Pembagian Kupon dan Paket Cinta Kasih di Kamal Muara

Jurnalis : Vincent Salimputra (He Qi Pluit), Fotografer : Vincent Salimputra, Lie Na Djap, Teksan Luis (He Qi Pluit), Kelvin (He Qi Angke)

Pada Senin, 11 Maret 2024, Hok Lay memberikan pengarahan kepada peserta pembagian kupon di area parkir GOR Kamal Muara.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Tzu Chi Indonesia hampir tak pernah absen membagikan kupon sembako bagi warga prasejahtera. Kupon tersebut nantinya bisa ditukar dengan paket sembako, yang diharapkan dapat menambah kebahagiaan mereka kala merayakan hari besar tersebut. Paket sembako tersebut berupa 10 Kg beras dan 20 bungkus mi instan.

Di wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, ada dua wilayah RW yang telah ditentukan sebagai titik pembagian kupon sembako kali ini, yakni RW 01 dan RW 04. Pada Senin, 11 Maret 2024, sebanyak 835 kupon dibagikan kepada warga yang tinggal di wilayah RW 01, yang meliputi 12 RT. Sementara itu, 792 kupon dibagikan kepada warga yang tinggal di wilayah RW 04, yang meliputi 9 RT.

Suasana penuh sukacita begitu terasa di lobi Aula Jing Si pada pagi yang mendung tersebut, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Sejak pukul 07.00 WIB, titik kumpul tersebut telah dipenuhi oleh 79 orang peserta pembagian kupon, yang tidak hanya berasal dari kalangan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pluit dan He Qi Angke, tetapi juga staf Tzu Chi Hospital, staf Tzu Chi School, serta orang tua murid kelas budi pekerti. Selepas pembagian kelompok, mereka bergegas menuju bus dan mobil yang siap berangkat menuju lokasi pembagian kupon di Kamal Muara.

Setibanya di area parkir GOR Kamal Muara, para relawan berkumpul terlebih dulu mendengarkan pengarahan dari Hok Lay. Selain buku kupon, mereka juga dibekali mengenai tata cara pembagian kupon beserta target warga penerima kupon. “Shixiong Shijie, kupon yang akan kita bagikan ini terdiri dari dua lembar, satu untuk warga, satu lagi untuk disimpan. Ketika menyerahkan kupon kepada warga, jangan lupa pasang senyum dan bilang, ‘Semoga kupon sembako ini bisa bermanfaat.’ Harapannya jalinan jodoh baik ini bisa terus berlanjut,” ujar Hok Lay.

Saat bagi kupon, relawan dan peserta tidak berjalan sendiri, namun senantiasa didampingi pengurus RT / RW setempat. Lia, ketua RT 009 (paling kanan) mendampingi kelompok perawat Tzu Chi Hospital, yang terdiri dari Maria Helmi (kedua dari kiri), Nani Pujiyanti (ketiga dari kiri), Rika Rahman (ketiga dari kanan), Destia Widiastuti (kedua dari kanan), yang akan membagikan kupon kepada warganya.


Hujan gerimis mengiringi langkah barisan relawan yang dibimbing oleh Hok Lay saat hendak menuju kantor sekretariat RW 04 Kamal Muara. Di dalam pelaksanaan kegiatan pembagian kupon ini, relawan tidak berjalan sendiri, namun senantiasa didampingi oleh para pengurus RT / RW setempat. Saat itu, sudah ada ketua RW 04, Aminudin Latif, beserta jajarannya yang berdiri di depan kantor menyambut kedatangan mereka. Ia pun segera berkoordinasi dengan mereka untuk mendampingi tiap kelompok blusukan ke satu persatu rumah warga prasejahtera yang telah terdaftar.

Adalah Lia, ketua RT 009/04, yang terpilih untuk mendampingi kelompok relawan yang terdiri dari empat orang perawat, yang saat ini bertugas di Tzu Chi Hospital. Berbekal daftar penerima kupon, mereka mengikuti instruksi Lia untuk memulai pembagian kupon dari rumah warga yang terdekat dan saling berdekatan terlebih dahulu. Maria Helmi, koordinator kelompok tersebut, pun membagi tugas bersama teman-teman sejawatnya agar dapat terselesaikan dengan baik. Ia dengan sigap mengeluarkan pulpen untuk menulis nama warga, tanggal dan lokasi pengambilan sembako di kertas kupon. Ada pula Nani Pujiyanti yang memeriksa dan mencentang daftar nama warga di kertas bila mereka sudah menerima kupon. Sedangkan, dua teman lainnya, Rika Rahman dan Destia Widiastuti, berinteraksi dan memberi perhatian kepada warga sekitar.

Mereka rata-rata telah bekerja di Tzu Chi Hospital sekitar kurang lebih tiga tahun. Selama itu, mereka juga telah mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh relawan Tzu Chi. Kegiatan Tzu Chi kali ini merupakan keempat kalinya diikuti oleh Maria Helmi, yang akrab dipanggil Mimi, di sela-sela kesibukannya sebagai perawat di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Sebagai perawat di ruang NICU, ia harus senantiasa berada tak jauh dari pasien bayi yang dirawatnya, bahkan pada saat jam makan pun. Pasalnya, bayi dengan kondisi kritis ataupun gangguan kesehatan berat akan dirawat di ruang NICU setelah lahir untuk mendapatkan pengawasan dan perawatan intensif, bisa dalam beberapa minggu atau bulan. “Sebelumnya pernah ikut pembagian kupon sembako juga, pernah juga pelestarian lingkungan, seni meracik teh. Yang saya minati semuanya. Saya juga merasa senang melakukan kegiatan tersebut,” ujar Mimi, yang telah bergabung sejak awal Februari 2022. “Kalau ada hari libur, baru bisa saya manfaatin waktunya untuk berbuat baik yang berguna kepada sesama. Kalau nggak hari libur kadang-kadang nggak bisa, sering ada shift,” tambahnya.

Tak lupa para perawat juga mengucapkan Gan En kepada warga usai menyerahkan kupon karena mereka telah diberikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.

Hal senada diungkapkan Destia, yang kini tengah mengandung tujuh bulan. Sejak delapan tahun lalu, tepatnya tahun 2016, Destia telah menjalin jodoh dengan Tzu Chi ketika ia menjadi seorang anak asuh Tzu Chi. Sejak masih berkuliah, ia sudah kenyang dengan nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan oleh relawan, di antaranya dengan mengikuti berbagai kegiatan Tzu Chi. Oleh karena itu, ia sempat mengungkapkan niatnya mengikuti kembali kegiatan Tzu Chi bila tidak bentrok dengan jadwal kerjanya. “Cukup banyak kegiatan Tzu Chi yang saya ikuti karena saya merupakan anak asuh. Sejak tahun 2016 bergabung dengan Tzu Chi. Namun saat bekerja, baru mengikuti kembali kegiatan Tzu Chi di tanggal 11 Maret 2024 kemarin, karena lumayan sulit menyesuaikan waktu dengan jadwal dinas,” cerita Destia.

Dari berbagai kegiatan yang pernah diikutinya semasa mahasiswi, Destia terkesan dengan baksos kesehatan yang pernah diikutinya bersama drg. Linda Verniati, Sp. Ortho. “Waktu itu ketika mahasiswi, ikut kegiatan baksos kesehatan ke Panti Werdha Bina Laras, Jakarta Timur, bersama drg. Linda melayani para lansia yang membutuhkan perawatan,” kenang Destia.

Dalam benaknya sempat terbersit sebuah harapan bahwa anaknya yang akan lahir kelak bisa mengikuti jejaknya berbuat kebaikan kepada sesama. “Saya percaya apa yang diajarkan atau biasa dilakukan seorang ibu akan menjadi contoh yang dilakukan anak-anaknya. Dan kebetulan tanggal 11, saya mendapatkan jalinan jodoh kembali dengan Tzu Chi sehingga bisa mengikuti kegiatan baksos pembagian kupon sembako lebaran,” harap Destia.

Senang bercampur haru, dirasakan oleh nenek Ondeng (baju hijau) saat menerima pemberian kupon dari Maria Helmi. Ia merasa terbantu dengan sembako yang akan diterimanya nanti.

Baik Rika maupun Nani, kegiatan pembagian kupon hari itu merupakan pengalaman pertama mereka berkegiatan di Tzu Chi. Tidak hanya itu, mereka juga bergabung dengan Tzu Chi Hospital pada tahun yang sama, 2021, namun bulan berbeda. Bila Rika diajak oleh Kepala Ruang (Karu) untuk ikut berkegiatan pada hari itu, maka Nani sebaliknya, atas keinginannya sendiri. “Awalnya saya ditawarkan ikut oleh Karu saya. Dan berhubung saya libur, jadi saya ikut. Saya senang dan bersyukur bisa ikut di kegiatan kali ini,“ ucap Rika. “Kalau saya, ingin merasakan mengikuti kegiatan di luar jam kerja seperti kegiatan pembagian kupon kali ini,” timpal Nani.

Keduanya juga mengungkapkan perasaan yang dialaminya setelah melalui perjuangan untuk membagikan kupon pada hari itu. “Saya senang bisa mendapat pengalaman yang baru dan seru, meskipun hujan tapi dengan melihat relawan dan teman-teman yang lain tetap semangat melakukan kegiatan ini,” kata Rika. Sama halnya dengan Rika, Nani juga mengungkapkan perasaan yang sama, “Sebelumnya hanya bisa melihat dari TV dan sekarang saya bisa terjun langsung melakukan pembagian kupon. Apalagi ikut bahagia ketika melihat ekspresi warga yang menerima kupon.”

Ekspresi wajah bahagia ditunjukkan oleh Nenek Ondeng (89), yang termasuk warga RT 009/04 Kamal Muara yang menerima kupon pada hari itu. Ia mengaku senang dan bersyukur tatkala relawan menyerahkan kupon kepadanya. Pasalnya harga sembako mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idulfitri. Ditambah, nenek yang saat ini tinggal bersama keempat anaknya, tidak ingin membebani kehidupan anaknya. “(Bantuan ini) sangat membantu, apalagi harga beras naik. Saya senang sudah dikasih kupon untuk beras dan mi. Terima kasih banyak, koko, neng. Saya minta tolong anak saya yang tukar nanti,” ujar nenek Ondeng terbata-bata.

Kebahagiaan yang dirasakan Nenek Ondeng kala menerima kupon sembako dari Tzu Chi ikut dirasakan orang tua murid kelas budi pekerti yang turut serta membagikan kupon. Adalah Tini Hadi, orang tua yang telah mengikutsertakan kedua buah hatinya dalam kelas budi pekerti He Qi Pluit (dulunya He Qi Utara 2) sejak mereka masih bersekolah SD. Hingga saat ini, kedua buah hatinya tersebut tetap mempererat jalinan jodoh dengan Tzu Chi sebagai Daai Gege dan Daai Jiejie di kelas budi pekerti.

Tini Hadi (baju putih) beserta anaknya, Aaron (jas hujan biru), menggenggam kesempatan pada hari libur, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, untuk ikut membagikan kupon di Kamal Muara.

Tidak hanya melalui kegiatan pembagian kupon kali ini saja, Tini juga terus mengajarkan kedua anaknya untuk menghargai dan menciptakan berkah melalui berbagai kegiatan Tzu Chi yang diikuti mereka sebelumnya. “Saya ada pernah ajak anak-anak pas ikut kunjungan kasih, waktu itu masih SD. Hari ini Kebetulan anak-anak lagi libur, daripada ke mal, saya ajak mereka ikut pembagian kupon, agar mereka bisa melihat secara langsung kehidupan orang-orang kurang mampu,” terang Tini Hadi, yang saat itu hadir bersama suami dan kedua anaknya.  “Tujuannya supaya mereka lebih bisa mensyukuri dan menghargai apa yang telah dimiliki sekarang,” lanjutnya.

Hasil didikan Tini dan suaminya selama ini rupanya terukir dalam benak kedua anaknya sehingga mereka mau menuruti ajakan ibunya untuk ikut bersumbangsih pada hari itu. “Pada saat ajak mereka, tidak ada kendala. Mereka oke-oke aja. Paling pada hari H, karena harus bangun pagi-pagi. Tapi setelah dikasih pengertian, mereka mau menurut, sih,” tutur Tini.

Usai pembagian kupon, Lia, ketua RT 009/04, yang mendampingi kelompok tersebut berkeliling ke rumah-rumah warga pun menuturkan ungkapan kebahagiaan dan terima kasihnya. “Saya dulunya juga perawat, ikut senang melihat ada perawat dan relawan yang memperhatikan warga saya. Terima kasih karena hari ini mereka bisa menerima kupon ini. Nanti saya ingatkan mereka untuk tukar kuponnya tanggal 16 Maret. Semoga nanti kegiatan seperti ini bisa terus ada dan semakin banyak warga lainnya yang menerima bantuan,” harap Lia.

Pembagian 1950 Paket Sembako bagi warga Kamal Muara
Sabtu, 16 Maret 2024, merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh warga prasejahtera Kamal Muara, yang sebelumnya telah mendapatkan kupon dari relawan Tzu Chi pada Senin, 11 Maret 2024. Kegiatan pembagian Paket Cinta Kasih Lebaran 2024 yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, kali ini berlokasi di dua tempat. Sebanyak 1.050 paket sembako dibagikan oleh relawan Tzu Chi kepada warga RW 01 di Aula RW 01 Kamal Muara. Sementara 900 paket dibagikan kepada warga RW 04 di Masjid Nurul Bahar.

Selain mi instan, Mok Cun Sin (tengah) bersama para relawan lainnya juga menyiapkan paket sembako berisikan 10 Kg beras yang akan dibagikan kepada warga Kamal Muara.

Menggarap sejumlah ladang berkah di Kamal Muara pada hari itu bukannya tanpa tantangan. Sebelum tiba di lokasi, hujan lebat yang mengguyur sejak pagi terus mengiringi perjalanan 82 orang peserta kegiatan yang terdiri dari relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pluit dan He Qi Angke, staf Tzu Chi Hospital dan staf Tzu Chi School. Tetapi hal tersebut tidak sedikitpun menyurutkan langkah mereka untuk terus berbagi kebahagiaan dengan warga Kamal Muara.

Setibanya di Kamal Muara sekitar jam 08.00 WIB, dengan menggunakan jas hujan, para relawan tetap bersemangat dan bersukacita di bawah guyuran hujan untuk melaksanakan berbagai kegiatan hari itu, mulai dari pembagian paket sembako, bazar amal, hingga survei bedah rumah tahap kelima. Sembari menunggu warga selesai berjualan di depan aula RW 01, relawan menyiapkan paket sembako yang akan dibagikan kepada warga berupa 10 Kg beras dan 20 bungkus mi instan di dalam aula. “Walaupun cuaca sedang tidak bagus, pantang mundur, saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk membantu warga-warga yang membutuhkan di Kamal Muara. Di sini, saya membantu memastikan bahwa setiap orang mengangkut masing-masing lima bungkus yang berisi 20 mi untuk dioper ke pos,” ungkap Wimora Sarwindo, relawan Tzu Chi yang tengah membantu menyiapkan paket mi instan saat itu.

Melalui pembagian paket ini, rasa syukur juga diungkapkan Wimora dengan mengaplikasikan budaya humanis yang selama ini didapatkannya dari Tzu Chi. “Saya bisa belajar menerapkan bagaimana saya membagikan beras dengan budaya humanis sebagai tanda rasa syukur dan ketulusan. Tidak hanya kepada semua warga, tetapi juga untuk diri sendiri atas apa yang saya miliki selama ini,” ujar Wimora.

Masitah (kiri), warga RW 01 Kamal Muara, merasa senang sekaligus terbantu dengan bantuan paket sembako yang didapatkannya menjelang Hari Raya Idulfitri.

Selang sejam kemudian, warga yang berjualan mulai merapikan barang dagangan dan bersiap pulang.  Tak berapa lama, para warga yang akan menukarkan kupon mulai berdatangan dan mengantre dengan rapi sesuai arahan relawan. Meski tengah menjalankan ibadah puasa, warga tetap antusias dan bersemangat membawa kupon yang akan mereka tukarkan dengan paket sembako. Salah satu warga yang menerima bantuan Paket Cinta Kasih Lebaran 2024 dari Tzu Chi adalah Masitah, warga RT 009/01 Kamal Muara. “Saya kira membantu, biasanya beli beras sekarang tidak. Dapat 10 kg beras sangat meringankan saya. Terima kasih kepada Tzu Chi atas bantuannya. Kami sangat mengharapkan bantuan seperti ini,” ungkap Masitah.

Tak jauh dari Aula RW 01, relawan juga menggelar bazar pakaian, mulai dari usia balita hingga dewasa, dengan harga yang sangat terjangkau bagi warga Kamal Muara. “Harganya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp30.000. Semuanya masih dalam kondisi bagus dan layak pakai, mulai dari usia balita hingga dewasa. Nantinya hasil penjualan akan didonasikan untuk bedah rumah di Kamal Muara tahap berikutnya,” ujar Henny Mulyono, selaku PIC bazar.

Selain pembagian paket dan bazar amal, sejumlah relawan yang terbagi dalam beberapa kelompok melakukan survei bedah rumah tahap kelima pada hari itu seiring program bebenah kampung Tzu Chi tahap keempat di Kamal Muara yang telah rampung. “Kita berharap nantinya mereka bisa tinggal di rumah yang lebih layak, dengan demikian anak dan cucu mereka bisa hidup sehat dan nyaman,” kata Mimi Lius, relawan Tzu Chi di sela-sela survei bedah rumah yang diikutinya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Membagikan Paket Sembako dengan Sukacita

Membagikan Paket Sembako dengan Sukacita

05 April 2024

Tzu Chi Batam membagikan 339 paket sembako kepada warga Kampung Seraya Atas, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Menjalin Silaturahmi dengan Berbagi Menjelang Idul Fitri

Menjalin Silaturahmi dengan Berbagi Menjelang Idul Fitri

05 April 2024

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan paket cinta kasih menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kelurahan Darussalam yang lokasinya terpencil sehingga banyak orang membutuhkan jarang mendapatkan bantuan.

Tzu Chi Medan Membagikan 10.000 Paket Sembako Cinta Kasih di Bulan Ramadan

Tzu Chi Medan Membagikan 10.000 Paket Sembako Cinta Kasih di Bulan Ramadan

15 April 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengadakan bakti sosial pembagian 10.000 paket sembako di 16 titik di kota Medan dan sekitarnya sampai ke Banda Aceh sejak tanggal 17 Maret 2024 hingga 7 April 2024.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -