Peletakan Batu Pertama di Padang
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy LiantoPemberian sekop kepada Ketua Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei, Ketua He Qi Barat, Tan Soei Tjoe dan beberapa aparat instansi setempat sebagai simbol peletakan batu pertama bangunan kantor Tzu Chi Padang. |
| ||
Para relawan Tzu Chi tampak sedang merapikan panggung dan tenda yang sempat terkena tiupan angin badai tadi malam. Hembusan angin yang sangat kencang membuat beberapa dekorasi menjadi berantakan. Setelah beberapa saat, barang-barang yang berserakan mulai dirapikan. Tenda serta panggung yang oleng karena tiupan angin kencang mulai diatur ulang. Waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB, para donatur, ketua perkumpulan Marga, dan tamu undangan lainnya mulai berdatangan. Para relawan Tzu Chi Padang dan murid-murid SMA Negeri 1 Padang membuat barisan panjang di sisi kiri dan kanan menyambut semua tamu undangan yang datang dengan penuh syukur dan terima kasih. “Bangunan kantor penghubung Tzu Chi Padang dapat digunakan sebagai tempat tanggap darurat, warga yang terkena bencana dapat diungsikan kemari,”terang Widya Kusuma, Ketua Tzu Chi Padang. Widya kusuma menerangkan jika bangunan Kantor Penghubung Tzu Chi Padang yang baru ini dibangun dengan tujuan agar warga lebih lancar dalam menghubungi Tzu Chi. ” Kalau dulu Kantor Tzu Chi Padang adanya di dalam bangunan lain, tetapi dengan dibangunnya kantor baru di depan jalan raya. Orang yang lewat juga bisa membaca dan mengetahui, “terang Widya Kusuma.
Keterangan :
“Ketika terjadi gempa Padang, jodoh antara Tzu Chi dengan warga Padang telah terjalin. Dimulai dengan pembagian beras, tenda untuk warga korban gempa berlanjut ke pembangunan sekolah,dan pengobatan gratis. Sehingga perlahan-lahan orang di sini mulai mengenal dan mengakui Tzu Chi,” ucap Liu Su Mei, Ketua Tzu Chi Indonesia. Ia juga menerangkan bahwa dengan diakuinya Tzu Chi sebagai yayasan sosial yang lintas agama, suku, dan batas negara, makin banyak masyarakat Padang yang ingin bergabung dan bersumbangsih di Tzu Chi Padang. Jalinan jodoh baik tersebut mulai terbentuk menjadi sebuah keluarga yang besar. Dengan jumlah keluarga yang makin banyak, maka sudah saatnya kita membutuhkan sebuah rumah besar Tzu Chi yang dapat menampung relawan dan membimbing mereka untuk lebih mendalami ajaran Jing Si. Untuk membantu tumbuhnya relawan yang pesat dan terarah, Liu Su Mei menambahkan jika nantinya akan ada kunjungan dari relawan Jakarta untuk memberikan perhatian ( Guan Huai) ke Padang dan memberikan pengajaran latihan isyarat tangan dan sebagainya.”Sebenarnya Tzu Chi Padang adalah penghubung kita dengan masyarakat Padang. Tentu saja kita yang dari Jakarta harus mengunjunginya. Karena urusan mereka adalah urusan kita juga. Jadi kita harus bersama-sama mempraktikkan budaya dan semangat Tzu Chi di Padang,” Terang Liu Su Mei. Ia juga berharap dengan dibangunnya bangunan ini, diharapkan harus lebih banyak orang datang, selain itu karena ini merupakan keluarga besar Tzu Chi harus harmonis saling membantu, ini baru merupakan rumah Tzu Chi, jadi ini merupakan tempat mendapatkan kekuatan. TPA (Tempat Pengajaran Agama)
Keterangan :
Jalinan jodoh pembangunan tempat pengajaran agama ini berawal dari seorang relawan Tzu Chi Padang,Teng Kheng Huat yang melihat kehidupan para donaturnya yang kebanyakan berprofesi nelayan, memiliki tempat pembelajaran AlQuran yang kurang layak pakai. Teng Kheng Huat lalu mencoba mengajukan permohonan untuk dibangunnya sebuah tempat belajar yang layak. Setelah dilakukan survei, relawan Tzu Chi Padang memutuskan jika bantuan yang diberikan sudah selayaknya karena warga telah juga ikut bersumbangsih dalam melestarikan lingkungan dengan cara mengumpulkan barang-barang daur ulang yang kemudian diberikan ke pada relawan Tzu Chi. Bedah rumah Rumah- rumah ini akan diberikan pada warga kurang mampu yang tidak memiliki tempat tinggal. “Rencananya pada bulan April, kita baru akan melakukan sosialisasi dengan kelurahan, RT dan RW setempat untuk mengetahui kira-kira siapa saja yang layak untuk diberikan tempat tinggal. Setelah data di dapat, baru kami akan melakukan survei untuk memastikan kelayakan data dan apakah layak diberikan atau tidak,” terang Chaidir, Wakil Ketua Tzu Chi Padang. | |||
Artikel Terkait
Selalu Berupaya Memberikan Pelayanan dan Perlindungan Maksimal kepada Pasien
10 Juni 2020Para pasien anak di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Cengkareng mendapat tambahan proteksi yaitu face shield anak yang diberikan cuma-cuma oleh perawat yang menjaga di pintu masuk RSCK. Upaya preventif penularan Covid-19 ini membuat para orang tua pasien semakin yakin jika RSCK benar-benar menjaga setiap pasien yang berobat agar dapat nyaman dan aman saat berobat.
Bersyukur dan Bersukacita Dalam Menyambut Tahun Baru Imlek
17 Januari 2020Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gathering Peduli Kasih. Sebanyak 32 orang penerima bantuan Tzu Chi berpartisipasi pada kegiatan ini.