Prosesi pada peletakan batu pertama Tzu Chi School di PIK 2. Pembangunan Tzu Chi School di Kawasan Tzu Chi Education Center memiliki misi untuk membangun generasi unggulan melalui pendidikan holistik yang seimbang antara pendidikan akademik dan karakter.
Kebahagiaan berpadu dengan rasa syukur mewarnai berlangsungnya peletakan batu pertama pembangunan Tzu Chi School yang berada di Tzu Chi Education Center PIK 2, Kamis pagi, 26 September 2024. Peletakan batu yang menandai dimulainya pembangunan ini mengandung makna yang dalam mengingat pembangunan sekolah bukan sekadar membangun secara fisik, namun juga membangun harapan dan masa depan bagi generasi penerus bangsa.
Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi senantiasa mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya untuk mencetak orang-orang cerdas saja, tapi juga untuk membentuk manusia yang memiliki hati nurani dan cinta kasih. Pendidikan hendaknya menjadi cahaya dalam kehidupan seorang anak, menuntun mereka untuk tahu bersyukur dan berterima kasih, berusaha menyumbangkan cinta kasih dan berjalan di jalan kehidupan yang benar.
Tzu Chi School PIK I yang dibangun pada 2011 telah mendidik ribuan siswa dengan pendekatan holistik yakni menggabungkan prestasi akademis dengan nilai-nilai moral. Jumlah siswanya tahun ini sebanyak 3.254, dengan rincian 612 siswa di tingkat KB-TK, lalu 1.506 di tingkat SD, kemudian 1.136 siswa di tingkat SMP-SMA. Saat ini kapasitasnya sudah maksimal. Meski demikian permintaan masyarakat agar anaknya mendapat pendidikan berkualitas seperti yang ada di Tzu Chi School PIK 1 begitu besar. Karena itu dibangunlah Tzu Chi School PIK 2 untuk memberi kesempatan yang luas lagi bagi banyak anak.
“Kami ingin agar anak-anak generasi penerus kita tidak hanya pintar secara akademik tapi juga terampil, berwawasan global dan yang terpenting memiliki budi pekerti yang luhur. Inilah yang menjadi inti dan misi pendidikan Tzu Chi, sebuah misi jangka panjang yang tidak hanya mencakup akademi tetapi juga membentuk karakter dan menyebarkan cinta kasih universal melalui pendidikan yang berkualitas,” ujar Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang juga Ketua Misi Pendidikan Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang juga Ketua Misi Pendidikan Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja mengatakan, budi pekerti adalah fondasi yang sangat penting dalam kehidupan. Pengetahuan tanpa budi pekerti adalah ibarat kapal tanpa pengemudi, tanpa arah yang jelas, tidak akan membawa kebaikan bagi masyarakat.
Tzu Chi School PIK 2 bakal dibangun di atas lahan seluas 7,3 hektar yang terdiri dari Kindergarten, Primary School dan Secondary School. Sekolah akan dilengkapi dengan berbagai sarana seperti gedung olahraga, kolam renang Olimpiade size, perpustakaan, lapangan olah raga, laboratorium, tempat penelitian ilmiah, juga yang sangat dipentingkan adalah adanya kelas budaya humanis.
Doa Restu dari Master Cheng Yen
Sementara itu, hadirnya empat biksuni Sangha dari Tzu Chi Taiwan yakni Dé Jù Shifu, Dé Màn Shifu, Dé Jiàn Shifu, Dé Déng Shifu semakin menambah betapa bersejarahnya peletakan batu pertama ini. Dé Jù Shifu turut membacakan surat yang sungguh indah dari Master Cheng Yen. Meski tak dapat hadir secara langsung, tetapi hati Master Cheng Yen tetap dipenuhi rasa sukacita dalam Dharma. Berikut penggalan suratnya;
Dé Jù Shifu turut membacakan surat yang sungguh indah dari Master Cheng Yen.
Kehadiran Dé jù Shifu, Dé Màn Shifu, Dé Jiàn Shifu, Dé Déng Shifu menambah kekhidmatan peletakan batu pertama ini.
“Pada kesempatan yang berbahagia hari ini, saya berterima kasih atas kehadiran para undangan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Tzu Chi School di Tzu Chi Education Center PIK 2. Ini bukan saja menjadi tonggak sejarah penting bagi misi pendidikan Tzu Chi di Indonesia, melainkan juga menjadi acara penting bagi misi pendidikan Tzu Chi seluruh dunia. Hati saya dipenuhi rasa syukur dan doa yang mendalam.”
“Di Indonesia, Tzu Chi telah berkiprah selama lebih dari 30 tahun, selangkah demi selangkah membentangkan jalan dengan mantap sehingga misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis dapat berkembang dengan stabil serta memiliki fondasi yang kokoh di Indonesia. Terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa mendukung Tzu Chi. Hari ini, kita kembali menapaki tonggak sejarah baru, yakni dimulainya pembangunan Tzu Chi School di Tzu Chi Education Center PIK 2.”
Lagu isyarat tangan berjudul Harapan Bagi Masa Depan yang Cerah juga ditampilkan dalam rangkaian peletakan batu pertama.
Tarian tradisional yang dibawakan oleh murid-murid SMP dan SMK dari Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng yang berjudul Janger mengundang decak kagum para tamu undangan.
Peletakan batu pertama juga diwarnai penampilan lagu isyarat tangan, tarian tradisional, dan medley lagu nusantara yang mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu undangan. Lagu isyarat tangan berjudul Harapan Bagi Masa Depan yang Cerah ditampilkan para murid, guru serta staf dari Tzu Chi School, juga guru dari Sekolah Cinta Kasih, para tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) dan Tzu Chi Hospital, serta relawan misi pendidikan Tzu Chi Indonesia.
Beribu harapan dan keinginan
berharap agar anak-anak mempunyai masa depan yang cerah
Jadikanlah cinta kasih universal wujudkanlah dalam tindakan
Beribu harapan dan keinginan
Gugahlah orang lain dengan tindakan nyata
Jadikanlah cinta kasih universal agar setiap insan bersenandung tentang cinta kasih
Begitu petikan lirik lagunya. Lagu ini mengandung makna yang dalam bahwa kita harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik, namun tidak boleh lepas dari apa yang sudah kita miliki. Kita mensyukuri dan kita juga harus berdoa untuk mendapatkan yang terbaik.
Kebahagiaan terpancar dari wajah Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky O.Widjaja dan Sugianto Kusuma.
Sementara itu sambutan singkat dari Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma mengundang tawa dari para tamu dan juga para donatur yang begitu dermawan mendukung pembangunan Tzu Chi School II. Ia dengan kerendahan hati sedikit bercerita betapa berkah yang ia terima berkali lipat setelah bersumbangsih. Ia juga menjelaskan betapa besar animo para orang tua ingin anaknya merasakan pendidikan berkualitas seperti yang ada di Tzu Chi School PIK I.
“Karena memang animonya banyak, sehingga kami memutuskan (pembangunan Tzu Chi School PIK 2). Tadinya tidak mau lagi membangun sekolah SD-SMA, karena animo untuk Tzu Chi School yang sudah berdiri di sana, tiap tahun kita cuma ada 50, murid yang jatahnya bisa diterima dari TK, tapi yang daftar itu 500. Banyak sekali permintaan yang masuk,” ujarnya.
Prosesi Peletakan Batu yang Berlangsung Khidmat
Hingga tiba pada prosesi peletakan batu, barisan relawan yang bertugas membawa sekop memasuki lapangan dengan begitu rapi dan serempak saat melangkahkan kaki. Sekopan pertama, mendoakan pembangunan Tzu Chi School berjalan dengan lancar. Sekopan kedua, mendoakan visi misi Tzu Chi School semakin maju dan berkembang pesat. Sekopan ketiga, mendoakan dunia aman, tenteram, dan bebas dari bencana.
Peletakan batu yang menandai dimulainya pembangunan ini mengandung makna yang dalam.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X turut hadir dalam peletakan batu pertama Tzu Chi School yang berada di Tzu Chi Education Center PIK 2.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X turut dalam prosesi ini. Ia mengaku sangat sejalan dengan niatan tulus Tzu Chi Indonesia untuk memajukan bangsa melalui pendidikan, yang mana tidak sekedar pintar, namun berwawasan global dan mempunyai nilai budi pekerti yang kuat.
“Ini adalah upaya yang sangat luar biasa dari Tzu Chi. Untuk 21 hektar suatu komplek yang besar, tetapi dengan segala fasilitas dan segala kemajuannya ditambah nilai pengetahuan yang baik ditambah dengan nilai budi pekerti yang kuat saya rasa ini menjadi langkah yang luar biasa,” ujarnya.
Peletakan batu pertama ini, juga dihadiri oleh lima relawan yang datang jauh-jauh dari Kota Batam, Kepulauan Riau. “Hari ini kami memiliki jalinan jodoh yang baik bisa datang ke Jakarta dan menyaksikan peletakan batu pertama Tzu Chi School di PIK 2 ini. Memang Tzu Chi Batam sedang berencana membangun sekolah Tzu Chi, mungkin di tahun 2025 nanti kami akan adakan peletakan batu pertama juga, tentu mohon dukungan dan doa restu. Karena sekolah ini sangat penting membangun karakter anak-anak dari awal ini pendidikan sangat penting untuk keluarga, demi untuk negara dan demi untuk bangsa kita,” ujar Rudi Tan, Ketua Tzu Chi Batam.
Wang Ben-rong, CEO misi pendidikan Tzu Chi Taiwan memuji kesungguhan dari para relawan Tzu Chi Indonesia untuk memajukan bangsa melalui misi-misi Tzu Chi, salah satunya misi pendidikan, khususnya dengan pembangunan Tzu Chi School di PIK 2 ini.
“Saya merasa sangat terharu karena dalam bimbingan Master Cheng Yen, relawan Tzu Chi Indonesia memiliki tekad yang besar untuk menggarap ladang berkah yang begini besar. Menurut saya, dalam 30 tahun ini, Tzu Chi Indonesia dapat 4 misi utama Tzu Chi. Terutama dalam misi pendidikan. Baik dari sekolah cinta kasih yang ada di Cengkareng dan berdirinya Tzu Chi School semuanya dijalankan dengan sangat sukses,” pungkasnya.
Editor: Erli Tan