Pembagian Parcel Lebaran
Jurnalis : Mei (Tzu Chi Batam), Fotografer : Relawan Tzu Chi Batam Relawan Tzu Chi Batam dengan penuh ketulusan mengungkapkan rasa syukur dan menghargai kepada para Gan En Hu (penerima bantuan). |
| ||
Pada hari Minggu 21 Agustus 2011, Kantor Tzu Chi Batam terlihat ramai. Pada hari itu, sejak pukul 12.30 WIB beberapa Gan En Hu (penerima bantuan) mulai berdatangan ke Tzu Chi untuk menghadiri acara penyerahan parcel Lebaran kepada pasien Tzu Chi yang merayakan Idul Fitri. Relawan sudah sibuk sejak beberapa hari sebelumnya. Mereka menyiapkan acara ini dengan sungguh hati dan penuh kasih, mulai dari membungkus parcel yang akan diberikan dan menghias ruangan dengan hiasan ketupat yang dibuat oleh relawan. Kegiatan ini mengangkat pesan Master Cheng Yen, “Ada dua hal yang tidak dapat ditunda dalam hidup ini, yaitu berbakti pada orang tua dan berbuat baik.” Pesan ini diterapkan sebagai tema kegiatan, yaitu “Syukur atas Nikmat dengan Cara Berbakti Pada Orang Tua dan Berbuat Baik.” Konsep kegiatan dituangkan menjadi 3 sesi utama, yaitu: pembukaan kegiatan yang dimulai dengan ucapan selamat datang dari MC, penghormatan dan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen yang berjudul caring for those in need with sincere love and respect. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu pembahasan ceramah Master, sharing dari relawan dan pasien. Sesi terakhir yaitu penyampaian ucapan selamat merayakan Idul Fitri dari Pimpinan Tzu Chi Batam, penyerahan santunan dan parcel Lebaran serta penutupan. Keterangan :
Kebersamaan di Tzu Chi yang berlandaskan kemanusiaan, lintas agama, ras dan suku bangsa ini selalu ditampilkan dalam setiap kegiatan. Semua pihak, baik relawan atau gan en hu dari berbagai ras dan agama turut merasakan kegembiraan dan kemenangan Idul Fitri ini. Semuanya turut bersenang hati melihat teman-teman menerima bingkisan. Kesan lain yang sangat mendalam didapat saat sesi sharing pasien dari keluarga bapak Hasyunizir dan bapak M. Soleh. Sharing ini dilakukan usai sharing dari relawan tentang pentingnya melaksanakan pesan Master Cheng Yen untuk berbakti pada orang tua dan selalu berbuat baik dengan selalu menerapkan sikap Gan En (bersyukur), Zun Zhong (menghargai) dan Ai (mencintai). Ibu Hasyunizir bercerita bahwa suaminya penderita gagal ginjal yang harus cuci darah 2 minggu sekali. Sebelum dapat bantuan Tzu Chi, keluarga merasa sangat tertekan dan bersedih atas penyakit yang dialami suaminya. Tapi setelah mendapat bantuan Tzu Chi, mereka merasa sangat terbantu. Proses yang cepat dalam pengurusan bantuan dan sikap relawan yang penuh rasa hormat dan cinta kasih membuat mereka merasa nyaman. Ia berkata bahwa kekuatan cinta kasih sejatilah yang dapat menguatkan mereka saat proses pengobatan sang suami. Keluarga ini juga merasa sangat bersyukur atas jodoh baik yang terjalin antara mereka dengan Tzu Chi. Di tengah acara refleksi dan sharing, ada isak dari Ibu Suriati. Tubuh beliau bergetar menahan tangis. Rasa haru yang mendalam dirasakan beliau. Tahun ini bisa merayakan Idul Fitri dengan hati lapang, walaupun kondisi tubuhnya masih lemah pascaoperasi pengangkatan tumor di rahimnya belum lama ini. Sudah beberapa tahun Ibu Suriati harus melewatkan Idul Fitri dengan tumor berdiameter 10 cm dalam rahimnya. Beberapa relawan segera menenangkan ibu Suriati. Rasa haru juga dirasakan beberapa relawan, karena teringat akan ibunya yang sudah tiada. Keluarga M. Sholeh menceritakan kisah dan kesan yang senada. Ia menderita penyakit paru-paru. Istri dari Bapak M. Soleh menceritakan bahwa sangat terharu dengan perhatian dan sikap relawan Tzu Chi dalam mendampingi mereka saat pengobatan penyakit suaminya. Bantuan yang diterima dari Tzu Chi sangat meringankan keluarga. Saat ini kondisinya sudah baik, dan kehidupan keluarganya jauh lebih baik sekarang. Keluarga ini bertekad, dalam waktu dekat akan mengubah statusnya di Tzu Chi, dari penerima bantuan menjadi pemberi. Hal ini terinspirasi dari ajaran Master Cheng Yen bahwa setiap umat manusia hendaknya terus menciptakan dan menanam karma baik. | |||