Pembagian Sembako di Bulan Penuh Berkah
Jurnalis : Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Beverly Clara, Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Sabtu, 18 Mei 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan, pembagian sembako ke Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang berada di Pulau Parit.
Sejak dua bulan yang lalu, pengurus Pondok Pesantren Mutiara Bangsa mengajukan proposal kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun agar dibantu dalam sembako. Menanggapi proposal yang diajukan olah pihak pesantren, tepat pada tanggal 18 Mei 2019 Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengunjungi Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang berlokasi di Pulau Parit. Dalam kunjungan ini, relawan membawakan sembako seperti yang tertuang dalam proposal yang diajukan.
Tepat
pada pukul 08.30 WIB, para relawan bergerak dari kantor Tzu Chi menuju Pelabuhan
Tanjung Sri Gelam yang biasa disebut juga Pelabuhan KPK. Sesampainya di Pelabuhan
KPK para relawan menunggu kapal yang akan digunakan untuk menyeberang menuju
Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang berada di Pulau Parit. Sebanyak 12 relawan
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawa beras 25kg sebanyak 10 karung dan 5 dus
mi instan DAAI.
Kartono relawan Tzu Chi, sedang memindahkan sembako yang akan di bagikan ke pesantren dari dalam mobil yang digunakan untuk mengangkut sembako dari kantor Tzu Chi ke Pelabuhan KPK.
Penyerahan Sembako dan mi Daai dari Tzu Chi kepada pesantren yang di wakili oleh relawan Tzu Chi Arisman dan Akiong.
Perjalanan menuju Pulau Parit memakan waktu lebih kurang 20 menit. Setiabnya di Pulau Parit, warga dan beberapa santri telah menunggu kehadiran relawan Tzu Chi. Mereka pun membantu mengangkat sembako yang dibawa relawan untuk diberikan kepada Pondok Pesantren Mutiara Bangsa.
Terlihat dari bangunan yang terkena musibah kebakaran sudah siap di renovasi. Barang bantuan dari Tzu Chi berupa peralatan tempat tidur pun sudah tertata dan siap digunakan pada tahun ajaran baru. saat ini jumlah santri pada Pondok Pesantren Mutiara Bangsa sebanyak 40 orang yang terdiri dari 10 santriwati dan 30 santri. Ada 15 santri baru yang sudah mendaftar di pondok pesantren ini untuk tahun ajaran 2019-2020.
Penyerahan sembako pun diawali dengan sambutan dari pengurus Pondok Pesantren. Penyerahan sembako secara simbolis diberikan oleh relawan Tzu Chi Arisman dan Akiong.
Sukmawati,
Ketua Harian Tzu Chi Tanjung Balai karimun mengatakan bahwa kunjungan Tzu Chi
di bulan Ramadan ini untuk bersilaturahmi dengan pondok pesantren. "Untuk
menanggapi pengajuan proposal dari pihak pesantren pascapembagian alat tidur
untuk santri-santri putri yang kemarin pesantren sempat kebakaran. Bulan Ramadan
bulan yang penuh berkah kita bisa membagi berkah untuk sesama," ujarnya.
Sukmawati, Ketua Harian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengatakan datang untuk menanggapi proposal yang di ajukan oleh pihak pesantren.
Fazli (33) penanggung jawab harian Pesantren Mutria Bangsa mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuan yang diberikan dan telah merespon proposal yang telah diajukannya.
Fazli (33) penanggung jawab harian pesantren Mutiara Bangsa sangat menyambut baik Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan merespon positif kegiatan yang selalu diadakan Tzu Chi. Ia ingat 3-4 tahun yang lalu Tzu Chi pernah melakukan kegiatan, memungut sampah di pantai dan ia pun ikut bergabung dalam kegiatan itu.
"saya mengucapkan terima kasih kepada Buddha Tzu Chi atas bantuan yang di berikan, tentunya harapan kami bantuan yang diberikan akan diperuntukkan anak-anak santri yang ada di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa ini. Kami mengapresiasi apa pun kegiatan yang di buat Buddha Tzu Chi itu sangat luar biasa, walau pun kita ini berbeda agama tetapi sifat tolong-menolong saling memperhatikan itu satu kewajiban. Harapan kami bukan hanya dari Buddha Tzu Chi yang terus membantu kami, mudah-mudahan dari kami dapat membantu Buddha Tzu Chi dari kegiatan sosialnya dan sebaginya," ungkap Fazli.
Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, "Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat dalam kehidupan."
Editor: Yuliati