Pelestarian Lingkungan: Tubuh Sehat, Bumi Sehat
Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Rosy Velly Salim, Eric (He Qi Pusat)Relawan Tzu Chi merasakan sukacita dan kebersamaan saat berkegiatan pelestarian lingkungan di taman Kantor RW 04, Sunter Metro, Minggu, 26 November 2017.
Tindakan nyata dan sederhana sebagai bentuk kepedulian untuk bumi dan sesama yang membutuhkan adalah dengan mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan. Dengan prinsip “Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih” bermakna mengolah barang yang tidak digunakan menjadi barang yang berdaya guna kembali. Setelah itu dapat dijual untuk pos dana amal membantu orang-orang yang tidak mampu. Hal ini yang dilakukan oleh Andrianto Kurniawan (48). Ia bersama istri dan pamannya, datang ke lokasi kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi di taman Kantor RW 04, Sunter Metro, Jakarta, Minggu, 26 November 2017.
“Botol-botol kemasan kemasan ini sehari-hari diminum dan dikumpulkan sendiri oleh opung (red-paman) karena beliau hidup sendiri,” ujar Andrianto.
Sumbangan banyak botol kemasan pada kegiatan pelestarian lingkungan berasal dari pamannya. Ia merupakan keponakan yang berbakti, dengan sepenuh hati mengabulkan keinginan pamannya untuk dapat bersumbangsih dalam jalan Bodhisatwa Tzu Chi dengan membawanya pada kegiatan ini.
”Saya salut
dengan Master Cheng Yen dan Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya sudah lihat dari tayangan
di DAAI TV di mana insan Tzu Chi yang cepat tanggap darurat jika ada bencana,” ujar Pamannya Andrianto.
Dennis, peserta termuda memilah botol-botol kemasan.
Relawan mengawali kegiatan dengan senam Tai Chi.
Jalinan kesempatan dapat saling mengenal Adrianto, Istri dan pamannya di genggam baik oleh relawan Tzu Chi saat itu, dengan mengenalkan lebih jauh informasi mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. Dalam diskusi tersebut wawasan pengetahuan mengenai barang-barang yang dapat disumbangkan menjadi bertambah yang didapatkan Adrianto.
“Saya dapat informasi selain botol, ada barang lain yang dapat disumbangkan dikantor saya biasa banyak kertas-kertas mungkin akan bisa disumbangkan,” tambah Andrianto. “Semoga opung saya bisa di hari tuanya bernilai dan bermanfaat bagi orang lain, harapannya.
Noni Thio, selaku koordinator kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi untuk komunitas Sunter mengharapkan, dari kegiatan ini para peserta mendapatkan manfaat selain untuk kesehatan, wadah menjalin keakraban, serta menolong bumi dan sesama yang membutuhkan. Kegiatan pelestarian lingkungan telah berjalan secara rutin di setiap bulan pada Minggu ke-4 dengan diawali senam Tai Chi sekitar 45 menit. Pukul 07.15 pagi, sebanyak 12 orang relawan telah bersiap pada posisinya untuk olah gerak tubuh dengan melakukan senam Tai Chi yang dibimbing oleh Oma Hartati Wijaya (89).
Oma Hartati Wijaya (89) yang mengajarkan gerakan senam Tai Chi.
”Zhu da jia jiankang,” doa dari Oma Hartati kepada para peserta yang mengikuti setelah selesai dari senam Tai Chi.
Pukul 08.00 pagi, relawan memilah botol-botol kemasan seperti memisahkan tutup, membuka kemasan dan menginjak botol, merapikan kardus dan barang daur ulang lainnya. Dengan sepasang tangan yang sudah terpakai sarung tangan, dan alat seperti gunting, pisau satu per satu botol kemasan secara sabar, teliti dipilah hingga rapi dan berlangsung sampai pukul 11.00 Siang.
Noni Thio (baju Biru) sedang mengajak Opa Dedy menggunakan sepasang tangannya guna bersumbangsih bagi bumi dan sesama.
Adrianto Kurniawan (48) bersama istri, merupakan donatur barang daur ulang yang hadir dalam kegiatan pelestarian lingkungan, Minggu, 26 November 2017.
Kegiatan
pelestarian lingkungan pada Minggu tersebut diikuti dari usia anak-anak hingga
lansia. Noni Thio, dengan niat tulus mengajak opa Dedy, yang saat itu duduk di atas
kursi roda untuk mengikuti kegiatan pemilahan.
“Saat itu Akong (red-panggilan untuk kakek) di taman duduk diam di atas kursi roda, maka saya menghampiri dan mengajaknya untuk bersama meremas botol plastik agar melatih sistem motorik. Awalnya ia menolak, tetapi karena saya, dan perawat yang mendorongnya terus mengajaknya maka ia ikut bersama kami meremas botol-botol tersebut. Dan terlihat ia lebih semangat jadinya dengan melakukan remasan botol bersama kami semua,” ujar Noni Thio.
“Semoga semakin banyak warga yang peduli kepada lingkungan dan turut dalam pemilahan sehingga mengurangi volume sampah di bantar gerbang yang sebagai tempat penampungan terakhir sampah,” harapan Noni Thio.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Menjaga Keseimbangan Alam
25 April 2018Melindungi Bumi dengan Pelestarian Lingkungan
22 Februari 2017Menghargai Alam Dengan Daur Ulang
31 Oktober 2019“Saya sangat mendukung kegiatan pelestarian lingkungan dari pintu ke pintu ini. Kegiatan ini sangat bagus karena sejak kecil anak-anak sudah diajarkan untuk mengumpulkan sampah, mengolah kembali dan hasilnya bisa membantu orang yang tidak mampu,” kata Sidi, pekerja di salah satu toko di Jalan Wahidin.