Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al Hasanah

Jurnalis : Nuraina Ponidjan 傅麗蓉 Nur Azizah Sujono (DAAI Medan), Fotografer : Lukman, Zusin (Tzu Chi Medan)

doc tzu chi indonesia

Wali Kota Medan Drs. H. T.  Dzulmi Eldin, S. M.Si bersama Ketua Tzu Chi Medan Mujianto melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kembali Masjid Al Hasanah, Medan. Kegiatan dilaksanakan pada Minggu, 4 Maret 2018.

“Hal yang paling menenteramkan batin manusia di dalam kehidupan adalah bila ketika ia memiliki kemampuan berapa pun, ia dengan segera bersumbangsih, memberi manfaat bagi orang banyak, dan menciptakan berkah bagi masyarakat.” Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Sejak 1993 Yayasan Buddha Tzu Chi telah menebar cinta kasih di Indonesia. Tzu Chi merupakan lembaga sosial kemanusiaan yang lintas suku, agama, ras, dan lintas negara dan semua sumbangsihnya berpegang pada prinsip cinta kasih Universal. Dalam hal lintas agama, dimana dewasa ini ada 6 agama yang diakui di Indonesipaa yaitu Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Cu, namun dalam sumbangsihnya untuk masyarakat Indonesia Tzu Chi tidak membedakan agama walaupun Tzu Chi berasal dari Taiwan dan pendirinya merupakan seorang Bhiksuni.

Salah satu misi Tzu Chi adalah misi amal yang di dalamnya melihat penderitaan di masyarakat, dengan begitu timbullah welas asih dari Tzu Chi untuk membantu tanpa melihat perbedaan apapun.

Welas asih tersebut jugalah yang timbul ketika Mujianto, Ketua Tzu Chi Medan melihat besarnya Masjid Al Hasanah tidak mampu lagi menampung umat ketika menjalankan sholat berjamaah. Karena umat muslim setempat bisa sholat sampai ke jalan maka timbul niat dari Mujianto untuk membantu membangun kembali Masjid Al Hasanah.

doc tzu chi indonesia

Pembangunan kembali Masjid Al Hasanah dilakukan secara bersama-sama sebagai wujud kerja sama antarsesama muslim maupun non-muslim, “Ini tatanan hidup bangsa kita yang rukun dan saling membantu antarsatu sama lain,” tutur Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin.

doc tzu chi indonesia

Nantinya masjid tersebut akan dibangun menjadi 2 lantai dengan ukuran 17,5 meter X 15,5 meter, dengan ketinggian menara 23 meter.

“Ketika saya melihat ada umat yang sholat sampai ke jalan, terketuk pintu hati saya. Lalu ketika saya bertanya ke pihak masjid, di mana pada awalnya Tzu Chi hanya diminta untuk membangun tenda, tetapi dalam pikiran saya, ‘Daripada membangun tenda, kenapa tidak kita perluas saja lahannya,’ puji syukur gagasan saya diterima,” jelas Mujianto.

Karena ada kesepakatan bersama untuk membangun Masjid Al Hasanah kembali, maka Minggu 4 Maret 2018, mereka mengadakan acara peletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid di lahan seluas 801 meter persegi. Nantinya masjid tersebut akan dibangun menjadi 2 lantai dengan ukuran 17,5 meter X 15,5 meter, dengan ketinggian menara 23 meter. Di dalamnya juga termasuk ruang wudhu laki-laki dan perempuan, serta dilengkapi dengan ruangan belajar membaca Al-Qur’an bagi anak-anak.

Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr. KH. Ma’ruf Amin, Wali Kota Medan Drs. H. T.  Dzulmi Eldin, S. M.Si, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Ketua MUI Medan Muhammad Hatta, para tokoh agama KH. Ali Akbar Marbun, KH. Amiruddin MS., dan tokoh masyarakat seperti Syamsul Arifin, Machsin Ahmad, serta Ketua Tzu Chi Medan Mujianto beserta relawan dan ratusan warga setempat.

Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin mengatakan, “Masjid adalah tempat kita mendekatkan diri pada Allah dan juga pembinaan diri seseorang agar menjadi muslim yang baik, yang bisa memberi manfaat untuk orang sekitar, tidak boleh berikan mudarat pada orang lain. Masjid juga tempat kita berinteraksi sosial.”


doc tzu chi indonesia

Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr. KH. Ma’ruf Amin, yang sekaligus memberikan sambutan dalam acara.

doc tzu chi indonesia

Selain Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr. KH. Ma’ruf Amin, hadir pula Wali Kota Medan, para para pemuka agama, relawan Tzu Chi dan masyarakat sekitar.

KH Ma’ruf Amin melanjutkan, “Pembangunan Masjid  Al Hasanah ini sesuatu yang unik menurut saya, karena adanya peranan Bapak Mujianto, Ketua Tzu Chi Medan yang notabenenya beliau itu non-muslim, tapi beliau mau memberi dan selain itu juga ada sumbangsih dari umat islam, jadi ini merupakan wujud kerja sama antarsesama muslim maupun non-muslim, ini tatanan hidup bangsa kita yang rukun dan saling membantu antarsatu-sama lain sehingga dalam pembangunan masjid seperti Masjid Al Hasanah ini juga ada kerja sama dan saling membantu di dalam berbangsa dan bernegara.”

KH Ma’ruf Amin juga berharap bahwa masyarakat bisa menggunakan masjid ini seoptimal mungkin, tidak hanya semangat membangun namun tidak punya semangat untuk mengisi. “Jangan seperti orang yang membuat keranda, hanya membuat saja tapi tidak mau memakainya dan takut masuk ke dalamnya. Intinya saya harap masjid ini harus dimanfaatkan secara optimal,” ujar KH Ma’ruf Amin.

Wali kota Medan pun menyampaikan apresiasi kepada panitia pembangunan masjid yang telah berhasil merangkul donatur sehingga bisa merealisasikan pembangunan masjid. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Mujianto selaku Ketua Tzu Chi Medan yang telah berperan besar dalam pembangunan.

“Tujuan kami ini adalah membantu sesama umat beragama, janganlah ada membeda-bedakan antara agama yang satu dengan agama lain. Kami juga berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan juga terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk membangun Masjid Al Hasanah,” tutur Mujianto. “Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan mudah-mudahan dalam waktu 6 bulan, bangunan sudah selesai dibangun dan kami akan menyerahkan ke pihak masjid untuk menyelesaikan bagian interiornya,” lanjutnya.

Ketua panitia pembangunan Masjid Al Hasanah H. Delwiman juga turut menyampaikan terima kasih kepada Mujianto. “Saya pribadi dan atas nama panitia dan warga masyarakat jemaah Masjid Al Hasanah mengucapkan terima kasih yang tak terhingga rasanya, ada yang mau membantu pembangunan masjid ini,” ujarnya.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Perumahan Cinta Kasih Tadulako yang Menghapus Kesedihan Warga Palu

Perumahan Cinta Kasih Tadulako yang Menghapus Kesedihan Warga Palu

05 Maret 2019

Lebih dari lima bulan sudah, warga Palu, khususnya yang rumahnya hancur karena gempa, tsunami, dan likuifaksi terpaksa tinggal di tempat sementara. Menjawab harapan warga untuk dapat kembali tinggal di rumah yang layak, kemarin, Senin 4 Maret 2019, peletakan batu pertama Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 dan 2 akhirnya terlaksana.

Peletakan Batu Pertama Rumah Cinta Kasih Tzu Chi di Manado

Peletakan Batu Pertama Rumah Cinta Kasih Tzu Chi di Manado

28 Januari 2015 Bantuan rumah cinta kasih ini diberikan setelah melalui beberapa kali survei. Survei yang berulang-ulang dilakukan relawan agar bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari keluarga tersebut.
Pembangunan Jembatan Gantung di Desa Depok

Pembangunan Jembatan Gantung di Desa Depok

17 November 2020

Pada 11 November 2020, Tzu Chi Bandung dan Kodam III/Siliwangi meletakkan batu pertama pembangunan jembatan gantung di Desa Depok, Cisompet, Garut. Awalnya jembatan yang menghubungkan 3 desa tersebut hanyut diterjang banjir bandang pada Oktober 2020. 

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -