Pelita dalam Gulita
Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, Abdul Rahim, Mie Li (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Minggu, 1 Desember 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar peringatan Hari Guru bertema "Pelita Dalam Gulita.
Guru memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang dan bagi kemajuan sebuah negara. Untuk itu pada Sabtu, 1 Desember 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan bertema Pelita Dalam Gulita. Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada guru dan bentuk perayaan hari guru yang diperingati setiap tanggal 25 November.
Bertempat di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, guru-guru yang hadir pada malam itu merupakan guru-guru dari berbagai lintas generasi. Misalnya guru dari para relawan, sampai guru dari anak-anak Xiao Tai Yang dan Tzu Shao sekarang. Ada 31 guru yang hadir, juga 49 relawan Tzu Chi.
Perayaan
hari guru ini dimulai pada pukul 19.00 WIB. Namun sudah banyak guru yang hadir
sebelum acara dimulai, mereka datang dengan penuh rasa antusias. Berbagai sesi acara seperti games, mempererat
hubungan antara guru dan siswanya.
Terlihat para guru dan murid-murid Tzu Shao sedang asyik bermain games "Selamat Makan." Tim mana yang lebih cepat menghabiskan makanannya akan menjadi pemenangnya.
Tampak begitu antusiasnya para Xiao Tai Yang saat games berjudul "Ngomong Apa Sih" berlangsung. Ketertarikan permainan tersebut ada pada saat relawan dan Tzu Shao sedang berusaha menjawab kata yang diberikan oleh pembawa games.
Salah satu guru yang hadir malam itu adalah Rizky Sasmita (24). Ia antusias sekali saat menerima undangan dari salah satu siswanya, Paulina. Dia langsung mengajak guru-guru lainnya untuk menghadiri kegiatan ini. Dia sudah mengikuti kegiatan ini selama tiga kali.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini, sangat luar biasa. Setiap tahunnya saya selalu ikut kegiatan ini karena di sini saya merasa dihargai sebagai seorang guru,” ujar Rizky. Dia juga memberikan apresiasi kepada anak-anak Tzu Shao.
“Anak-anak yang telah ikut kegiatan Tzu Chi ini rata-rata memiliki karakter yang baik di sekolah, mereka lebih menghormati guru, dan memiliki sikap yang lebih sopan ketika di sekolah,” tambahnya.
Guru yang hadir pada malam itu merupakan guru-guru dari lintas generasi. Seperti Ibu Heni Riawati (54) yang hadir atas undangan Suriati, relawan Tzu Chi. Ia tidak menyangka Suriati yang merupakan muridnya 18 tahun lalu ternyata masih mengingatnya.
“Saya
sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini sangat luar biasa karena saya
merasa bahwa saya masih diberi kepercayaan sebagai seorang guru. Dengan
kegiatan ini juga menambah tali silaturahmi dengan siswa-siswa saya yang dulu.
Dan kita juga bisa mengingat jasa-jasa guru sampai akhir hayat kita,” ujarnya.
Sebanyak 31 orang guru ikut memperingati Hari Guru di Kantor Tzu Chi Karimun. Tampak mereka sedang meminum teh yang disuguhkan oleh murid-murid mereka yang juga Tzu Shao di Tzu Chi.
Rizky Sasmita, guru dari salah satu Tzu Shao bernama Paulina merasa murid-murid yang menjadi Tzu Shao di Tzu Chi ini, rata-rata mempunyai karakter yang baik di sekolah, menghormati guru dan sopan.
Dalam kegiatan ini ada juga sesi menyuguhkan teh kepada bapak ibu guru dan bersujud sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih. Guru yang hadir merasa terharu karena ini merupakan pengalaman pertama mereka ada seseorang yang bersujud di hadapannya.
“Saya
sangat terharu saat anak murid saya yang memberikan teh kepada saya dan
kemudian bersujud di hadapan saya,” ujar Ibu Hasting (24) salah satu guru SMP
di salah satu sekolah swasta di Karimun.
Heni Riawati
tidak menyangka bahwa muridnya masih ingat dengan sosoknya.
Hasting, guru dari salah satu Tzu Shao merasa terharu karena ini merupakan pengalaman pertama kali anak muridnya sujud di kakinya dan menyuguhkan teh untuknya.
Kegiatan ini juga memberikan kesan tersendiri bagi salah satu murid Tzu Shao bernama Zoe Cerlynn Xu. Walaupun luka di kakinya belum sembuh karena terjatuh beberapa hari yang lalu tetapi ia tetap meluangkan waktunya untuk mengikuti acara ini. Dengan menahan rasa sakit, Zoe tetap antusias mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
“Biasanya
kita di sekolah ada kesalahan-kesalahan yang kita lakukan kepada bapak ibu
guru, ada kalanya kita tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan. Di sini
saatnya kita membalas kebaikan mereka, membalas jasa-jasa kebaikan mereka. Dan
guru itu bagi saya sangat luar biasa karena mereka dengan sabar selalu
mengingatkan kita di saat kita melakukan kesalahan,” kata Zoe dengan mata yang
berkaca-kaca.
Zoe Cerlynn Xu merasa guru sangat luar biasa baginya karena mereka selalu bersabar dalam mengajarkannya di sekolah.
Tampak begitu bahagia raut wajah para Tzu Shao saat diberikan penghargaan kalung medali yang digantung dengan cemilan sebagai penghargaan memenangkan games.
Suasana hangat seperti keluarga terpancar dari raut wajah salah satu Tzu Shao dan gurunya yang sedang berbagi pelukan sebagai tanda ucapan terima kasih kepada guru.
Guru adalah seorang yang harus bisa digugu (dipercaya) dan ditiru (menjadi teladan) Semoga di hari jadi ke-73 tahun, semakin banyak guru yang tulus mendedikasikan ilmu yang dimiliki untuk mendidik, mengajar dan membimbing anak-anak bangsa dengan penuh welas asih. Dan semoga dengan adanya kegiatan ini anak-anak dapat selalu memiliki rasa hormat dan mengingat jasa-jasa kebaikan dari gurunya. sehingga tercipta generasi yang memiliki karakter nilai moral dan budi pekerti yang baik. Selamat Hari Guru kepada seluruh guru, engkau adalah Pelita dalam Gulita bagi kami.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Sebersit Cinta Kasih Yang Bermanfaat
26 Oktober 2018Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melakukan Post-Op atau pemeriksan pascaoperasi di Kantor Tzu Chi Karimun, Senin, 22 Oktober 2018. Post-Op ini bertujuan untuk melihat perkembangan pasien pasca operasi yang dilakukan di RS. Budi Kemuliaan Batam beberapa waktu sebelumnya.
Alat Pelindung Wajah bagi Tim Medis di Tanjung Balai Karimun
07 April 2020Untuk mendukung para tenaga medis yang tengah berjuang menangani para pasien Covid-19, Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membuat alat pelindung wajah. Alat pelindung wajah ini berguna bagi tim medis untuk menghindari atau melindungi bagian wajah yang terpapar langsung virus dari pasien yang sedang mereka tangani.