pelestarian lingkungan. Hari ini merupakan hari spesial, karena kegiatan yang biasanya diadakan pada Minggu pagi diganti Sabtu sore jam 16.00 WIB dengan berbagai acara tambahan. Selain pengumpulan barang daur ulang dan mendengar ceramah Master Cheng Yen guna memahami pentingnya pelestarian lingkungan dan bervegetarian. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga bumi dan kesehatan sendiri. Disamping itu juga terdapat kegiatan membuat prakarya dari barang daur ulang, penuangan celengan bambu Tzu Chi dan demo masak vegetarian dengan mengundang Chef Santiana. Selain itu terdapat stand yang menjual barang-barang Jing Si serta stand yang menjual peralatan masak.

Acara demo masak vegetarian dengan mengundang Chef Santiana menarik perhatian warga

Usaha relawan membuahkan hasil karena semakin banyak warga yang mengenal Tzu Chi dan tertarik mengikuti kegiatan ini, bukan hanya orang dewasa namun juga anak-anak. Ketika relawan hendak memulai sosialisasi ke setiap unit apartemen, beberapa anak mendekati kami dan mengatakan ingin ikut serta membantu, alhasil kami berangkat bersama. Ketika saya mengetuk pintu di unit lantai 2 saya bertemu dengan seorang anak bernama Kayla berusia 6 tahun. Diluar dugaan Kayla menyambut dengan sangat ramah padahal kami belum pernah bertemu sebelumnya. Kami memberitahu kegiatan hari ini dan Kayla langsung bersemangat. Kayla meminta sebuah celengan bambu Tzu Chi dan ia pun meminta ijin kepada ibunya untuk ikut kegiatan membuat prakarya dari barang daur ulang. Setelah diijinkan, Kayla dan kakaknya segera mengunjungi meja prakarya. Walau belum lancar membuat prakarya tapi Kayla tetap bersemangat. “Senang”, ucap Kayla sambil tersenyum. Anak-anak yang lain pun segera memperlihatkan hasil lipatan mereka sambil bercerita bahwa di sekolah mereka juga ada kegiatan serupa. Dengan belajar membuat prakarya dari barang daur ulang berarti kita telah memperpanjang nilai guna sebuah barang dan mengurangi sampah. Pendidikan ini sangat penting bagi anak-anak maupun orang dewasa dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

Kayla (tengah) sangat tekun belajar membuat prakarya dari barang daur ulang

Acara berlangsung seru dan tanpa terasa hari pun semakin larut. Pengumpulan barang daur ulang, prakarya dan demo masak telah selesai.  Relawan membagikan hasil masakan kepada warga yang berkunjung. Semua merasa gembira, baik warga maupun relawan. Relawan  yang terlibat sebanyak 28 orang termasuk Rusni Shijie sebagai koordinator acara. “Saya senang hari ini hasilnya cukup baik. Harapannya warga dapat mengerti tentang pelestarian lingkungan, dapat memilah barang daur ulang dan juga mengurangi konsumsi daging demi kebaikan bersama,” ucap Rusni Shijie. Semoga dengan berlangsungnya acara ini warga dapat menerapkan apa yang telah dipelajari. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “bila mampu menyayangi bumi, menghargai kehidupan, mengurangi nafsu keinginan, dan menjaga pola hidup sederhana, kondisi bumi akan berkembang ke arah yang lebih baik dan membuat semua makhluk hidup memiliki hidup yang damai, aman dan indah.”

Artikel Terkait

Meneruskan Misi Pelestarian Lingkungan

Meneruskan Misi Pelestarian Lingkungan

03 Agustus 2016

Berkomitmen mendukung misi pelestarian lingkungan Tzu Chi, insan Tzu Chi He Qi Pusat meresmikan Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, yang terletak di jalan Krekot Bunder IV Blok H No. 20, Jakarta Pusat pada hari Minggu, 31 Juli 2016.

 

Menanam Untuk Semua Makhluk

Menanam Untuk Semua Makhluk

21 November 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak bekerjasama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan menanam pohon Gaharu di kampung Warsansan, Distrik Biak Utara. (18/11/16).
Kolaborasi dalam Perbedaan

Kolaborasi dalam Perbedaan

28 November 2014 konsep pelestarian lingkungan yang diterapkan di Tzu Chi salah satunya adalah konsep re-think (memikirkan kembali). “Re-think itu bagaimana berpikir ulang sebelum melakukan sesuatu yang ujung-ujungnya akan menimbulkan sampah. Kalau kita beli barang yang kita ingin atau butuh?
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -